! ATTENTION ! [SEQUEL RE:START THE NEW ERA] REALIS
Note: cerita ini dalam perbaikan
Dunia telah lama menjadi neraka, sejak kaum vampir dan manusia memutuskan untuk saling berperang, memperebutkan kekuasaan di atas bumi. Manusia yang tidak memiliki k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|
—Seoul, South Korea/2022
18 jam perjalanan dari Boston menuju Seoul. Bukan berjalanan singkat untuk keempat gadis yang sebelumnya belum pernah meninggalkan rumah. Suasana bandara yang ramai akan manusia, dan juga perut kosong yang meminta asupan membuat keempat gadis itu hampir saja menggigit seekor anjing yang terus menggonggong kearah mereka.
Tidak ada menu untuk kaum vampir di dalam pesawat, semua makanan diperuntukkan untuk manusia. Memiliki indra pengecap yang berbeda membuat gadis-gadis itu tidak dapat mengkonsumsi makanan yang sama seperti manusia.
"Dimana jalang itu!" Jennie mengerang frustasi, delapan belas jam tanpa asupan darah segar membuat kepalanya terasa sangat pusing.
"Jaga bicaramu, kalau bibi sampai mendengarnya dia tidak akan segan merobek mulutmu." bentak Jisoo mengingatkan adiknya agar tidak berbicara sembarangan.
Tak berapa lama, wanita yang mereka perbincangkan datang. Wanita muda yang sangat cantik, membuat semua orang yang di lewati akan langsung menatapnya. Wanita itu sangat cantik dengan penampilan seksinya. Berbanding terbalik dengan usianya, tak akan ada orang yang menyangka kalau wanita berparas cantik ini usianya menembus angka 300 tahun lamanya.
"Oh my Gosh! Apakah ini benar-benar auntie? You look so pretty." Rose langsung berlari memeluk Lee Chaerin.
Rasanya telah lama sekali Chaerin tidak bertemu dengan mereka, tanpa ragu ia memeluk satu persatu keponakannya itu.
"Sorryauntie terlambat. Ada banyak sekali urusan hari ini." Chaerin menatap wajah-wajah lesu mereka dengan iba. "Untuk menebus kesalahan, auntie berikan apapun yang kalian mau."
"Darah." Jennie terang-terangan mengucapkannya di depan umum, membuat Jisoo langsung memukul lengannya.
Chaerin tersenyum, sembari merogoh tas mahalnya, ia mengeluarkan sekotak minuman, "Minum ini, untuk menahan lapar."
Melihat sekotak minuman bertuliskan jus tomat, membuat Jenni semakin kesal, "Auntie, aku serius soal ini. Aku akan membunuh anjing itu jika auntie tidak memberikan sesuatu yang layak untuk dimakan."
"Ini lebih baik daripada anjing itu." Ucap Rose menimpali, "Serius, aku tidak bohong. Belum pernah aku merasakan sesegar ini. Eonni, kamu harus coba."
Cukup ragu Jennie untuk mengambil sekotak jus tomat di tangan Chaerin, hingga Jisoo memaksa untuk Jennie segera meminumnya.
Satu tegukkan yang membuat Jennie langsung memutuskan untuk menghabiskannya saat itu juga. Darah segar yang sangat berbeda dari biasanya. Rasanya lebih manis dari darah rusa atau hewan hutan lainnya yang sering di konsumsi oleh Jennie.
"Apa ini?" Tanya Jennie penasaran.
Lee Chaerin hanya tersenyum, kemudian menatap jam rolex nya yang sudah menunjukkan pukul satu siang. "Ayo cepat ke mobil, auntie akan memberikan lebih banyak jua tomat untuk kalian."
—𝑻𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.