"yak! Joohyun, ayo kita ke rumahmu. Sudah lama aku tidak memakan masakan enak eomma mu." ajak Seungwan yang disetujui oleh Seulgi.
"eoh, Joohyun-ah ayo kita ke rumahmuuuu" bujuk Seulgi sambil bergelayut ditangan kanan ku.
Ya, aku Bae Joohyun, panggil saja Joohyun, karena memang itu namaku. Dan yang sedang bersamaku ini sahabatku, Son Seungwan disebelah kanan, dan Kang Seulgi disebelah kiri. Kami sedang berjalan ke parkiran untuk pulang, karena perkuliahan hari ini telah selesai. Kebetulan sekali aku dan kedua sahabatku ini teman sekelas, jadi kami memiliki jam kuliah yang sama, dan kami pun bisa pulang bersama. Ku lihat jam tangan yang berada di tangan kiriku menunjukan 01.30 pm. Masih siang memang.
"ah jinjja, geure, kajja!" jawabku sudah tidak tahan mendengar ocehan tidak jelas mereka yang membujukku agar mau membawanya ke rumahku. (benar-benar, baiklah, ayo)
Mereka memang tidak akan berhenti membujukku jika mempunyai keinginan yang mengikut sertakan diriku, bahkan mereka sampai suka mengeluarkan jurus mereka melakukan aegyo, puppy eyes yang menurut mereka terlihat lucu, tapi orang lain hanya ingin menjitak kepalanya, termasuk aku.
Kami sampai diparkiran dan masuk kedalam mobil Seulgi. Aku tidak membawa mobil, karena mobilku sedang diservis.
Saat sampai depan rumahku, gerbang dibuka oleh satpam dan aku melihat ada 3 mobil berjajar di depan gerasi. Aku dapat memastikan bahwa mobil silver itu milik appa ku, tapi mobil berwana hitam dan biru dongker? Ah, molla mungkin teman appa ku. Aku tidak akan ambil pusing.
Kami keluar dari mobil Seulgi yang terparkir dibelakang mobil appa ku. Saat aku sudah memegang kenop pintu rumah bersiap untuk membukanya, tiba-tiba handphone yang berada digenggaman tangaku berdering menandakan panggilan masuk. Disana tertulis,
Eomma❤
Aku menggeser tombol hijau dan menempelkan benda persegi berwarna silver itu ke telingaku.
"ne eomma?"
"...."
"eoh, ini aku sudah didepan rumah. Waeyo eomma?"
"...."
"ne.."
bip.
"eommonim?" tanya Seungwan yang sedari tadi memegan pintu, sudah tidak sabar ingin membukanya.
"eoh. Kajja!" ajakku, yang segera Seungwan membuka pintu yang dia pegang sedari tadi. (ayo)
"eommonim~~" Sapa Seulgi setelah melihat eomma ku berjalan menuju pintu karena mendengar pintu terbuka.
"aigoo, Seulgi-ah kau tambah cantik saja, Seungwan do." jawab eomma ku sambil merangkul Seulgi dan Seungwan.
"waaa gamsahamnida eommoni~ eommonim, kau tau kan kalo kita baru pulang kuliah dan kita belum sempat makan siang" Seulgi mengeluarkan jurus puppy eyes nya. Benar-benar aku hanya ingin menjitak kepalanya dengan sepatuku sekarang juga.
"benar eommoni~ kami merasa sangat lelah setelah seharian mendengar ocehan dosen yang tidak jelas." tambah Seungwan yang bergelayut ditangan eomma ku.
Waaa mereka memang hebat dalam hal seperti ini.
"yak! Bilang saja kalau kalian lapar" Kataku sambil berjalan ke dapur. Rasanya aku haus mendengar rajukan mereka. Saat aku akan ke dapur dan melewati ruang keluarga, aku terdiam, aku melihat appa sedang mengobrol dengan temannya. Tidak lama mataku menangkap seorang laki-laki berjas kantoran berwarna hitam...
Benarkah itu dia?
"Joohyun-ah? Iliwa, anja" appa ku melihatku dan menyuruhku duduk, tetapi aku masih belum sadar dari lamunanku. (sini, duduk)
Mataku bertemu dengan matanya... Seseorang yang sudah lama tidak aku lihat.
Tiba-tiba eomma menepuk pundakku dan membuatku keluar dari lamunanku. Entah sejak kapan eomma, Seulgi dan Seungwan berada didekatku.
"oh Joohyun-ah, ini teman appa dan ini anaknya." appa ku memperkenalkan mereka.
"iya Joohyun-ah, mereka ingin mengenalkan anaknya pada keluarga kita." tambah eomma to the point.
Memperkenalkan?
Aku benar-benar masih tidak mengerti maksud dari kata 'memperkenalkan' disini. Apakah sekarang cara berkenalan sudah berubah? Apakah sekarang untuk berkenalan harus datang sekeluarga?
"Joohyun-ah...." Seulgi berbisik sambil menggerak-gerakan tanganku, mencoba membawaku keluar dari lamunanku.
"eommonim, apakah kita boleh ke kamar Joohyun terlebih dahulu? Handphoneku sepertinya harus dicharger." Seungwan mencoba mengeluarkanku dari suasana yang terlalu awkward ini.
"eoh, boleh. Tapi Joohyun tetap disini ya." eomma ku tidak membiarkanku ikut bersama mereka.
Oh jebal..
Setelah Seulgi dan Seungwan masuk ke kamarku. Aku langsung diajak duduk. Aku duduk disebalah eomma ku, dan kau tau? Aku berhadapam dengan lelaki itu, lelaki yang disebut-sebut anak dari teman appa ku ini.
Dia semakin tampan...
"mr. Kim, ini putriku Joohyun. Joohyun-ah perkenalkan dirimu" appa ku tersenyum ke arah ku.
"annyeong haseyo, Bae Joohyun imnida.." aku memperkenalkan diriku sebaik mungkin sambil memberikan senyuman terbaikku. Karena pepatah bilang "kesan pertama itu penting" right?
"eoh, kau sudah besar Joohyun-ah dan kau tumbuh menjadi wanita yang cantik." ucap mrs. Kim yang selanjutnya dibalas senyuman olehku.
"Taehyung-ah, perkenalkan dirimu juga, tadi memang sudah, tapi tadi Joohyun belum ada." ucap mr. Kim yang seperti tau anaknya akan menjawab apa.
"arraseo, Kim Taehyung imnida.."
Yaa..
Kalian tau sekarang laki-laki itu siapa.
Dia Kim Taehyung.
Laki-laki yang selama ini aku perhatikan jika di kampus-- setidaknya sebelum dia lulus dari kampus yang sama denganku.--To be continue--
Hello?
Anybody here?
Please vote and comment><
I'm newbie here~
However, let's be friend, chingu-ya^^With Taehyung's love,
Ecaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE
Fanfictionin a relationship, there must always be one who takes the first movement. But, who will take that first move ? BAE, 2018.