'Rencana apa yang membawamu sampai kemari, Tae?.'================================================================================
Tekatku sudah bulat. Tak ada alasan lagi untuk menunggu dan menjadi pecundang. Aku tak ingin lagi menjadi pengecut di balik sisi lemahku yang memuakkan. Bukankah ini waktunya untuk berjuang bersama dia?. Jungkook. Adikku yang selama ini ku abaikan.
Aku berhasil memecahkan kode yang jungkook berikan. Secarik kertas yang dia berikan waktu itu cukup membuat otakku berputar ke masa lalu untuk menemukan jawaban, hingga akhirnya aku menemukan tempat dimana dia berada sekarang ini.
Ya, jauh di dalam hutan yang siapapun takkan menyangka di balik rimbunnya pohon terselip bangunan megah tempat di mana adikku disiksa. Bahkan dengan banyaknya orang yang berjaga, mereka tak terjamah peradaban. Entah mereka yang sebegitu hebatnya menyembunyikan tempat ini atau memang orang-orang abai dengan bangunan berlantai tiga ini?. Memang tampak terbengkalai dari luar karena terlihat banyaknya lumut dan pohon rambat yang dibiarkan tumbuh menyelimuti dinding.
Tapi siapa yang menduga kalau di dalamnya begitu bersih bahkan tidak terlihat setitikpun debu di setiap sudut. Ah, mungkin karena mereka biasa menyebutnya "Lab" jadi harus steril?. Hah lucu sekali. Mungkin hanya Lab ini yang memperbolehkan para mafia berkeliaran di dalam sini.
Setelah berhasil masuk dan menelusuri lorong tanpa di ketahui penjaga, satu persatu aku memberanikan diri untuk membuka pintu yang mungkin saja aku bisa menemukan Jungkook meski aku tak tau dimana tepatnya dia berada.
Satu, tiga pintu ku buka dengan mulus tapi tak ada satupun dari ketiganya yang menghantarkanku pada jungkook. Sedikit was-was memang, karena beberapa kali penjaga berhasil melihat ekor tubuhku. Meskipun pada akhirnya mereka memilih abai. Tapi, bencana dimulai saat aku berbelok tanpa melihat sekitar. Ceroboh.
"Hei anak muda apa kau tersesat?."
Apa penjaga disini seramah ini?. Pada penyusup sepertiku?. Ah tidak mungkin memang dia mengira aku anak yang tersesat dihutan?. Ck! Sandiwara mu itu payah, bung!.
"I..iya paman. Kalau boleh tau ini tempat apa?."
Jawabku sepolos mungkin dengan tangan memilin baju dan sesekali membenarkan letak kacamata bulatku. Owh menjijikkan! aku terlihat idiot sekarang.
"Kau tidak boleh masuk kesini, nak. Sini biar paman tunjukkan jalan keluar."
Pria berjenggot itu merangkulku dan menuntun tangan......ah maksudku menyeretku untuk pergi dari lorong itu. Hmm benar, tinggal dua pintu lagi yang belum terbuka. Pintu di sisi kanan dan di tengah. Entah feeling ku benar atau tidak, tapi... sepertinya ada sesuatu di antara dua pintu itu.
"Bagaimana kau bisa masuk kesini?. Bahkan sampai ke lantai dua. Kau hebat sekali."
Dia memujiku?. Owh maaf paman aku tidak terharu. Karena aku tau, dibalik pertanyaanmu kau sedang curiga padaku, kan?. Hey bukankah dia memang sudah tau kalau d aku penyusup?!. Kkkkk menggelikan!.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET
Fanfiction"Karena kita sama-sama memiliki luka."_Jungkook_ "Tolong biarkan aku di hukum. Ku mohon ma'afkan dosaku."_Taehyung_ Story about brothership, schoollife, little action, mistery