Chapter 22

676 60 9
                                    

CHAPTER 22

Jangan Lupa Follow, Vote dan Komentar

.
.
.

By
Silvia Cherry

.
.
.

Selamat Membaca

.
.
.

Naruto yang masih menggendong Sakura, tanpa disadari dirinya sudah berada didepan pintu kamarnya.

Wajah pria itu sedikit muram, sepertinya ia terlalu fokus memikirkan ibunya beserta kondisi Sakura. ‘Harus sampai kapan, lagi? Aku lelah.’ Naruto yang terdiam, perlahan menatap kearah Sakura yang tertidur dengan tenangnya, ‘Haruskah kita kabur bersama, Sakura?’

“Tan, ada yang bisa saya bantu?”

Naruto menolehkan kepalanya kearah samping kanannya, Ah sepertinya ia tidak menyadari saat melamun bahwa masih ada beberapa maid yang berkeliling disekitar lorong kamarnya berada.

“Tidak usah, istirahatlah. Aku bisa mengurus ini sendiri.” jawab Naruto sambil tersenyum.

Dirinya tersenyum malah membuat maid itu tersipu malu, “Ah, baiklah tuan. Segera istirahat.” Tak lama setelah mengucapkannya maid itu pergi sambil merasa malu walau akhirnya berbalik lagi.

“Ah, ya.” panggil Naruto sambil tersenyum canggung.

Maid itu kembali mendekat kearah Naruto, dengan jari-jari yang tertaut canggung. “Ya, tuan?” tanyanya dengan malu.

Naruto sendiri merasa konyol, “Tolong bukakan pintunya. Kedua tanganku sedang membawa kelinci manis.” pinta Naruto sambil memasang raut wajah memelasnya.

Lagi-lagi maid itu tersipu malu karena tingkah Naruto, maid itu mengangguk. “Tentu saja, Tuan. Itu sudah menjadi tugas saya melayani anda.” ucap maid itu sambil mendorong pintu kamar Naruto dan segera menyingkir ke samping memberikan jalan bagi Naruto untuk melangkah.

Maid itu langsung menunduk, pesona tuannya itu sungguh berbahaya dan tidak bisa ditolak.

Tunggu dulu. Kelinci? Bukankah itu... Ehhhh. Nona dari keluarga Haruno?’ pikir maid tersebut dan terkejut segera mengangkat kepalanya menoleh kepada sosok yang sedang digendong tuannya itu dan terakhir melihat kearah tuannya.

Maid itu tersenyum dan memilih keluar sambil meraih gagang pintu besar kamar tuannya itu.

‘Setidaknya mereka berdua akan cocok bersama dan terlihat manis. Jadi, ingin menikah.’ Maid itu benar-benar pergi sesaat setelah menutup rapat pintu kamar tuannya.

Sedangkan Naruto sendiri fokus kepada Sakura, tentu saja.

Kamar Naruto yang memiliki luas tidak kira-kira itu, ya sangat terbukti jelas bahwa anak tunggal klan Uzumaki itu disiapkan sangat bagus.

Kamarnya sendiri terbagi menjadi empat bagian, yang luasnya tak bisa dibayangkan. Jika dari arah masuknya pintu. Bagian tengah merupakan tempatnya bersantai. Bagian sebelah kanan adalah tempatnya bekerja, jika sesekali ia kemari.

Bagian sebelah kiri menjadi kamarnya beristirahat, yang didalamnya terdapat tempatnya tidur, kamar mandi dan walk in closet.

Naruto bergegas berjalan ke arah kiri kamarnya, yang tentu saja didalamnya ada kasur king size yang baginya terlalu berlebihan.

Naruto segera membaringkan Sakura yang masih tertidur ke atas kasurnya. Dengan perlahan ia menurunkan Sakura seolah-olah gadis itu adalah porselen yang rapuh jika tidak berhati-hati.

Haruno Sakura Love !!! [ SAKURA FANFIC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang