"Seseorang mengatakan bahwa sahabat adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup kita."
-oOo-
Lagu Lonely milik Jong Hyun feat Taeyeon mengalun lembut dari laptopnya yang sedang di-charge. Sudah hampir seminggu-mungkin-Allura mendengarkan lagu tersebut. Bahkan sudah dari semalam lagunya tak berhenti Allura putar hingga ia tertidur. Baginya, setiap bait lirik dalam lagu tersebut, sama persis dengan apa yang ia rasakan saat ini. Terlebih lagi nadanya yang begitu mellow membuat Allura hanyut dalam suasana kesedihan dan kesendiriannya.
Ama neowa nan chakgak soge, seororeul gadwodun ji molla ...
(If I say that things are hard with a crying face, Will it get better?)Anya neoneun nal ihae mot hae, geokjeong eorin ne nuneul bol ttaemyeon...
(If I cry and say it hurts, Who wil have a harder time? Everyone will be fine)Baby iam so lonely ... so lonely ...
Rizky hendak masuk ke kamar anaknya sembari membawakan makan siang dan minuman dingin yang ada di dalam sebuah kantung plastik berwarna putih. Akhir-akhir ini, putrinya lebih jarang keluar kamar dari biasanya. Sudah beberapa hari ini putrinya mengurung diri di Kamar dan tidur dengan waktu yang cukup lama. Ia juga tak pernah keluar rumah-tepatnya sejak Mamanya meninggal. Begitu Rizky masuk ke kamar putrinya, Allura masih menyembunyikan dirinya di balik selimut yang menjuntai sampai lantai kamarnya. Matanya masih ditutupi dengan kacamata tidur yang berwarna biru langit. Udara di kamarnya sangat dingin karena AC kamar tidak pernah Allura matikan. Rizky membuka gorden kamar yang masih tertutup rapat. Kemudian menyalakan lampu kamarnya. Ia memandangi putrinya.
"Ra, udah siang. Makan dulu, nih," Rizky meletakkan plastik yang dibawanya di atas meja belajar.
Tak ada respon. Mungkin Allura masih terlelap.
"Papa keluar ya, Ra? uangnya udah Papa taro di meja,"
Ketika Allura mendengar suara mobil Papanya telah meninggalkan rumah, Allura membuka kacamata tidurnya disusul dengan selimutnya. Matanya terlihat begitu sayup dan bibirnya sangat pucat. Keringat dingin tak henti-hentinya membasahi keningnya. Tubuhnya terasa begitu lemas hingga Allura tak kuat bangkit dari tempat tidur. Kepalanya terasa pening sampai ia terus memeganginya dari tadi. Sementara perutnya sedikit terasa mual. Allura bangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu kamar. Tapi entah mengapa tiba-tiba Allura terjatuh dan menyenggol gelas plastik berisi air mineral yang ia letakkan di lantai-bekas semalam.
Tiba-tiba seseorang memasuki kamarnya. Nadine. Allura tidak tahu mengapa sahabatnya bisa ada di sini dan membantunya berdiri. Nadine terlihat khawatir. Ia membantu Allura berdiri dan duduk di ranjanng kasurnya. Tanpa aba-aba, Nadine menelepon seseorang. Setelah menunggu sekitar empat menit, sebuah mobil hitam bermuatan lima orang terparkir di halaman rumah Allura. Mobil itu milik Sania. Sania yang menyetir, sementara di samping ada Cecil dan di belakang ada Khanza yang membantu Allura memasuki mobil. Kepalanya terlalu pening hingga Allura memutuskan untuk memejamkan matanya.
-oOo-
"Untung Bapak segera membawanya ke sini," seorang Dokter sedang berbicara dengan Papanya. "Dia baru kena masa inkubasi bakteri Tipes, dia perlu istirahat. Bapak bisa ikut saya untuk mengambil resep obatnya,"
Nadine masuk ke ruang rawat inap yang Allura tempati. Dilihatnya Allura yang sedang tertidur menghadap ke samping kanan. Ah, tidak. Allura sedang tidak tidur. Ia sedang melamunkan sesuatu yang tidak Nadine ketahui. Nadine menghampiri dan meletakkan kantung belanjaannya di nakas. Allura sama sekali tak menyudahi lamunannya. Ia tetap diam meskipun ia tahu bahwa Nadine datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle and Love On ✔
Rastgele[SELESAI] Ini cerita tentang Allura yang terus berdiri melanjutkan hidupnya di atas garis luka yang sejujurnya sudah tak tertampung lagi. Juga ... Athar yang dunianya sudah tidak setenang dulu--sebelum semesta mempertemukannya dengan Allura. ... N...