10. The Light Come

1.9K 181 15
                                    

"Jika kau ingin tau kebenarannya, kau harus siap dengan rasa sakitnya, Kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kau ingin tau kebenarannya, kau harus siap dengan rasa sakitnya, Kak.

Dan aku tidak mengizinkanmu untuk terluka.

Jadi, ma'afkan aku."

================================================================================

Kedua kelopak mata indah itu mulai terbuka, sedikit mengerjap karena cahaya yang masuk berhasil menyakiti matanya. Pandangannya kini terpaku pada langit-langit kamar dan bergerak mengelilingi ruangan berharap ia segera mengenali tempat dimana ia berada. Jujur, pandangannya masih memburam tak jelas. Banyak kabut yang menghalangi pandangannya meski ini bukan di puncak gunung.



"Kau sudah bangun, Jung?."

Sapaan seseorang yang sangat dikenalnya membuat ia menoleh ke sumber suara. Beruntung penglihatannya sudah pulih, hingga dia bisa melihat senyum indah sang bibi yang begitu dirindukannya.

"Jangan banyak bergerak dulu. Yoongi menyuruhmu untuk banyak istirahat."

Ucap sohyun mendapati si bungsu yang ingin merubah posisinya unduk duduk dan bersandar pada headboard membuat tangannya reflek terulur untuk membantu jungkook yang masih terlihat lemas.

"Peluk aku, Bi."

Akhirnya suara parau jungkook yang bagaikan cicitan tikus itu terdengar. Senang sohyun mendengarnya. Apalagi dengan permintaan jungkook yang berhasil mengundang senyumnya untuk keluar. Ah anak ini berubah manja ternyata.

"Kenapa?. Apa kau kedinginan? Atau ada yang sakit?."

Tanya sohyun dalam rengkuhannya. Sohyun menjadi sedikit cemas jika anak ini berubah tingkah. Dia takut jika kelinci kecilnya menutupi sesuatu darinya. Seperti rasa sakit misalnya. Jika itu luka luar maka sohyun bisa merabanya tapi tidak jika itu hati si kecilnya. Dia harus meminta dan membujuk jungkook untuk mengunkapkan perasaannya jika dia ingin melihat luka di dalam hati si bungsu.



"Ahjumma bogoshipeo."

Ah anak ini masih sakit rupanya. Tebukti jika dia sudah sembuh, jungkook takkan menjadi bocah semanis ini. Ck! Rasanya sohyun merindukan jungkook yang hobi berdebat dan sedikit usil dan juga sangat nakal. Menikmati afeksi seperti ini membuat pengasuh itu senang, tapi jika melihat kenyataan tentu dia tidak menginginkan jungkook yang semanis ini.

"Biar bibi ambilkan bubur untuk mu. Kasihan perutmu belum terisi makanan. Ini sudah lewat jam makan malam. Aku tidak ingin kau bertambah sakit, jung."

Dengan lembut sohyun mengusap permukaan tangan jungkook dengan lembut. Membuat si bungsu menunjukkan gigi kelincinya karena tersenyum dengan lebar. Ck! Meleleh sudah hati sohyun melihat senyum manis itu lagi.

"Kapan aku di bawa pulang, bi?. Kenapa aku bangun tiba-tiba sudah dirumah?."

Tanya jungkook pelan menyuarakan rasa penasarannya.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang