22. Affection

1.3K 128 12
                                    

"Kau hebat, kookie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau hebat, kookie."

================================================================================

Buaian lembut masih jungkook rasakan diruangan serba putih dengan pintu kaca ini. Ruang dimana dia tidak bisa mendeteksi antara siang dan malam karena tak ada satupun celah yang bisa ia gunakan untuk melihat dunia luar. Dia masih terkurung di ruangan laknat yang dulu pernah membelenggunya, bedanya sekarang ada sang kakak disampingnya.

Taehyung yang sedari tadi mengelus puncak kepala sang adik seraya menatapi wajah pucat jungkook, entah sudah berapa lama. Dia seakan lupa dengan kata bosan untuk menatap manik mata adiknya yang mulai sayu. Tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam lengan jungkook tanpa ia sadari teremat keras begitu netranya melihat bibir pucat jungkook yang semakin membiru. Rasa takut kembali merambatinya begitu saja. Takut jika sang adik tak bisa bertahan hingga hari itu tiba.


"Hyung!."

Suara lemah jungkook menginterupsi taehyung untuk keluar dari lamunannya. Dia tau jika sang kakak pasti tengah khawatir dengan kondisinya. Ya, karena jungkookpun merasakannya. Kalau dia semakin sekarat.

"Ma'af kakak sedikit melamun. Kenapa?. Ada yang jungkookie butuhkan?."

Jawab taehyung lembut mendengar panggilan kelinci kecilnya. Sedangkan jungkook hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Apa hyung takut?."

Gigi kelincinya menyembul lucu begitu senyum jungkook mengembang. Dia mencoba menanyakan kekhawatiran sang kakak dengan cara yang tidak ingin membuat taehyung semakin terbebani.

"Tidak!. Aku tau adikku sangat kuat. Untuk apa aku mengkhawatirkan kelinci berotot sepertimu?."

Bohong. Itulah yang tercetak jelas diwajah taehyung sekarang. Dia takut sangat takut. Obat yang ia bawa hanya tinggal menyisakan berapa botol. Bahkan jika hari ini jungkook kumat dia hanya bisa pasrah dengan harapan jungkook akan kuat menahan sakitnya, karena jika dia menggunakannya sekarang kemungkinan jungkook selamat pada hari pameran itu akan musnah.

Sudah beruntung tiga hari ini si keparat jungsoo tidak berkunjung karena persiapan pameran percobaan ilegalnya dan ada beberapa pers yang harus ia jumpai untuk memupuk topeng malaikatnya jadi jungkook bisa aman dari pengujian percobaan gila itu dan hoseok bisa leluasa memberikan laporan palsu kepada ajudan setia jungsoo yang untungnya juga bisa dikelabui.

Tapi, kekhawatirannya tidak berakhir sampai disitu. Karena penyakit yang jungkook derita nyatanya makin parah. Terlebih efek dari percobaan itu membuat frekuensi jungkook untuk collapse semakin mengkhawatirkan.

"Tinggal dua hari lagi adek kuat, kan?."

Selangkah lagi dan pintu kebebasan akan terbuka. Ya, dua hari dari sekarang pameran itu akan diadakan. Dimana jungkook yang harus kembali menjadi boneka percobaan dan taehyung yang harus tetap diam menunggu gilirannya untuk berperan. Tapi bagaimana jika semua rencana yang sudah tersusun tidak berjalan dengan baik?. Bukankah tidak ada yang bisa menjamin jungkook akan bertahan?. Menangkap keparat jungsoo memang target utama untuk misinya. Tapi keselamatan jungkook adalah prioritasnya.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang