5. One Mystery

2K 214 17
                                    

"Aneh! Sangat aneh. Sudah pasti ada yang tidak beres dengannya."

=================================================================

­­­

­­­

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam mulai beranjak, bulan telah menjulang di angkasa yang berhias bintang dengan cahayanya. Menyisakkan keindahan dengan cahaya temaram. Indah. Mungkin itulah satu kata yang menggambarkan suasana malam ini. Sosok tampan yang kini memandangnyapun ikut terhanyut dengan suasana. Hingga seulas senyum terukir manis di wajah gagahnya.

Huft!

Hembusan nafas panjang baru saja orang ini keluarkan. Yah meski bibirnya tersungging senyum namun tak dapat dipungkiri jika hatinya tengah bergelut dengan pikiran yang sedang berbeda pendapat. Dimana hati yang terus mengeluarkan kata penentangan tentang ego yang terus saja kekeh pada pendiriannya.

Ya, namja bermata elang ini tengah kebingungan dengan perasaannya sendiri. Dia tengah khawatir pada sosok kecil yang baru saja menerjang tubuhnya tadi. Sosok yang hingga saat ini belum juga membuka mata. Bahkan saking khawatirnya seorang dokter sibuk sekelas yoongi harus menginap di rumah bak istana ini.

Drrrttt Drrrttt

Dering ponselnya kembali membangunkan lamunan namja dingin ini. Membuyarkan tiap pikiran buruk yang menyerang batinnya.

Tidak ada yang spesial. Hanya pesan grup yang terdiri dari anggota gengnya.

Tidak.

Untuk sekarang itu tidak spesial untuknya. Kekhawatirannya membuat dia lebih memilih acuh pada pesan yang baru saja memanggilnya. Mungkin ajakan bermain. Karena ia hafal betul tentang apa yang anak-anak itu fikirkan.

Menyadari waktu yang telah lama ia habiskan untuknya berdiri di tepi balkon yang mendingin membuatnya memilih untuk kembali ke dalam ruangan. Jujur matanya masih belum bisa ia ajak tidur meski jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Tapi, mengingat ada orang yang akan mengkhawatirkannya jika dia terus disana membuat dia lebih memilih untuk berbaring. Ya, itu tujuannya sekarang.

Tapi, langkah kecilnya terhenti. Kala netranya menangkap sosok siluet yang sangat dihafalnya kini tengah terseok memaksakan langkah menuju pintu.

Apa dia ingin keluar?.

Gila.

Anak itu memang sangat senang mencari perhatian. Ck! Dasar kelinci busuk. Sekali busuk tetaplah busuk.

Hey itu bukan ucapanku. Tapi itu yang tengah batin taehyung katakan melihat jungkook yang kini entah bagaimana dia mendapat kekuatan untuk keluar kamar dan kini seolah dia ingin kabur dari rumah.

"Ck! Dasar tidak tahu diri. Sudah membuat semua orang khawatir dan sekarang seenaknya kau mau pergi, eoh?."

Dengan kuat taehyung mencengkram lengan jungkook. Mencoba menghentikan langkah adiknya yang mencurigakan, hingga di detik berikutnya sang adik menoleh padanya dan dengan cepat menghempaskan tangan taehyung dengan kasar. Membuat kemarahan namja bermata elang itu semakin membuncah.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang