12. Question pt.2

1.6K 219 14
                                    

Joohyun POV.

Aku sedang berada di cafe bersama Seulgi dan Seungwan, di cafe berbeda, karena cafe biasa yang sering kami kunjungi benar-benar penuh, sampai tidak tersisa kursi satupun. Apa mereka bubar kuliah dijam yang bersamaan? Benar-benar penuh.

Kami memtuskan untuk mengunjungi di cafe yang tidak jauh dari cafe biasa tempat kami nongkrong. Mungkin ini memang sedang jamnya makan siang, disini juga ramai. Beruntung masih tersisa dua meja kosong.

Kami mengambil meja tepat di bawah ac dan juga dekat dengan etalase kue dan kasir. Jadi sangat gampang jika ingin memesan makanan tambahan.

"aku ingin pesan americano, latte, dan caramel, ditambah satu porsi pizza large tanpa pinggiran dengan topping keju mozzarela plus mushroom." kataku kepada kasir setelah melihat-lihat daftar menu yang berada dibagian atas dekat kasir.

"ne.." kasir itu tersenyum dan memberikan bill padaku. Setelah membayar, aku membawa minuman yang tadi aku pesan ke meja dimana Seulgi dan Seungwan duduk.

"ahhh aku tidak ingin skripsi." Seulgi membenamkan kepalanya pada meja.

"yaa mwoyaa, apa kau tidak ingin lulus?" Seungwan menjawab dengan cepat setelah meminum americanonya.

"ani, aku hanya ingin langsung lulus dan langsung menikah." Seulgi meminum lattenya dengan masih mempoutkan bibirnya.

"yaa! Pacar saja tidak punya. Kau akan menikah dengan siapa? Eo?" aku meledek Seulgi yang berhasil membuatnya tambah kesal.

Yaa memang, kami bertiga tidak mempunyai pacar. Bahkan Seungwan yang sudah menjalin hubungan tanpa status pun tidak bisa dibilang mempunyai pacar bukan? Atau pun aku? Apa Taehyung bisa disebut pacar?

"Seungwan-ah, bagaimana hubunganmu dengan Yoongi sunbae? Apa sudah ada perkembangan?" aku menaik-naikan alisku, mencoba menggodanya.

"masih sama, tetap sama, dan akan selalu sama. Dia itu terlalu dingin, terlalu datar, terlalu susah membaca ekspresi dan pikirannya." Seungwan menjawab dengan panjang lebar tanpa berhenti mengingat memang sifat Yoongi sunbae yang memilih tidur daripada galau karena chatnya tidak dibalas Seungwan. Haha.

"yak, itu sisi yang seharusnya kau sukuri. Kau tau kan kalau sifat laki-laki yang dingin itu menantang?" jawabku lalu menyedot caramel.

"eo, jika kau sudah tidak tahan dengan Yoongi sunbae biar untukku saja." kali ini Seulgi yang menaik-naikan alisnya menggoda Seungwan.

"YAK!" aku dan Seulgi pun tertawa karena Seungwan terkena umpan yang kami lempar.

"eo, Joohyun-ah?"

"Taehyung sunbae.." aku berdiri saat melihat siapa yang memanggil namaku.

"kau sedang makan siang?" Taehyung melihat Seulgi dan Seungwan yang sama-sama sedang melihat ke arah kami.

"annyeonghaseyo sunbae.." Seulgi dan Seungwan berdiri lalu sedikit menunduk memberi hormat.

"ne, kau juga sedang makan siang?"

"eo, dengan temanku." dia tersenyum. "kau sudah pulang dari kampus?" tanyanya.

"iya, tapi aku ada jadwal bimbingan skripsi nanti jam 2." kataku sambil melihat jam tangan.

"pulangnya nanti aku jemput. Kau tidak bawa mobilkan?" dia melihat ke arah jendela besar mencari mobilku.

"ne, aku tidak bawa mobil." aku tadi berangkat bersama Seulgi dan Seungwan dengan Seulgi yang membawa mobil.

BAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang