16. A Million Pieces

1.5K 156 35
                                    

"Hyung, aku disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung, aku disini."

================================================================================






"Lepaskan aku!. Sialan! Apa yang kalian lakukan?."




Remaja ini berontak dengan kuat. Tangannya yang kini terikat nyatanya tidak cukup untuk memuaskan para penawan yang kini mengitarinya dengan tatapan remeh yang memuakkan. Salah satu pria bringas itu mencengkram rahang sang pemuda dan mendorongnya hingga kini pemuda itu menempel pada sebuah tiang, membuat dia menggeliat begitu merasakan punggungnya mendadak nyeri hebat.




"Apa kau bilang?. Lepaskan?. Untuk pecundang sepertimu?."




BUG


Satu pukulan berhasil mendarat dipipi mangsanya. Gemuruh hatinya yang menyalakan semangat membunuhnya nyatanya harus ia tahan mati-matian untuk saat ini. Andai dia seorang pelupa, maka dia lebih memilih untuk melupakan apa yang menjadi titah tuannya.




"Kau bahkan beruntung masih hidup sampai detik ini karena bos masih membutuhkanmu, hoseok-ah!. Tidakkah kau ingin berterimakasih padaku?."

Ya, pemuda itu memang hoseok. Dia yang belum melakukan pergerakan yang berarti untuk membuktikan janjinya pada san tuan, akhirnya berdampak buruk pada keselamatannya. Hoseok yang harusnya berada dalam kerumunan anak muda yang sedang pesta di sekolah ini, nyatanya dia harus menerima konsekuensi dengan di asingkan ke gudang belakang sekolah yang tentu saja tidak akan ada orang melintas disana.


CUIH!


Cairan merah pekat lolos begitu saja dari mulut hoseok bersamaan dengan ludah yang ia luncurkan tepat di wajah bringas sang tangan kanan tuannya. Meski tubuhnya kini semakin tidak bisa bergerak karena kedua kacung yang pria itu bawa mulai mengekangnya pada tiang di belakangnya dengan ikatan yang tidak main-main, nyalinya tidak menciut begitu saja.


"Berterimakasih padamu?. Hya Park Jihoon-ssi bukankah kau juga anjingnya Park jungsoo?. Bukankah itu artinya kau sama denganku?. Ck! Kau fikir pangkatmu lebih tinggi dariku, eoh?."


BUG!.


Sekali lagi hoseok mendapat bogeman mentah dari jihoon dengan kepalan tangan yang penuh dengan kemarahan. Wajahnya memerah menahan hasrat untuk mencincang hoseok yang kembali berulah dengan mulutnya. Sial! Kenapa dia seolah membenarkan perkataan hoseok.


"Diam saja kau bocah! Tunggu saja giliranmu untuk ku bunuh. Dasar bedebah tak berguna!."

Tidak mau memerpanjang percakapan, jihoonpun segera menarik dua bawahannya. Waktu mereka terbuang sia-sia hanya untuk meladeni bocah menyebalkan yang tidak ada gunanya. Owh lihatlah, ditengah kondisinya yang sangat minim untuknya meloloskan diri, hoseok justru tertawa keras dengan nada mengejek yang sangat merusak telinga.


RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang