7. Kill Me Heal Me

2K 207 22
                                    

"Kau tidak tau apa yang sudah hilang dari dirinya demi manusia sepertimu."

=================================================================

­­­

­­­

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"JUNGKOOK!."

Mata sohyun memanas kala netranya menangkap si bungsu yang tengah terduduk di bawah ranjang dengan tangan yang mencengkram erat tepiannya. Dapat dilihat degan jelas oleh sohyun urat si manis yang menegang pertanda jika anak itu sedang menahan sakit yang teramat.

"Kau tidak apa-apa?. Ayo kita ke rumah sakit!."

Bujuk so hyun tak kuasa melihat jungkook kesakitan. Melihat bagaimana kondisi anak itu yang masih pucat saja sudah membuat hati sohyun ngilu, apalagi di tambah dengan keadaannya sekarang?. Tapi, bukannya menjawab jungkook justru menampilkan senyumnya seolah semuanya baik-baik saja.

Bodoh.

Bagaimana mungkin?.

Sudah cukup kau bersandiwara Jung. Katakan saja jika itu sakit. Teriakkan saja jika itu akan mengurangi sakitnya Jung. Jangan seperti ini. Dengan menampilkan senyummu itu justru semakin membuat hati sohyun merasa teriris. Andai jungkook meminta untuk pergi. Maka di detik itu juga so hyun akan membawa anak itu keluar dari tempat ini. Tapi dia tidak mengatakan apapun. Andai dia memiliki sedikit kuasa, tentu sohyun akan menjadikan anak manis itu menjadi milik dia seutuhnya. Tapi apalah daya?, meski dia memiliki itu semua dia tau kalau jungkook akan tetap tinggal di tempat ini. Hanya karena alasan ada yang harus dia jaga.

"Menurutlah!. Kali ini saja."

Rayu sohyun sekali lagi. Tapi, dia tidak juga mendapatkan jawaban. Kali ini si manis justru mendekat pada sang bibi yang mulai berderai airmata. Di rengkuhnya sosok penyayang yang selalu dapat mengerti dirinya layaknya seorang ibu. Tak kuasa hatinya melihat sang bibi kembali menangis karenanya.


"Usap punggungku,bi."

Bisik jungkook lembut. Menuntun sohyun untuk memberikan belaian lembut tangan ajaibnya dan itu sukses menciptakan senyuman kecil di wajah sohyun.

"Apa ini cukup?. Aku takut sesuatu terjadi padamu."

Rasa khawatir itu tidak hilang meski sohyun menyaksikan senyumannya, merasakan sendiri rengkuhannya. Tapi sohyun tau betul jika anak dipelukannya ini sangat pandai bersandiwara. Meski diusia muda tapi sifat sok kuatnya melebihi sang tetua.

"Bisakah bibi membantuku keatas?. Aku lelah, bi."

Dengan senang hati sohyun mengangguk. Menyanggupi apa yang si bungsu inginkan dan kali inipun dia harus pasrah mengikuti permainan kelinci kecilnya. Membiarkan dia dengan kegigihannya meski sebenarnya ia ingin sekali mendobrak pertahanan anak ini. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada anak manisnya mengingat kondisiya yang tidak stabil. Dia tidak ingin melihat jungkooknya kembali tersakiti dan berujung menyakiti dirinya sendiri.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang