XXVII

4.2K 347 21
                                    

Author

Hilang sudah semua harapan, hingga akhirnya pasrah pun jadi. Jika nasi sudah menjadi bubur maka sudah waktunya berdamai dengan masa lampau.

Itulah yang dirasakan Rose. Dia harus berdamai dengan apa yang telah terjadi padanya, dan setelah ini dirinya hanya perlu mengikuti alur hidupnya saja.

Tidak mungkin juga saat di tengah jalan, dia memberontak dan kembali mencari jawaban yang sebenarnya. Hell, sangat tidak mungkin karena Rose sudah menjadi istri Raja Byun yang mana harus melayani Raja Byun dengan sepenuh hati.

Ayolah saat ini tidak ada waktu untuk Rose memikirkan masa depannya. Bahkan resepsi pernikahan besar-besaran namun terkesan sederhana ini belum kunjung usai.

Satu, dua rombongan tamu tiap menitnya juga selalu datang menghampiri Rose dan Baekhyun untuk sekedar berfoto bersama dan mengucapkan 'selamat'.

Melepas rasa lelah bercampur nervous, Rose terus menerus menyunggingkan senyumannya didepan semua orang yang menjadi tamu undangannya itu.

Yah percayalah, Rose sangat malas dengan setiap cibiran para tamu yang mengucapkan selamat kepada dirinya dan juga Baekhyun.

5% inti dari yang diucapkan para tamu yaitu mengenai 'Selamat' dan 95% yang diucapkan para tamu lebih menjerumus ke hal 'momongan' dan ya 18+.

Dan itu benar-benar menjengkelkan, ayolah lebih menjengkelkan dari lidah yang kegigit.

For example,

"Momongannya ditunggu lahyaw."

"Gue yakin anak lo nanti syantik, eh btw baek jangan gercep ntar kasian istri lo."

"Malam pertama jangan terlalu ngebut."

"Anaknya pasti cantik kayak mamanya, jadi gasabar."

"Kalau ganteng kayak papanya dong,"

Lah yang nikah si rose yang gasabar tamunya,

"Biar kuat minum something, kalau kepo ntar gue watsap."

"Ditunggu momongannya ya dek,"

"Istri lo pipinya gembul, cantik. terus bapaknya juga cantik. Gimana ya ntar anaknya..."

YAH SEPERTI ITU

Rose ajah gapaham apalagi yuna, yuna kan polos .-.

Oke, temen-temen Baekhyun emang sarap semua.

Hal itulah yang membuat bulu kuduk Rose auto berdiri tegap dan dirinya semakin canggung untuk berbicara satu sama lain dengan Baekhyun.

Berniat untuk memanggil saja rasanya ada sesuatu yang sedang menyumbat tenggorokan mereka.

Dan mau tidak mau mereka jadi terlihat tidak saling kenal, itu sih menurut pandangan mereka sendiri. Kalau menurut pandangan para tamu, mereka sangat cocok, padahal cuma diam berdiri ya para tamu jadi gemes sendiri bayangin anak Baekhyun sama Rose nanti.

Omfg, ngomongin anak lagi.

Sepi banget, sesepi hari-hariku yang kurang berarti ini hm.

"Kerja lembur bagai kuda, sampai lupa orang tua..."

"Selamat ya dokter cantik...."

"Hahahhha..."

Suasana yang sebelumnya sesepi kuburan, kini berubah drastis menjadi penuh tawa manakala manusia bertelinga lebar berteriak seraya membawa mic di tangannya.

Bukan hanya Baekhyun dan Rose yang terkejut, tapi seluruh manusia yang ada disitu juga terkejut.

Pasalnya sudah memakai mic kenapa harus teriak-teriak segalak.

I Married With My Father ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang