Author
Jika kalian berpikir bahwa Rose akan mati ditangan ayahnya, kalian harus berpikir dua kali lagi, karena itu salah. Dan, jika kalian berpikir bahwa keperawanan Rose akan hilang direnggut oleh ayahnya sendiri, itu sama sekali tidak benar.
Karena Clubbing tak selamanya berakhir seperti yang ada di cerita rated M pada umumnya.
Lagipula, Rose masih menyandang status anak dalam hubungannya dengan ayahnya.
Bahkan, setelah kejadian di club malam itu, semua tampak biasa saja-seperti there is nothing changed.
Ayah Rose juga bekerja seperti biasanya, sedangkan Rose masih menikmati kelulusannya dengan berkumpul bersama teman masa kecilnya- seperti Jennie saat ini di cafe biasa tempat mereka nongkrong.
"Gue gatau harus ngelakuin apa lagi selain nikah sama orang yang selama ini gue kenal sebagai ayah gue Jen."
"I think he just kidding, but actually lo tau sendiri sekarang gimana."
Rose sedang menumpu kepalanya seraya menarik rambutnya kencang. Terlihat sekali tampang frustasi disana, she can't believe dengan kenyataan yang terus menyayat hati kecilnya itu.
Dan itu semakin menambah rasa penasaran Jennie.
"Is he older than you?"
Pertanyaan gila yang membuat otak Rose semakin menguap hebat, demi Jennie dia harus menjawabnya dengan jujur.
"Jelas lah, selisihnya sih Just five years, and i was shocked."
Bukan cuma Rose yang shocked saat mendengar kepastian itu untuk pertama kalinya. Jennie malah lebih shocked. Masa' iya Rose beda 5 tahun sama ayahnya sendiri?
"Gimana itu bisa terjadi, Umur lo sama ayah lo beda 5 tahun. Ga salah tuh Ros? Dan lo tau darimana?"
"Bedebah, kecelakaan yang bikin gue amnesia."
Yup, masalah kecelakaan saja Rose baru mengetahuinya tadi pagi dari mulut sang ayah saat tak sengaja terdengar oleh Rose. hell, Intinya Rose geram karena sudah dibohongin selama ini.
"Gue gangerti, sumpah. Kok bisa sih? Kapan lo kecelakaan? Eh, Apa ada perjanjian?"
Jennie semakin kepo kuadrat, di tambah lagi cerita Rose yang semakin lama semakin menarik perhatiannya untuk didengar dengan seksama.
"Udah ah, yang gue tahu cuma itu." Bantah Rose, kemudian mengusap wajahnya frustasi.
"Coba tanya ke ayah lo!"
"I'm too lazy to talk anymore with him." Desis Rose menolak mentah perintah Jennie. Terdengar kekehan kecil disana, maybe agar Jennie tak mengambil pusing jawaban temannya itu.
"Susah Ros, ikhlasin aja lah nikah sama bokap sendiri haha..." Suara Jennie kini menyahut, lebih ke arah candaan yang bertujuan membuat Rose cair dan berhenti pusing.
"Hell, bukan itu. Lo jadi gue pasti udah ngubur diri lo idup-idup jen haha..."
Suara mereka masih terdengar bercanda, mamun yang mereka bicarakan tetap dalam yang namanya 'serius'. So, mereka tidak akan bosan.
"Maksudnya?" Jennie menautkan alisnya bingung, temannya ini memang serius.
"Gue selama ini dibohongin, haha..."
Jennie menghentikan tawanya, dan membiarkan Rose tertawa seorang diri disana. Hati Jennie perlahan sadar dan memang keadaan temannya itu sangat memprihatinkan. Coba kalian pikir, menikah dengan ayah sendiri dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ugh, menyebalkan.
Tapi disisi lain, Jennie juga bersyukur. Temannya itu tipe perempuan yang kuat dan anti mainstream dengan kata 'bunuh diri'.
"Eh, Om Baekhyun..."
Nama Ayah Rose terpanggil oleh suara Jennie. Dan otomatis Rose menghentikan tawanya.
Ya, Baekhyun adalah nama ayah Rose. Tepatnya, Byun Baekhyun. You guys pasti sudah mengerti sebelumnya.
"Sudah selesai ngomongin saya?"
Jennie kikuk mendengarnya, sedangkan Rose memilih menunduk memperhatikan kuku-kukunya ketimbang menatap langsung mata cantik ayahnya itu.
Pikir Rose sih, What the freaking, hell yeah bodo amat. Biar Baekhyun denger semua pembicaraannya, Rose tetap nggak peduli.
"Ngo-ngomongin apa om? Eng-enggaklah..."
Jennie emang gampang grogi, dan sekarang sedang grogi. Apalagi sudah mendengar cerita dari Rose, dia jadi semakin grogi tak karuan.
"I see a lie in your eyes."
Ugh, untuk sekarang Jennie mengunci rapat bibirnya takut karena mendengar kalimat tajam dari Baekhyun, ayah Rose.
Masa' iya Baekhyun punya bisnis lain, jadi peramal?
"Jen, kayaknya gue ha-"
"Om..."
Rose menarik nafasnya kesal, kemudian memutar bola matanya malas melihat temannya yang malah memperlama waktunya.
"Apa, jen?"
Buset, ini om-om tanggap amat kea bayi yang ada di iklan susu formula. Batin Jennie seperti itu sih, walaupun dia grogi dia tetep aja bisa membatin yang tidak-tidak.
Kemudian, Jennie harus berpikir lagi. 'Om Baekhyun, umur berapa?' Jennie membatin, dan menyeleksi setiap pertanyaan yang harus dia lontarkan pada Baekhyun sekarang. Dia takut jika- the question is too painful untuk seorang pria yang akan melepas status ayah dan menggantinya menjadi suami.
"Om, kenapa kesini? Om kok nggak di rumah sakit?"
Yaudahlah ya, pertanyaan itu yang bisa keluar lancar dari mulut Jennie. Sedangkan untuk pertanyaan masalah 'umur' terpaksa harus dipending dulu. Atau mungkin bisa ask via whatsapp atau line. Karena sms di jaman now itu udah nggak jaman lagi.
"Saya mau jemput anak saya."
Jennie melongo, Rose juga. Kemudian Jennie dengan heboh tertawa lepas seraya menggebrak meja yang ada di cafe tempat dia nongkrong.
"Kenapa ketawa?" Heran Baekhyun memandangi Jennie yang sekarang mengelap sisa-sia airmata yang tanpa sengaja menetes saat dia tertawa. Emang lucu ya?
"Anak apa calon istri?"
Jennie menoleh cepat kearah Rose. Yup, gadis itu yang bertanya barusan, langsung namun masih menghindari yang namanya kontak mata.
"Dua-duanya."
Ketus Baekhyun santai tanpa menghiraukan ekspresi melongo dari seorang Kim Jennie.
"Om, nggak sa-salah kan?" Rose hanya menggeleng mendapati temannya yang semakin kepo itu.
"Nggak. Ayo pulang, Ibu saya udah nunggu dirumah."
Baekhyun menjawab Jennie singkat, padat dan jelas, kemudian disambung dengan perintah untuk Rose. Bagus deh, gue pengen cepet-cepet tidur. Batin Rose bahagia.
"Yaudah ayo!"
Tukas Rose, dan bangkit dari duduknya.
"Jen, gue balik dulu ya. Thanks for today!"
"Oke sipp."
"Oiya om, nanti balas wa dari jennie ya!"
Teriak Jennie antusias dan hanya menerima anggukan kecil dari Baekhyun yang sekarang sudah menggiring Rose untuk masuk kedalam mobilnya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
I Married With My Father ✓
Fanfic[Completed] Republish Nikah sama ayah sendiri? Hell yeah, gila banget. Mana mesumnya minta ampun -B A H A S A Warn : nonbaku