Taehyung's POV.
Angin malam ini benar-benar dingin, sampai sweater berkupluk yang ku kenakan tidak bisa memberi rasa hangat pada tubuhku. Padahal ini musim panas. Aneh.
Aku membeli minuman hangat untuk menghangatkan tubuhku, lalu duduk didepan mobil menghadap sungai yang dihiasi bayangan lampu berwarna kuning. Ku lihat ada seorang pria yang memakaikan jasnya pada wanita, lalu duduk disebelah wanita dan menikmati angin malam ini yang begitu menusuk.
Apa mereka tidak ada niat saling menghangatkan di malam dingin ini? Berpelukan misalnya..
Aku kembali meminum minuman yang ada ditanganku sambil sesekali memperhatikan sepasang kekasih itu. Saat mereka hendak pergi, ku lihat si wanita masuk ke dalam mobil merah yang tadi mereka duduki. Setelah memastikan wanitanya telah menjalankan mobilnya, tiba-tiba si pria lari menuju ke arahku. Dia mengeluarkan kunci mobil dari sakunya dan menekan tombol pada kunci ditangannya, membuat mobil silver yang disebelah kiri mobilku berbunyi.
Sebelum masuk ke mobilnya, dia melirik ke arahku karena merasa ada yang memperhatikannya, lalu dia tersenyum, aku pun membalas senyum sambil menganggukan kepalaku. Lalu dia menjalankan mobilnya.
Sepertinya yang tadi Joohyun. Tapi sedang apa dia malam-malam sendirian disini? Ah bukan sendirian, dia bersama pria.
Aku kenal sekali style dan mobilnya Joohyun. Sebelum si pria memakaikan jasnya, aku melihat si wanita memakai pakaian off shoulder dan rambutnya digerai. Dan memang sepertinya itu benar Joohyun. Aku tidak membuang waktu dan langsung menjalankan mobil biru dongkerku untuk meyusul mobil warna merah untuk memastikannya.
Aku melihat mobil merah yang dikemudikan oleh Joohyun akan masuk ke dalam rumahnya setelah pintu gerbangnya dibuka.
Aku membunyikan klaksonku tepat setelah Joohyun keluar dari mobilnya dan pintu gerbangnya belum ditutup. Dia mencari asal suara klakson, dan menemukan mobilku.
"sunbae?" di berdiri didepanku terhalang pintu mobil yang kacanya ku turunkan. Dia sedikit menunduk karena aku tidak turun dari mobilku.
"kau baru pulang?" tanyaku lalu membuka pintu mobil yang membuatnya sedikit mundur agar tidak terkena pintu mobil, aku keluar dari mobil lalu menyenderkan tubuhku dibagian pintu mobil. Membuat kami berhadap-hadapan.
"ne.. Kau kapan pulang dari Jeju?" tanyanya menatapku dengan wajah innocent seperti biasanya.
"kemarin malam aku sudah sampai rumah. Jam segini apa kau baru pulang dari kampus?" aku menatap wanita yang memakai jepit kecil dibagian poninya.
"aniyo, aku tadi ke sungai Han dulu bersama Seungwan dan Seulgi. Lalu aku bertemu sunbae saat SMA dulu, makanya aku baru pulang." Aku hanya menganggukkan kepalaku.
"mau kedalam? Disini dingin." dia membenarkan jas yang tersampai rapi menutupi bahunya. Aku memperhatikan gerakannya, lalu aku menarik tangannya dan dia berakhir dipelukanku.
"s-sunbae.." suaranya sedikit lemah dan terbata-bata.
"diamlah, aku hanya ingin membuatmu hangat." kataku sambil mempererat pelukanku, membiarkan wajahnya terbenam didadaku.
"aku tadi dari sungai Han.." kataku setelah beberapa menit suasana terasa hening.
"sepertinya aku juga melihatmu bersama sunbaemu itu.." aku terdiam sejenak sebelum melanjutkan kata-kataku.
"aku tidak suka jika melihatmu bersama orang lain.." aku melepaskan pelukanku dan menyimpan tanganku dibahunya.
"bahkan aku tidak menyukai jas ini." aku menyelesaikan perkataanku. Ku lihat dia menatapku, yang menjadikan mata kami saling bertemu.
Entah apa yang sebenarnya aku katakan. Aku tau ini gila. But, I don't know, I can't controlled my self.
Matanya semakin bulat setelah mendengar apa yang ku katakan barusan. Mata kami masih beradu dalam suasana hening-dingin malam ini, sampai saat suara klakson dari mobil yang akan masuk ke dalam rumah didepanku kembali menyeret kesadaran kami.
"Taehyung-ah Joohyun-ah, sedang apa kalian disana? Masuklah, di luar dingin." terlihat pria paruh baya dari jendela mobilnya yang di turunkan. Tentu saja kita terlihat di malam gelap ini, lampu disekitar perumah sini sangat terang.
"kami hanya bertemu sebentar abonim." kataku sambil membuka krepus sweater yang ku pakai lalu membungkuk setelah melihat siapa yang berada dalam mobil hitam.
"yasudah, aku masuk dulu." aku menjawab dengan anggukan, lalu kembali menatap wanita yang sedang membenahi rambutnya karena terpaan angin.
"kau masuklah, aku akan pulang." aku tersenyum sambil mengusap kepalanya puncak kepalanya. Dia hanya mengangguk.
Aku memasuki mobil, menyalakan mesin, dan menjalankan mobilku menuju rumah. Kulihat dari spion Joohyun masih berdiri didepan gerbang rumahnya sampai bayangannya menghilang karena aku telah jauh dari rumahnya.
.
.
.
.Aku telah memesan makanan, ya, sekarang aku sedang berada di sebuah cafe, duduk didekat jendela besar yang langsung menyuguhkan jalanan kota seoul yang tidak terlalu padat siang ini. Menunggu seseorang yang telah lama menjadi wanita yang selalu membuatku senang untuk menunggunya. Apakah aku terlihat masih sangat mencintainya? Ya, mungkin.
Atau tidak?
Saat aku sedang asik memperhatikan mobil yang lalu lalang dijalan, ada sebuah taksi yang berhenti tepat didepan cafe dimana aku berada. Kulihat seorang wanita memakai kameja putih yang dimasukan kedalam rok cream selututnya turun dari taksi tersebut. Penampilannya sangat santai, dilengkapi sepatu dan kaos kaki berwarna putih, dengan tas yang tidak besar dibahu kanannya.
Saat matanya menemukan keberadaanku, senyumnya langsung mengembang menghiasi wajah munyilnya. Dia melambaikan tangannya dan langsung masuk ke dalam cafe. Aku tersenyum saat melihatnya sudah duduk didepanku.
"apa kau sudah menungguku lama?" tanyanya setelah menyimpan tasnya di kursi sebelah kanannya.
"ani, aku baru saja sampai." kenyataannya aku memang sudah menunggunya lebih dari 30 menit.
Dia hanya membentuk mulutnya menjadi bentuk 'o' dan celingukan seperti mencari seseorang.
"aku sudah memesan makanannya." dia memandangku seperti akan menanyakan sesuatu, "tentu aku memesan makanan kesukaanmu Hwamin-ah." dia tersenyum setelah mendengar aku memeasan makanan kesukaannya, akupun terkekeh. Aku tentu sangat mengetahui segala hal tentangnya.
Lalu aku memanggil pelayan untuk mengantarkan pesananku yang memang sudah siap dari tadi.
"Taehyung-ah sepertinya besok aku akan kembali ke London." aku memberikan dia waktu untuk menyelesaikan pembicaraannya. "Aku tadi dihubungi oleh sunbaeku, dia meminta bantuanku untuk persiapan acara fashion week di sebuah pulau di Yunani." dia terus berbicara sambil tetap melahap makanan didepannya.
"eo? Besok? Mau ku antar ke bandara?" aku memperhatikannya, sekarang dia sedang minum sehingga ada jeda untuk aku mendengar jawabannya.
"tidak usah. Aku berangkat bersama temanku yang dari Korea juga." katanya sambil tersenyum, namun seketika senyum itu pudar, "ah ternyata libur 3 bulan hanya menjadi angan-angan. I really want to enjoy thus holiday, like the queen in her beautiful kingdom."
Aku terkekeh mendengar perkataannya, ternyata dia benar-benar sudah menjadi orang luar.
"but your kingdom is not here, princess." kataku masih terkekeh sambil mengusap kepalanya. Dia mengembungkan pipinya yang membuat tanganku beralih ke pipinya, mencubitnya gemas.
--to be continue--
Iya, jadi Taehyung nya, gitu deh....
Hmm..
Tenang, kan hwamin nya udah mau balik lagi ke London guys wkwkTerimakasih yang sudah stay udah vote udah comment di story kuuu
Aku padamoeh😍😂
Terus vote dan comment yaaa💜💜

KAMU SEDANG MEMBACA
BAE
Hayran Kurguin a relationship, there must always be one who takes the first movement. But, who will take that first move ? BAE, 2018.