25. Child

3.6K 259 90
                                    

Tayangan televisi yang membuat perempuan itu bosan setengah mati saat jam sudah menunjukan pukul tiga sore. Tangannya terus memainkan remot tv mencari saluran yang dapat menghilangkan rasa bosannya.



Semenjak lulus, dia belum mau mengambil pekerjaan meski Taehyung menawarkan bekerja di perusahaan miliknya. Dia hanya ingin menikmati waktu berharganya setelah lulus kuliah, mungkin untuk dua bulan.



Beasiswanya tidak jadi dia ambil, karena Taehyung melarangnya. Alhasil dia menjadi perempuan pengangguran saat ini.



Irene mengambil handphonennya di meja depan sofa mencari kontak yang ingin dia hubungi.


"Aku bosan." katanya setelah orang disebrang sana mengangkat panggilan dari Irene.

"Bosan ?"

"Iya. Apakah hari ini kau bisa pulang cepat ?"

"Aku bahkan sudah didepan rumah."


Irene langsung berlari membuka pintu rumah dan mendapati suaminya sudah akan membuka pintu besar itu.

Tanpa sadar perempuan itu langsung melingkarkan tangannya pada leher Taehyung, mengecup bibir yang sudah biasa dia rasakan.

Taehyung melepaskan bibirnya dari perempuan yang masih melingkarkan tangannya dilehernya.

"Hey hey, kau kenapa ?" tanya Taehyung sambil terkekeh melihat tingkah istrinya yang tidak biasa.

Padahal biasanya Taehyung yang selalu memulai.

Irene menggelengkan kepala lalu terlihat menekuk wajahnya.

Taehyung yang menyadari perubahan raut wajah perempuan dihadapannya langsung menarik pinggang istrinya sampai tidak ada jarak antara mereka.

"Jangan cemberut, aku akan memberikan lagi ciumanku untukmu, Bae." lalu Taehyung sedikit mendekat ke telinga Irene, "Bahkan aku akan memberikan tubuhku untukmu."


Mereka melanjutkan ciuman yang tadi sempat tertunda, bahkan Irene sudah ada dipangkuan Taehyung yang akan membawa mereka ke ruangan pribadinya.






Irene terbangun dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya. Dia melihat jam menunjukan angka setengah 10 malam.


"Ah aku lapar. Taehyung juga belum makan malam." Irene melihat ke sisi tempat tidurnya dimana Taehyung masih tertidur pulas setelah bekerja keras.


Irene membuka laci disamping tempat tidurnya dan mengambil sesuatu dari sana. Saat dia akan minum air putih, suara bariton membuat pergerakannya berhenti.


"Apa yang kau makan ?" Taehyung menatap tajam Irene.

"Ah ini, hanya obat." Irene lalu meminum air putihnya.

"Obat ?"

"Obat untukku agar tidak hamil." jawabnya enteng. Padahal disisi lain Taehyung sudah menatapnya tajam.

"Kau tidak memberi tahuku hal ini ?" tanya Taehyung dengan nada dingin yang membuat Irene sekarang merasa terintrogasi.


"Lalu untuk apa aku menyentuhmu dan... Ah, sudahlah ! Bahkan test pack yang aku beli tidak akan berguna."

Laki-laki itu beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Meninggalkan istrinya yang masih mencerna perkataannya.






Satu cup ramen menemani laki-laki yang dari tadi mencoba menahan amarahnya, melampiaskannya pada ramen pedas dihadapannya.


"Kenapa kau makan ramen, aku akan masak untukmu." Joohyun kaget melihat Taehyung tengah duduk di meja bar dapurnya dengan ramen yang sedang dia makan.

"Aku sudah kenyang." dia mengambil gelas kosong lalu mengisinya dengan air putih. Setelah selesai minum, dia mengambil cup ramen yang sudah kosong lalu melemparnya sembarang ke tempat cucian.


Taehyung melewati Irene yang masih berdiri seperti patung karena bingung dengan tingkah suaminya. Padahal beberapa jam lalu mereka masih bergelut dengan keringat yang mengucur dari masing-masing tubuhnya.


"Bae Irene, kau tidak akan menjelaskan apapun ?" Taehyung bertanya tanpa menolah pada Irene. Pandangannya lurus pada tayangan televisi yang bahkan sama sekali tidak tahu apa yang dia lihat.


Nada suaranya benar-benar dingin sampai Irene harus menelan ludah terlebih dahulu untuk menjawab pertanyaan suaminya itu.

"Penjelasn apa ?"

Entah Irene benar-bener tidak tahu kemana arah pembicaraan Taehyung atau dia sengaja menghindar karena tidak ingin membahasnya.


Taehyung yang sudah kehilangan kesabarannya langsung bertanya dengan sedikit membentak.

"Kau tidak ingin punya anak dariku ?!"

Matanya setajam elang dengan suara bariton yang mampu membuat Irene kaget bukan main karena baru kali ini Taehyung semarah itu padanya.



"B-bukan begitu." dengan susah payah, perempuan yang berjarak satu meter dengan Taehyung itu menjawab pertanyaan suaminya. Bahkan suaranya bergetar.


"Lalu kenapa kau minum obat itu ?"

"Aku, aku hanya..."

"Hanya apa ? Hanya tidak ingin punya anak dariku ?" tanya Taehyung yang sekarang sedang berjalan mendekat ke arah Irene yang ketakutan.

Irene berjalan mundur, sampai dirinya tertahan oleh meja bar yang ada disana.


"Bae Irene, dengar." tangan Taehyung menyisipkan rambut istrinya ke belakang telinga. Jarak tubuh mereka bahkan sudah tidak ada.


"Aku ingin punya anak darimu, memangnya kau tidak penasaran bagaimana tampannya anak kita nanti ?" tangan Taehyung mengangkat tubuh Irene untuk duduk dimeja bar itu dan Taehyung menempatkan dirinya diantar dua paha istrinya.

Bahkan tangan nakalnya sudah membuka sedikit baju luar yang Irene pakai sehingga menampakan bahu putihnya.


"M-maaf, ku kira kau tidak ingin dulu punya anak karena usia kita masih terbilang muda dan banyak pekerjaan yang masih harus kau urus." perempuan itu benar-benar tidak nyaman dengan keadaan ambigu seperti ini.


"Aku bahkan membeli test pack untukmu karena kau mual kemarin."


Laki-laki itu menjauhi Irene yang masih duduk diatas meja. Berjalan ke arah sofa dengan santai tanpa tahu istrinya sedang mengambil nafas sebanyak mungkin karena menahan nafas dari tadi, diman juga membenarkan bajunya yang tadi sedikit terbuka.


"Aku seperti melakukan pekerjaan yang sia-sia selama ini." Taehyung mengambil remot dan mencari saluran televisi yang menarik.

"Aku..."


"Halo ?"

Suara Taehyung yang menerima panggilan teleponnya membuat Irene menghentikan perkataannya.

"Bertemu ? Dimana ?" laki-laki itu sedikit mengkerutkan alisnya.

"Oh oke." hanphone kembali dia letakan diatas meja.


Dengan ragu, Irene bertanya setelah turun dari meja bar, "Siapa ?"

"Hwamin."




--to be continue--


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang