Joohyun's POV.
Ah, sepertinya aku sudah mengetahui jawabannya..
Aku melanjutkan makanku, sedangkan Taehyung masih berbicara dengan Hwamin sunbae ditelepon.
Kenapa makanan ini tidak habis-habis.
Taehyung memutuskan sambungan teleponnya.
"Joohyun-ah.." aku menghentikan makanku lalu menoleh pada Taehyung.
"apa tidak apa-apa jika jalan-jalan hari ini dibatalakan? Temanku tiba-tiba mengajakku bertemu." Taehyung masih memperhatikanku dengan bertanya berhati-hati.
Teman? Hahahahahaha
Apa dia tidak ingat pembicaraan kita sebelum makanan datang?"eo? Eo.. Gwaenchana.." kataku tersenyum. 'tersenyum'.
"akan ku antarkan kau pulang." kata Taehyung lalu melanjutkan makannya.
"ani, aku akan pulang naik taksi." aku tak sadar jika aku berbicara banmal barusan. Akupun melanjutkan makanku dengan cepat, berharap makanan ini cepat habis. Ku rasa porsi ini tidak biasa, rasanya banyak sekali. Aku terlalu sayang jika tidak menghabiskan makanan, apalagi aku sedang lapar.
"Joohyun-ah.." Taehyung menghentukan makannya lalu memperhatikanku yang sedang menghabisakan makanan. Aku tidak menjawabnya. Entahlah, rasanya ada sesuatu yang tak biasa dalam hatiku.
"Bae Joohyun" aku memberhentikan makanku saat Taehyung menyebut nama lengkapku.
Makananku akhirnya habis.
"sunbae, aku pulang duluan." aku berdiri dan mengambil tas yang tergantung disisi kursi tempat dudukku.
"biar aku antar." Taehyung ikut berdiri, setelah memanggil pelayan untuk membayar makanan.
"tidak usah sunbae. Mungkin Hwamin sunbae sudah menunggumu." kataku, tersenyum, lagi. Taehyung hanya diam.
Aku keluar dari caffee diikuti Taehyung dibelakangku.
Taehyung menemaniku menunggu taksi. Tidak ada pembicaraan lagi diantara kami setelah keluar dari caffee. Tidak lama datang taksi yang ku pesan. Aku pamit pada Taehyung lalu pulang.
Taehyung's POV.
Rasanya aku merasa bersalah karena tidak mengantar Joohyun pulang. Aku sebenarnya sengaja saat mengangkat telepon lalu menyebut nama Hwamin. Aku hanya ingin tau, apakah dia cemburu atau tidak. Entahlah, rasanya hubunganku dengan Joohyun belum ada kemajuan. Padahal dua minggu lagi kita akan menikah.
Dorong aja Tae, biar maju. -author
Memangnya apa yang akan aku lakukan jika Joohyun merasa cemburu? Kau ada-ada saja Kim Taehyung.
Setelah sampai didepan rumah Hwamin, aku memberitahunya melalu chat. Tak lama dia pun keluar. Dress cream yang membalut tubuhnya sampai dibawah lutut, dengan tangan panjang yang memiliki karet dibagian pergelangan tangannya. Rambut terurai, dan poninya dibiarkan ke depan. Cantik, as always.
"kajja!!" ajaknya setelah duduk dan memakai seatbelt dengan semangat dan senyuman yang mengembang menghiasi wajah cantiknya.
"kita akan kemana?" kataku tersenyum ke arahnya. Aku tak bosan jika harus memperhatikan wajahnya seharian.
"emmm pantai???" katanya dengan mata berbinar.
"kajja!!"
Sesampainya di pantai Eurwangni, kulihat Hwamin tertidur pulas. Aku tidak membangunkannya. Aku hanya memperhatikan wajah munyilnya. Mungkin dia kecapean setelah 2 jam setengah diperjalan, ditambah macet, padahal aku yang menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE
Fanfictionin a relationship, there must always be one who takes the first movement. But, who will take that first move ? BAE, 2018.