Author POV
Taehyung diam tidak menjawab. Dia memejamkan matanya, memilih mana kata yang pantas sebagai jawabannya.
"sunbae, masih ada waktu, sebaiknya kita batalkan saja pernikahan ini." Taehyung membulatkan matanya. Tidak mungkin dia membatakalkannya, sedangkan orang tuanya sangat senang atas perjodohan ini.
"Joohyun-ah.."
"hubungan seperti ini tidak bisa dipaksakan sunbae. Jika kau takut orangtuamu marah, aku akan mencari alasan, dengan mengatakan aku yang ingin membatalkannya." Joohyun tersenyum meyakinkan Taehyung, walaupun dalam hati Joohyun sebenarnya terasa ada yang mengiris hatinya.
Tapi sepertinya Taehyung mengetahui hal itu.
"tidak Joohyun-ah, aku tidak ingin membatalkan pernikahan ini." ucap Taehyung tegas sambil menatap mata Joohyun.
"sunbae.. This relationship will not work." Joohyun mencoba membujuk Taehyung agar tidak memaksakan hubungan ini. Dia berpandapat bahwa hubungan yang dipaksakan tidak akan berjalan lancar.
"ani..." Taehyung mendekatkan wajahnya, hingga tinggal menyisakan jarak beberapa cm dari wajah Joohyun.
"s-sunbae.." Joohyun terbata-bata saat ingin berbicara karena nafas mereka benar-benar sudah terasa satu sama lain.
Tak menunggu lama, terasa suatu yang lembut menyentuh bibir Joohyun.
Ya, Taehyung mendaratkan bibirnya pada bibir Joohyun. Joohyun membulatkan matanya kaget sedangkan Taehyung memejamkan matanya.
Taehyung tahu ini gila. Tapi dia benar-benar tidak bisa mengungkapkan perasaannya saat ini melalui kata-kata. Taehyung tidak perduli jika setelah ini Joohyun akan memaki-makinya karena setelah menemui mantan kekasihnya ia tiba-tiba melakukan hal yang tak wajar pada wanita, wanita yang bahkan tidak----belum Taehyung cintai.
Setelam beberapa menit, Taehyung melepaskan bibirnya, lalu membuka matanya. Dia melihat Joohyun yang masih menatapnya bingung, tatapan yang ingin sekali mengungkapkan banyak pertanyaan.
"I will make this work, Bae Joohyun."
Taehyung berhasil, berhasil menjawab semua pertanyaan yang ada dikepala Joohyun hanya dengan 7 kata.
Ya, Taehyung memang sudah tahu jika Joohyun sudah mencintainya. Terlihat dari chat yang selalu dia kirimkan, dari ekspresi senangnya saat tiba-tiba bertemu dengan Taehyung, dari sorot matanya jika sedang mengobrol dengan Taehyung.
Taehyung sudah merasakannya.
Dan sekarang Taehyung akan mencoba memberikan itu semua juga pada Joohyun.
Wanita yang akhir-akhir ini selalu menenangkan jiwa dan pikirannya jika mendengar suaranya. Wanita yang mempunyai mata indah, dan Taehyung sangat menyukai itu.
.
.
.
."besok aku jemput. Kau berangkat pagi bukan?" Taehyung menghentikan mobilnya didepan rumah Joohyun.
"tidak usah sunbae, aku..."
"tidak menerima penolakan." belum Joohyun menyelesaikan perkataannya, Taehyung sudah menyela karena tidak ingin mendengar penolakan dari Joohyun.
Joohyun menghela nafas dan membuka seatbelt tanpa berkata apapun lagi.
"kau pasti mengerjakan skripsi di kampus dan pasti pulang sore. Aku tidak ingin kau menyetir saat malam hari tiba. Sangat berbahaya." Tehyung menggelengkan kepalanya.
"aku bisa pulang bersama temanku atau menyuruh supir menjemputku."
"mm hm" Tehyung menggelengkan lagi kepalanya.
"itu akan memakan waktu lama, kasihan temanmu jika harus mengantarkanmu dulu, nanti pulangnya akan sangat malam, dan menunggu supir menjemputmu, hanya akan membuatmu menunggu lama."
Taehyung mencari-cari alasan agar Joohyun mau dijemput olehnya.
Mungkin Joohyun berfikir, kenapa ada orang tidak tau malu seperti dia, padahal tadi dia sudah melakukan----ah, dan sekarang dia memaksanya untuk menuruti keinginannya.
"jarak dari rumahku ke kampus hanya 20 menit sunbae." Joohyun tetap pada keinginannya.
"jarak dari kantorku ke kampusmu hanya 15 menit, Bae." Joohyun tiba-tiba terdiam saat mendengat kata 'bae'.
Tenanglah Bae Joohyun, itu hanya nama depanmu.
Tidak ada yang spesial.."pokoknya besok aku menjemputmu." nada Taehyung penuh penekanan.
"ne, terserah kau saja." Joohyun menggapai pintu menggunakan tangan kanan untuk membukanya, namun tangan kirinya ditahan oleh Taehyung.
Pandangan mereka bertemu, dan saling terdiam selama beberapa detik.
"ada apa lagi sunbae?" Joohyun memecahkan keheningan antara keduanya.
"ah ani.." Taehyung melepaskan tangannya. "masuklah, kau pasti lelah." Taehyung tersenyum.
Joohyun masih kebingungan dengan sikap Taehyung, namun tak dihiraukannya. Sudah terlalu malam untuk terus bertanya yang mungkin tidak bisa menghabiskan waktu 1 jam.
Joohyun lalu membuka pintu dan keluar dari mobil Taehyung.
"hati-hati sunbae.." Joohyun sedikit berjongkok untuk melihat Taehyung yang berada didalam mobil.
"eo.. Masuklah." Taehyung menyuruh Joohyun masuk sebelum dia menjalankan mobilnya.
"ne.." Joohyun berbalik lalu berjalan untuk membuka pintu gerbang.
Setelah Joohyun sudah masuk ke rumahnya, Taehyung baru menjalankan mobilnya.
Didalam mobil, Taehyung senyum-senyum sendiri, mengingat drama yang dia lakukan tadi dengan Joohyun.
Taehyung merinding telah melakukan hal gila yang dilakukan seorang pria yang hanya ada pada drama-drama di tv.
Sebenarnya daritadi dia sangat menahan malu, mengeluarkan segala kekuatannya agar sikapnya tidak canggung setelah apa yang dilakukannya. Dia pikir dia memang sudah gila. Dia sangat mengetahui dirinya dengan baik. Beruntung Joohyun tidak memakinya setelah melakukan itu. Jika Joohyun benar-benar memakinya mungkin Taehyung tidak bisa lagi menampakan wajahnya di depan Joohyun.
Tapi ada perasaan lega dalam hatinya setelah mengungkapkan semuanya pada Joohyun, bahwa dia tidak akan membatalkan pernikahan dan akan membuat hubungannya berjalan lancar.
--to be continue--
Spam vote dan spam comment yaaa reader readerquuuu💜💜💜
Daaannnn yeayyy my bae udh nyampe 150 vote muehehehe😁😁
Makasih yaa yang suka baca, suka vote dan suka comment di story ini😍
Vote dan comment kalian sangat berarti bagi diriku ini😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE
أدب الهواةin a relationship, there must always be one who takes the first movement. But, who will take that first move ? BAE, 2018.