Haruno Sakura Love !!! [ SAKURA FANFIC ]

Chapter 12

CHAPTER 12

Jangan Lupa Follow, Vote dan Komentar

.
.
.

By
Silvia Cherry

.
.
.

Selamat Membaca

.
.
.

Universitas Firma Hukum Konoha.

Haruno Sakura telah sampai ditempat yang menjadi tujuannya sejak awal. Tempat dimana ada sosok yang pernah menjadi malaikat dan iblis jika pria itu menginginkannya. Berlebihan menyebutnya sebagai iblis? Ataupun manusia saat sosok itu hanya manusia biasa yang pernah meninggalkannya?

Pria?
Lagi dan lagi seorang Haruno Sakura akan terlibat dengan seorang pria.

Kali ini sedikit berbeda. Kenapa bisa berbeda? Karena pria yang beralih profesi menjadi profesor sekaligus seorang pengacara ini dulunya adalah seorang pengawal pribadi, pengawal yang sejak lahir adalah milik keluarganya. Tapi, yang ini berbeda dari pendahulunya.

Seseorang yang pernah menyelamatkan hidup Sakura, membuatnya sedikit spesial bagi gadis itu. Walaupun gadis itu kesal karena merasa dibuang.

Sakura memarkirkan motornya ditempat yang sesuai, tentu saja dan mencabut kunci motornya itu. Sakura turun dari motornya dan berjalan dengan langkah kaki yang dapat mengintimidasi bagi siapapun yang mendengarnya. Ia menjadi pusat perhatian, karena mungkin beberapa orang mengenalnya dari berita.

Beberapa orang bahkan mulai berbisik, “Mengapa seorang Haruno Sakura berada di kampus kita?”,

“Hey, dia cantik jika dilihat secara langsung.”,

“Dia cantik, tapi keluarganya berantakan.”

“Suttt, ia akan mendengarmu.”

“Kudengar keluarganya memiliki anak lain.”

“Kabarnya ia dijodohkan”

“Aku lebih suka sahabatnya, Yamanaka Ino yang seorang model itu loh daripadanya.”

“Hey, dia jenius mendirikan perusahaan di usia nya yang masih muda.”

“Aku jadi ingin bekerja di kantornya.”

“Hey, wajahnya datar begitu, siapa yang bakalan suka.”

“Keluarganya masih penyokong terbesar kampus ini,”

“Hoiiii, dia berjalan melewati kita. Wah cantiknya...”

Sakura berjalan lurus dengan dagunya yang terangkat, ia dengan jelas mendengar apa yang mereka ucapkan. Positif dan negatif ia sangat tidak peduli. Bukan itu yang tujuannya Sakura kemari jadi ia tidak peduli dengan opini mereka.

Terlebih lagi, mereka memang harus berani mengeluarkan pendapat terlebih lagi universitas ini memang fokus kepada mahasiswa-mahasiswa yang ingin bekerja di bidang hukum.

Beberapa orang menatapnya kagum, iri, dan heran. Baginya sudah sangat biasa dan ia sudah tidak aneh dengan menjadi seorang pusat perhatian.

“Dimana ruangan pria bodoh, itu?” gumamnya dan berbelok kearah kanan, menuju lorong yang lain. Langkah kakinya berhenti saat ia berada di depan sebuah lift, Sakura menekan tombol anak panah keatas dan berdiri menunggu lift yang turun.

Ting..

Suara lift yang sudah turun dan pintunya dengan segera terbuka. Begitu pula dengan Sakura yang dengan cepat masuk ke dalam lift dan menekan tombol tutup pintu dengan cepat. Ia harus bergegas karena hal itulah Sakura ingin segera sampai di ruangan pria itu. Dirinya harus segera bertemu pria itu.