Chapter 5

2.3K 162 0
                                    

CHAPTER 5

Jangan lupa Follow, Vote dan Komentar.

.
.
.

By
Silvia Cherry

.
.
.

Selamat membaca

.
.
.

Sakura hanya menatap datar pria tampan yang sudah berada didekatnya itu. Pria yang selalu menampilkan raut datar-nan-dingin itu kearahnya.

“Sabaku Gaara.” ujar Sakura membalas panggilan dari pria yang telah memanggilnya itu. Sakura yang sudah membalas panggilan atas namanya, gadis itu memalingkan tatapannya dari wajah pria bernama Gaara itu dan menatap kembali kearah laut.

Ya, Sabaku Gaara.

Sosok berambut merah dan bertato huruf kanji Ai dikeningnya itu, pria yang pernah hadir didalam kehidupan Haruno Sakura.

Gaara menatap gadis yang sudah memalingkan tatapannya dari Gaara, ia benci diacuhkan! Terutama oleh gadis yang ada dihadapannya itu. Ia masih dalam posisi berdiri dengan segera ia mendudukan tubuhnya disamping Sakura tanpa melepaskan tatapannya dari wajah Sakura yang memang menawan itu.

Sakura sadar pria itu menatapnya dengan intens, tapi ia sendiri lebih senang menatap kearah laut yang lebih pantas ia tatap, bukan pria yang duduk disebelahnya itu.

Sakura memang cuek dan tidak banyak komentar.

Gaara masih setia menatap Sakura yang jelas mendiaminya, walau memang gadis bertingkah cuek pada siapapun, “Hey, Saki.” Panggil Gaara pada gadis itu tanpa melunturkan rautnya yang dingin.

Dua orang yang dingin, datar dan cuek. Akan seperti apa atmosfer yang terasa disana? Hanya ada keterdiaman.. Apa lautan mampu membeku jika dua orang yang dingin itu bersatu??!

Sakura dengan raut datarnya berkata, “Hanya orang yang sangat dekat denganku yang boleh memanggilku dengan nama itu. Bila ingin tau, Sabaku!” ucap Sakura sambil menoleh kearah wajah Gaara dengan pandangan tidak sukanya dan kembali menatap kearah laut.

“Ah.. aku meralatnya, bahkan orang asing yang merasa dekat denganku memanggil dengan nama. Tapi akhirnya apa? Mereka merusak kepercayaanku dan menghancurkan diriku.” tambah Sakura sambil menatap kearah lautan.

Gaara sedikit terkejut mendengar ucapan Sakura, meskipun tidak merubah raut wajahnya yang memang datar itu, “Tapi kita sahabat, Saki?” ujar Gaara pelan dan sedikit menunduk karena tiba-tiba ia merasa tidak yakin dengan ucapannya itu.

Sakura yang mendengar hal itu hanya merasa lucu dan akhirnya mendengus, ia menatap pria yang sedikit menunduk itu dari sudut matanya. “Kau bilang kita sahabat?” tanya Sakura pada Gaara dan mengangkat dagu Gaara menggunakan telunjuknya. “Apa kau yakin? Dengan ucapanmu, itu?”

Gaara sendiri menatap Sakura yang tiba-tiba begini membuat perasaannya sedikit~ ya.. seperti itulah. “Ya,” jawab Gaara menatap langsung kearah mata emerald milik Sakura.

“Kurasa itu hanya terjadi saat diriku masih bocah ingusan yang baru mengenalmu.” Tambah Sakura sambil melepaskan jarinya dan menatap kearah laut. Baiklah suasana seperti ini membuat Sakura malas dan tidak nyaman.

“Jika memang ada yang namanya seorang sahabat, seharusnya seorang sahabat akan selalu menemani dan membantu sahabatnya.” Ujar Sakura pelan yang masih dapat didengar oleh Gaara.

“……”

“Bukannya malah membantu keluarganya untuk membunuh sahabatmu itu.” Tambah Sakura dengan nada marah dan terbukti dari ekspresi wajahnya yang sempat marah tergantikan kembali dengan wajah datarnya.

Sakura menarik nafas mencoba menenangkan amarahnya.

“Sakura.” Gumam Gaara yang sudah tidak memanggil Haruno Sakura dengan panggilan Saki, seakan ucapan Sakura telah menyadarkannya akan sesuatu.

Sakura berdiri dari tempatnya duduk dan berjalan meninggalkan sosok Gaara tanpa mengucapkan apapun. Perasaan kacau saat ini, kedua sisi hatinya tengah berbeda pendapat, dan ia lebih baik untuk mempertahankan egonya sendiri.

Kembali menyakiti hati orang-orang yang pernah menyakiti dirinya dulu.

Gaara pun tetap ditempatnya duduk memperhatikan Sakura yang berjalan pelan, Gaara akan menyampaikan tujuannya menghampiri Sakura karena memang itulah tujuannya kembari, alasan itulah, setidaknya itu harus tersampaikan.

“Ya, harus.” Gumamnya.

Belum sampai tujuh Langkah, setidaknya Gaara menghitungnya tiba-tiba Sakura berhenti karena mendengar perkataan Gaara yang baginya itu sungguh sangat menyebalkan, Sakura mengerutkan alisnya.

“Aku adalah salah satu orang yang akan dijodohkan denganmu, Sakura.” Ujar Gaara dari posisinya duduk dan menatap punggung Sakura yang kecil itu dengan datarnya.

Sakura yang terdiam ditempatnya sama sekali tidak berniat untuk menoleh dan hanya memberikan jawaban singkat, “Terserah.” Pada Gaara dan kembali berjalan meninggalkan tempat dimana seorang Sabaku Gaara ditinggalkan oleh Sakura.

Sedangkan Gaara tetap pada wajah datarnya, ia sudah menebak jawaban Sakura.

Sosok Sakura yang terlihat baik-baik saja akan tetapi yang sebenarnya sangatlah rapuh seperti porselen.

Gaara sangat ingin menebus kesalahannya, ah bukan. Kesalahan keluarganya yang sekarang terkena imbasnya pada Gaara dan ia merasa bertanggungjawab atas hal itu.

“Akan sulit memperbaiki dan mendapatkanmu ya, Sakura. Terlebih lagi keluargaku ingin menggunakanmu.” gumam Gaara selepas Sakura sudah tidak terlihat dipandangannya.

.
.
.

TO BE CONTINUE

Don’t forget follow, vote and comment
08 September 2017

.
.
.

Revisi Total :
26 Juni 2019

Haruno Sakura Love !!! [ SAKURA FANFIC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang