XIII

2.9K 417 9
                                    

Author

Percuma saja kita berkumpul jika tidak ada hal yang bisa kita kumpulkan untuk sebuah kenangan.

Otak Rose lelah berputar memikirkan kehidupannya yang seperti sudah berada di ujung jurang.

Memikirkan masa depan yang indah, baginya itu sudah sangat jauh dari dirinya.

Baekhyun pernah bilang padanya, "Kamu jangan ngejar cita-cita, bagaimanapun juga kamu tetap jadi ibu rumah tangga nantinya."

Rose yang malang dan lugu pada saat itu menerima perkataan Baekhyun dan tak pernah memikirkan apa itu cita-cita.

And she was regret her decision.

Huft, rasanya waktu berjalan sangat lama hari ini. Ramainya pengunjung dideretan pedagang jalanan tak mampu membuat telinga Rose terusik.

Jantung Rose masih berdetak tak karuan, apalagi berjalan berdua dengan Baekhyun tanpa sepatah katapun disana.

Rose juga masih dilanda setiap kalimat teman-temannya tadi. Ingin rasanya dia menangis dan berlari ketengah jalan, die

Should Rose talk now? Ask about their wedding invitation? Tidak mungkin, bibir Rose terkunci erat oleh gengsi.

"Sepertinya kita harus naik taksi, karena Ibu sudah menunggu di rumah."

Rose menoleh menatap Baekhyun yang tiba-tiba berbicara dan menggandengnya erat.

"Ayo!"

Rose masih membatu di tempatnya, dia masih menatap Baekhyun tapi tatapannya benar-benar terlihat kosong.

"Appa bilang jalan kaki itu sehat, ochie jalan kaki aja." Ujar Rose seraya melepas gandengan Baekhyun dengan lembut,

"Sekalian mau liat-liat anjing," Sambung Rose.

"Tapi Rose, ibu sudah-"

"Pulang aja duluan! Tenang aja ochie gak bakal ketemuan sama Jennie lagi kok, apalagi sama seungmin. Sesuai dengan perintah appa."

Skakmat!

Seusai mengatakan rentetan kata yang mampu membuat Baekhyun terenyah Rose berjalan pergi meninggalkan Baekhyun yang masih diam di tempat itu.

Wajah Rose yang lesu itu membuat perasaan sedih dan bingungnya begitu menonjol saat berjalan sendirian tanpa seseorang disampingnya.

Tapi menurutnya itu lebih baik daripada harus berdua dengan Baekhyun si jerk itu.

Bekhyun dapat melihat punggung putri semata wayangnya itu hampir termakan kerumunan orang-orang.

Bodohnya Baekhyun, dia hanya menatap saja tanpa mengejar.

Dan perasaan Rose sekarang campur aduk, kemana dia pergi sekarang. Jujur saja, Rose tidak hapal betul dengan kota besar ini.

"Kuberlari kau terdiam..."

"Kumenangis kau tersenyum..."

Lirik demi lirik terlantunkan begitu saja dari bibir pulm milik Rose.

Entah kenapa lirik itu sangat cocok dengan keadaannya sekarang.

Desahan berat juga terus terdengar menyeimbangi betapa pusingnya dia.

"Telpon jennie, gamungkin juga." Gumam Rose seraya menggeser lockscreen ponselnya untuk melihat jam.

Dan benar saja Rose sudah berjalan sendirian sangat jauh dan memakan menit yang cukup banyak.

"Kejam banget sih dia, kalau kayak gini gimana gue mau ingat semuanya."

Rose gila man teman, dia dari tadi bicara sendiri. Temenin kek,

I Married With My Father ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang