Beberapa tahun sudah berlalu, wawanpun sudah lulus kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan yang layak di sebuah perusahaan yang tidak jauh dari tempat dia tinggal. Di kantor wawan sudah mempunyai banyak teman karena sifatnya yang suple dan penuh canda tawa membuat orang senang dan terhibur oleh tingkahnya, namun dalam hal pekerjaan pun dia tidak kalah seriusnya bahkan saat dalam santai dan bekerja bisa dibilang wawan seperti dua orang yang berbeda. Itu yang membuat ada beberapa perempuan kantornya memiliki rasa kepada wawan bahkan ada yang sudah mengutarakan hatinya kepada wawan. Namun sayang hati wawan masih saja terkurung dalam kenangan masa lalu. Seakan senyumannya hanya sebagai topeng untuk menutupi hatinya yag sudah lama layu karena pemiliknya sudah lama pergi dan meninggalkannya. Itu juga yang membuat bunda cemas, seiring bertambahnya usia anak semata wayangnya dia enggan tuk mencari pasangan apalagi untuk menikah. Bundanya sangat tau hati anaknya masih untuk siapa.
Beberapa hari lalu bunda menelpon irul dan iyat buat datang kerumah bunda saat wawan pergi bekerja. Tanpa sepengetahuan wawan, irul dan iyat mengadu rencana bersama bundanya untuk mencarikan wanita untuk wawan. Betapa heboh dan sumbringah sahabat wawan tersebut mendengar bunda berencana menikahkan wawan. Karena mereka tau selama ini wawan masih mengingat nayha, mantan kekasihnya yang masih ada di penghujung harapnya. Sahabatnya ingin melihat wawan bahagia dan ceria lagi seperti dulu. Setelah sekian lama beradu rencana. Irul memberi usul, "bunda saya punya temen di kantor saya orangnya baik selalu tertutup secara batin, orangnya penyayang dan termasuk wanita yang taat orangtua dan agama". Bunda tersenyum dan meminta alamat orang tua sang wanita tersebut.
Beberapa hari kemudian sebelum wawan berangkat kerja, bunda ijin siang nanti ingin kerumah teman kata bunda senyum. Wawan pun meng iyakan dan menyuruh agar bundanya hati-hati.
"Tenang saja bunda sama irul kok" ucap bunda.
Namun perkataan itu membuat wawan bingung, dalam hati wawan berdecak "kok sama irul kerumah temen" fikir wawan bingung. Namun wawan menampis fikiran itu, mana mungkin bunda bohong sama wawan fikirnya.
Wawan pun berangkat kerja dan seperti biasa sebelum berangkat wawan mencium tangan ibunya dengan penuh hikmat. Setelah beberapa jam, datanglah si irul menjemput bunda wawan. "Bunda sudah siap kita mau berangkat" kata irul dari balik pintu.
"Iya sebentar bunda mengunci pintu dulu" ucap bunda.
. . . . . . . . . . . . .
Setelah sampai kantor wawan melihat handphonnya karena berdering, wawan langsung meangkat telpon tersebut, tenyata si gita yang menelpon mengajak wawan makan saat siang nanti pada waktu istirahat. Wawan mengiyakan dan segera menutup telpon dari gita karena banyak pekerjaan yang sudah menunggunya. Setelah siang hari wawan menuju caffe dekat kantor yang sudah di beri tau oleh gita, segera wawan bergegas menuju ketempat yang di janjikan. Setelah sampai dan memesan beberapa makanan dan mereka mulai berbincang. Sampai saat pada gita mengutarakan perasaannya, betapa terkejutnya wawan dengan hal itu, wawan menghel nafas dan menjawab hati-hati "gita gue gak bisa, gue gak ada niatan buat pacaran bahkan untuk menikah, gue mau fokus ngejar masa depan gue dan membahagiakan bunda" kata wawan lembut.
Gita terdiam sebentar dan tersenyum "iya gak papa ko wan asalkan gue udah tau ternyata lo gak bisa nerima gue jadi orang penting dalam hidup lo" senyum gita.
mata gita berkaca-kaca. Namun melihat semua itu wawan hanya diam, dalam hati dia berbisik "maaf gita gue gak bisa mencintai sipa-siapa selain dia, wanita yang paling gue sayang bahkan gue pun tau gue salah mencintai istri dari orng lain, tpi hati gue gak bisa bohong, maaf gita, semoga aja lo bisa dapat yang lebih baik".
Selang beberapa lama wawan berdiri dan beranjak pergi "gita gue pergi dulu mau sholat zuhur, lo gak papa kan" seru wawan.
Gita senyum dan menarik nafas dalam "iya gak papa ko wan, duluan aja lo, gue masih mau sendiri disini"ucap gita.
Wawanpun berlalu dan sedikit demi sedikit menghilang di kejauhan mata gita.
. . . . . . . . . . . . . . .
Wah wah gimana nih wawan ternya hmmm. Memang sulit sih ngelupain seseorang yang di sayang.
Jangan lupa ikutin terus kelanjutannya ya dan jgn lupa like,share dan komen. Salam hangat buat kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyempurnaku.
RomanceKetika cinta bertepuk sebelah tangan dan semua tidak sesuai harapan bahkan hingga saat terakhir perjuangan. Namun tuhan berkehendak lain, diujung perjalanan tuhan membuktikan kekuasaannya.