LETTER

1K 121 18
                                    



[[[ Hai hyung,

Terimakasih untu hari yang indah ini.

Terimakasih untuk pelukan hangatmu dan juga bisikanmu yang hampir menggoyahkanku.

Ingatlah hanya tentang hal indah kita berdua, hyung.

Dan jangan menyesali apapun tentang apa yang terjadi.



Anggap saja kita kembali pada 1 september dimana hari itu aku berulang tahun yang ke 5.


Apa kau ingat?.


Saat itu ibu dan ayah melarangku keluar karena aku mendadak demam. Aku jadi murung seharian dan hampir mati bosan di dalam kamar. Tapi, saat hari menjelang sore hyung datang dan mengajakku keluar.

Apa hyung tau?. Aku sangat senang saat itu. Sampai-sampai aku berteriak kegirangan sambil memelukmu. Lupa kalau kita akan menyelinap keluar dan akhirnya hyung menjitakku karena aku ceroboh. Itu sakit, hyung.

Dan tepat pukul 4 sore saat itu, kita melancarkan aksi kabur dari rumah setelah kita berhasil meretas kamera CCTV di rumah dan memanipulasinya dengan video yang kita buat. Haa. Bukankah kita terlalu jenius saat itu?.

Dengan cepat hyung menggoes sepeda agar tidak ketahuan ayah. Sampai lupa kalau aku di belakang kedinginan dan akhirnya hyung sadar begitu aku bersin. Ck! Bisa-bisa nya kau lupa kalau kau tengah membawa kabur anak yang sedang sakit. Ah jadi meler kan.

Aku kesal, bahkan aku membersihkan ingusku pada punggung mu. Huh rasakan.

Tapi ajaibnya hyung tidak marah. Hyung justru tersenyum sangat cerah mengalahkan sinar mentari hari itu. Padahal biasanya hyung senang sekali mengomeliku karena hal-hal kecil yang memang biasa dilakukan anak kecil. Tapi hari itu hyung berbeda, hyung sabar sekali. Huh aku jadi makin kesal karna tidak berhasil membuat hyung marah.




Dan kekesalanku berakhir saat hyung berhenti mengayuh sepeda di tepi pantai Busan. Angin yang menerjang begitu kuat bahkan hidung dan pipi kita memerah saat itu. Hyung memelukku dari belakang dan membungkusku dengan jaket tebal yang hyung pakai. Ah kau membuatku tidak bisa bergerak hyung.



Tapi aku suka.



Melihat kearah laut di temani senja dan burung-burung yang berbondong-bondong mencari rumah untuk beristirahat. Juga senyummu dan usapan lembutmu yang menenangkan hingga aku lupa kalau kita mungkin akan di marahi ayah dan ibu saat pulang nanti. Apalagi kalau ibu tau tentang demamku yang berubah menjadi pilek. Ah aku pasti akan terkurung lebih lama lagi setelah ini.



Dan seperti hyung bisa membaca pikiranku, hyung kembali menenangkanku.



"Aku tidak akan menyesal walau nanti aku dimarahi ayah dan ibu karena sudah membawa kabur adikku yang sedang sakit. Karena aku bisa mewujudkan keinginan adikku di hari ulang tahun nya."



Suara lembutmu begitu mendayu indah di telingaku, hyung. Bahkan saat aku melihat keatas untuk menemukan wajahmu, senyum itu kembali menenangkanku.


Aku sangat bahagia hyung. Terimakasih karena sudah mengabulkan keinginan kecilku waktu itu. Itu adalah momen langka yang tidak pernah ku lupa sampai sekarang. Langit senja, dinginnya angin, suara lautan, burung yang cantik dan ada hyung yang memberiku kehangatan.






Dan hari ini, aku kembali merasakannya.

Sentuhan cinta yang begitu membuatku tergoda untuk melupakan segalanya.

Hingga aku tersadar, kalau disini bukan tempatku. Bukan waktu yang tepat untukku berdiam menikmati afeksi yang memabukkan ini. Karena aku harus kembali.


Kembali menjadi perisaimu sekali lagi.


Dan aku tidak akan menyesal walaupun nanti aku tidak akan selamat setelah ini. Karena aku bisa mewujudkan keinginan dan harapan ayah dan ibu agar hyung tetap hidup.



Hyung,

Apapun yang terjadi setelah ini.

Selama kau masih memiliki nyawa yang di anugrahkan Tuhan untukmu, berjanjilah!.

Kalau hyung akan selalu menghargai tiap detik kehidupan yang hyung punya.

Jangan pernah terpuruk karena pemikiran bodohmu yang selalu menyalahkan diri sendiri. Jangan kembali sakit dan kembali membuat kami khawatir.



Hyung,

Kau berhak bahagia.

Nikmatilah hidup meski kadang terlalu pahit.

Karena jika kau percaya pada dunia yang akan terus berputar menemanimu, maka suatu saat kau akan menemukan kebahagiaanmu.

Meski tanpa aku.



Hyung,

Ma'afkan aku.

Karena aku

Harus kembali pergi.



Hyung,

Aku menyayangimu.



Annyeong...]]]











Hayoo hayooo siapa yang nungguin aku??????.

Moho maap lahir batin karena aku slow up kawan. 🙏

Semoga dengan ini sedikit bisa mengobati kerinduan kalian. Hee.🙏🙏🙏🙏🙏

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang