10. I don't know

1.6K 203 13
                                    

Joohyun's POV.

"Taehyung-ah ayo tidur!"

Suara itu masih terus terngiang dikepalaku setelah aku memutuskan telponku secara sepihak dengan Taehyung. Apa yang harus ku lakukan? Kenapa rasanya aku bingung sekali. Sebenarnya hubungan apa yang ku jalani dengan Taehyung saat ini? Handphoneku berbunyi tanda pesan masuk.

Aku mengetik pesan untuk membalas pesan dari Taehyung setelah melihat isi pesannya.

Sunbae, aku harus bagaimana terhadapmu? Aku benar-benar bingung harus mengambil sikap seperti apa.

Aku berbaring menatap langit-langit kamar berwarna putih yang disinari lampu berwarna warm white. Aku menarik nafas sambil memejamkan mata. Apa aku harus membatalkan saja perjodohan ini?

Setelah 30 menit aku mengirim pesan, tetap tidak ada balasan. Ok. Ayo tidur! Aku mematikan lampu lalu menarik selimut berwarna purple untuk menghangatkan tubuhku.

.
.
.
.

Aku memilih baju berwarna hitam off shoulder koleksiku serta memakai celana jeans, rambutku ku biarkan terurai dan memakai jepit kecil dibagian depan yang dapat menahan poniku.

Setelah beres dengan penampilanku, aku membawa tas hitam berisi beberapa buku, alat tulis, charger, headset, dan hp ku masukan ke dalam tas setelah dicharger dan belum ku nyalakan, aku juga membawa kunci mobil yang tergantung rapih ditempat gantungan kunciku.

Ku rasa Taehyung tidak akan menjemputku. Aku juga sedang tidak ingin bertemu dengannya. Walaupun banyak sekali pertanyaan dan hal-hal yang ingin aku sampaikan, tapi perasaanku sedang tidak baik, nanti aku malah banyak bicara, out of control.

Aku turun dari kamarku menuju meja makan. Disana sudah ada eomma yang sedang mengoleskan selai ke roti dan appa yang sudah memakai kameja merah maroon serta dasinya bermotif garis-garis berwarna senada.

"Joohyun-ah kau mau selai coklat atau kacang?" eomma bersiap mengoleskan selai pada roti untukku.

"kacang. Biar aku saja eomma." aku mengambil roti dan alat pengoles selai dari eomma lalu mengoleskan selai kacang pada roti.

"eo, ini susunya." eomma menuangkan susu vanilla pada gelas lalu disimpan didepanku.

"gomawo eomma" aku tersenyum pada eomma lalu mengoleskan selai kacang lagi pada rotiku.

"Kau tidak dijemput Taehyung hari ini?" appa ku melihat kunci mobil yang berada dipinggir piring.

"aniyo appa. Taehyung masih di Jeju." jawabku lalu memakan roti. Aku tidak tau sebenarnya Taehyung sudah pulang atau belum. Aku juga tidak menerima jawaban pesanku setelah dua hari.

"ah appa kira dia sudah pulang." appa melanjutkan makan rotinya.

"Memangnya dia sedang apa di Jeju? Urusan kantor?" sekarang eomma ku ikut melihatku seakan menunggu jawaban yang masuk akal.

"dia sedang berlibur bersama temannya dari luar negeri." aku tidak mungkin berbicara dia ada urusan kantor. Appa ku selalu tau apa yang sedang dilakukan Taehyung, karena perusahaan Taehyung yang diketuai oleh appa nya selalu berkumpul bersama para pimpinan dari perusahaan appa ku dan selalu membicarakan bisnis yang sedang dijalaninya.

"bagaimana dengan persiapam pernikahan kalian? Dua minggu lagi, apakah sudah siap semua?" tanya appa ku yang selalu menghangatkan suasana meja makan keluarga kami.

"sudah appa." aku tersenyum.

"baguslah." appa dan eomma ku tersenyum senang karena anak kesayangannya akan memiliki suami yang pasti menjamin masa depan hidupku.

BAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang