"Karena kita sama-sama memiliki luka."_Jungkook_
"Tolong biarkan aku di hukum. Ku mohon ma'afkan dosaku."_Taehyung_
Story about brothership, schoollife, little action, mistery
Taehyung mengerjap kikuk, saat kedua matanya baru saja terbuka dan mendapati sang adik tengah terduduk di atas tubuhnya.
"Kenapa hyung bingung?. Hei ini sudah pagi, ayo bangun!."
Dengan begitu manis jungkook tersenyum, mengajak sang kakak untuk beranjak dari tempat tidurnya. Matahari sudah mulai tinggi dan sang kakak masih bergelung dengan selimutnya membuat jungkook tak sabar dan segera menarik tangan taehyung untuk bangkit.
"Aku mau di bawa kemana?."
Tanya taehyung tak mengerti keinginan jungkook yang kini menyeretnya dengan paksa di sela dirinya masih di kuasai kantuk.
Hingga lagi-lagi dia kembali terheran saat jungkook mengurungkan niatnya untuk membuka pintu bercat coklat itu dan justru berbalik menatapnya dengan cengiran menggemaskannya.
BUG!
Satu pukulan telak mengenai taehyung dan pelakunya tak lain adalah adiknya sendiri. Apa yang jungkook lakukan?. Kenapa dia menjadi seaneh ini?. Dan.... kilatan matanya berubah. Dingin dan begitu tajam. Lengkap dengan senyuman setan yang kini terpatri menghiasi wajahnya.
"Aku ingin membunuhmu."
Taehyung melotot seketika, melihat jungkook yang entah darimana kini sudah memegang pisau berkilat yang cukup untuk membunuhnya. Bagaimana bisa menjadi seperti ini?. Kenapa jungkooknya berubah menjadi semenyeramkan ini?.
"Apa maksudmu mengatakan itu jungkook-ah?."
Tanya taehyung takut-takut, karena dia tidak menemukan jungkook adiknya disana. Dia hanya bisa melihat jungkook dengan penuh amarah dan nafsu membunuhnya. Tapi kenapa?. Apa dia sudah begitu kecewa pada taehyung hingga dia memutuskan untuk melakukan ini?.
"Kau bercanda kan, Jung?."
Lagi taehyung memundurkan langkah, menambah jarak antara keduanya agar dia tidak terjangkau sang adik.
Sayang, dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari jungkook. Karena anak itu hanya menjawabnya dengan cengiran menakutkan yang belum pernah taehyung lihat sebelumnya. Membuat taehyung luruh pasrah dengan apa yang akan adiknya lakukan. Biarlah dia akhirnya mati di tangan sang adik daripada dia harus mati di tangan para penggila kekuasaan. Mungkin ini akhir yang sudah jungkook pikirkan untuk kebaikan keduanya. Baiklah, taehyung tau. Jungkook pasti sulit untuk membuat keputusan seberat ini dan taehyung, dia harus memasrahkan nyawanya pada sang adik. Ya, setidaknya dia sudah melihat senyum manis adiknya. Jadi, biarpun dia mati dia akan pergi dengan tenang.
