"Aku tidak bisa menghentikannya. Ada yang harus aku jaga."
=================================================================
Hari yang cerah menyambut pagi ini. Jam yang menempel di dinding putih itu telah menunjukkan pukul enam. Yah memang masih terlalu pagi untuk berangkat kesekolah. Tapi, mengingat bagaimana rutinitas pemuda satu ini, waktu bukanlah suatu yang ia jadikan patokan untuk pergi. Karena jika dia sedang malas, bisa saja dia berangkat di jam yang akan membawanya mendapat masalah. Tapi pagi ini semangatnya sedikit menggebu. Bukan karena ada sesuatu yang membuatnya berbunga di pagi hari. Hanya saja dia sedang menghindari seseorang yang pastinya akan menceramahinya begitu melihat kondisinya sekarang ini.
Dengan perlahan dia mengendap menuju pintu dan siap untuk memutar handle pintu bercat coklat itu. Sebelum dia benar-benar membuka benda mati itu, ia tempelkan sebelah telinganya dan memejamkan mata mencoba mempertajam pendengarannya untuk mengetahui situasi diluar.
Yups!
Setelah memastikan semuanya aman, dengan percaya diri dia memutar handle pintu berbahan stainless itu, berharap jika kali ini keberuntungan menghampirinya dan harapannya untuk tidak mendapatkan cecaran panjang dari wanita mengerikan berhati lembut yang hampir tiap pagi menghampirinya itu tidak ia dapatkan hari ini.
Aigoo!
Tubuh jungkook mendadak mundur begitu langkah pertamanya di sambut oleh wanita yang seumuran dengan ibunya kini tengah berkacak pinggang tepat di depan pintu yang baru saja ia buka dengan mata melotot dan ekspresi jengkel yang sangat kentara. Ash! Sepertinya hari inipun jungkook harus menerima kenyataan kalau ia akan mendapat bonus amukan sebelum berangkat sekolah.
"Kau mau kabur lagi tuan muda?."
Tanya sang yeoja yang di ketahui bernama Kang Sohyun yang kini tengah menyalang dengan mengucap panggilan yang di benci tuan mudanya dengan penuh penekanan.
"Eii kenapa juga aku kabur dari rumah sendiri."
Jawab jungkook dengan wajah kikuk. Yah segarang apapun dia saat menghadapi lawan, tapi jika di depan yeoja satu ini semua itu mendadak lenyap seketika. Yang ada hanyalah jungkook si ayam sayur yang sangat tunduk pada seorang yeoja renta ini.
"Ck! Sudah ku bilang jangan panggil aku tuan muda!. Sudah berapa kali aku mengatakannya pada ahjumma."
Cecar jungkook tak terima. Kesal?. Sedikit, tapi sejujurnya dia hanya sedang mengalihkan kekesalan kang ahjjuma padanya karena jawaban yang jungkook berikan justru hanya di balas dengusan oleh sang bibi.
"Aku tak peduli jika kau terus bersikap seperti ini, Jung!."
Jung?. Yah bibi kang memang sangat dekat dengan tuan mudanya satu ini mengingat bagaimana kondisi jungkook yang saat ini memang sudah tidak punya orang tua. Terlebih dua tahun lalu, sang ibu angkat juga menyusul orang tua kandungnya yang membuat sang bibi lah yang kini menggantikan peran ibu bagi jungkook. Meski canggung di awal, tapi setelah waktu berlalu mereka mulai terbiasa.
"Sekarang turun dan ikutlah sarapan dengan ayah dan kakakmu!."
Titah so hyun yang masih berkacak pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET
Fanfiction"Karena kita sama-sama memiliki luka."_Jungkook_ "Tolong biarkan aku di hukum. Ku mohon ma'afkan dosaku."_Taehyung_ Story about brothership, schoollife, little action, mistery