Chapter 20

1.6K 118 24
                                    

CHAPTER 20

Jangan Lupa Follow, Vote dan Komentar

.
.
.

By
Silvia Cherry

.
.
.

Selamat Membaca

.
.
.

Sakura, setelah ia melangkahkan kakinya meninggalkan para lelaki bodoh yang sepertinya tengah mendiskusikan tentang keputusan yang sebenarnya Sakura tidak terlalu memikirkannya.

Biarkan mereka yang mengurusnya!

Sakura saat ini berada di kamar inap kakaknya, ya, Sakura memilih kembali kemari. Bukan tanpa alasan, ia membutuhkan tempat yang lebih privasi saat menunggu pria berambut silver datang kepadanya.

Tidak lama, saat dirinya berada diruangan itu. Sakura menolehkan kepalanya saat pintu terbuka. Munculah Hatake Kakashi yang menenteng tasnya.

Masker bodohnya itu tertarik, Sakura menyadari bahwa pria itu tersenyum samar. "Hentikan senyumanmu, Kakashi." pinta Sakura kepada pria itu dan kembali menatap kakaknya. Haruno Sasori yang bernafas secara pelan.

"Kau berhasil melakukannya." ucap Kakashi dengan malas dan menarik kursi lalu duduk disamping Sakura.

"Terimakasih." ucap Sakura dan menatap kedua mata Kakashi.

Kakashi yang sedang ditatap menghela nafas, lalu mengangkat bahunya. "Oh, ayolah. Bukan kali ini kau kembali merepotkanku." seru Kakashi kepada Sakura.

"Ak-"

"Tapi, syukurlah. Kau tau cara berterimakasih ternyata bocah. Sama-sama, bisakah aku pergi sekarang? Ada kasus yang harus kutangani dan ya klienku bukan kau saja." Kakashi mengucapkannya lalu bergegas berdiri.

"Kalau begitu, keluar dan pergilah." seru Sakura jengkel kepada pria itu.

Kakashi menoleh dengan cepat kearah Sakura, "Kau mengusirku, bocah?" sembur Kakashi kepada gadisnya, eh maksudnya Sakura.

"Kau sendiri yang bilang sibuk, keluar!" titah Sakura sambil menjawab Kakashi.

"Ya, tap-"

"Kau boleh pergi, jika memang ingin pergi." ujar Sakura masa bodo itu.

Kakashi menghela nafas saat Sakura mengatakan hal itu dan ia kembali menatap Sasori.

Kakashi menatap Sasori yang sudah sekian lama berbaring itu, "Tenanglah, Sakura. Ia akan membaik." ucap Kakashi sambil menaruh tangannya dikepala milik Sakura. Hanya sebentar, dan ia kembali menariknya.

Sakura tidak merespon Kakashi, walaupun ia berharap, hanya sedikit berharap.

"Maaf, seharusnya aku tidak melakukannya. Aku pamit." Kakashi memohon maaf dan tanpa basa-basi lagi ia keluar dari sana, mengangguk pada salah satu penjaga disana. Lalu benar-benar menghilang.

Kondisi rasa-rasanya menjadi canggung.

Sakura menatap kepergian Kakashi dan kembali menatap Sasori, "Seharusnya pria itu tidak memberikan perhatian seperti itu kan, kak?" tanya Sakura yang menatap Sasori, Sakura menarik tangan Sasori dan menaruh di pipinya. "Bisakah, kau bangun lebih cepat? Agar aku,. Setidaknya bisa keluar." gumam Sakura dengan lirih.

Sakura dengan pelan meletakkan tangan kakaknya dan menoleh kearah belakang, ia merasa lapar dan sekarang sudah siang hari.

Sakura berjalan kearah jendela, dirinya menyilangkan kedua lengan ramping miliknya. Walaupun ia menatap jendela, pikirannya sedang berkenala kemana-mana.

Sesungguhnya, Sakura mengetahui latar belakang kakaknya. Hanya saja, ia tidak tau siapa wanita yang menjadi sosok ibu kakaknya itu. Sakura menolehkan kepalanya ke belakang, menatap Sasori. Nama asli pria itu adalah Akasuna Sasori, apa ibunya dari klan Akasuna?

Sakura sendiri tidak yakin, ia menghela nafas dan menunduk menatap lantai. "Siapa wanita yang bersama yah dimasalalu?" gumam Sakura sangat pelan, ia mengangkat kepalanya lagi dan menatap jendela.

"Apa benar, aku seegois yang dikatakan pria Hyuuga itu?" lagi-lagi Sakura bergumam, sebenarnya ia mempertanyakan banyak hal tanpa ada yang bisa menajawabnya.

Sakura berbalik saat mendengar keributan di luar, seseorang mencoba masuk. Ia berjalan cukup dekat dengan pintu, "Siapa?" tanyanya.

"Maafkan kami, nona. Pria ini ingin masuk ke dalam." ucap salah satu pengawal yang menjaga pintu dari luar.

"Masuk." titah Sakura dan ia memilih duduk.

"Nona, apa anda yaki-"

"Dia menyuruhku masuk." seru seseorang yang mencoba masuk.

Sakura merasa ia mengenali suara itu.

Dan, benar.
Kakak dari salah satu pria yang dijodohkan dengannya itu. Entah, mengapa. Sakura merasa sangat mengenali pria itu. Tapi entah dimana?

Sakura sedikit mengeraskan rahangnya, ia merasa asing tapi merasa mengenali.

Seolah-olah, Uchiha Itachi pernah hadir di masa lalunya.

"Uchiha Itachi." panggil Sakura menatap dingin kepada pria yang menjulang tinggi.

Bisakah, seseorang menebak hubungan seperti apa yang mengikat Uchiha Itachi dan Haruno Sakura?

.
.
.

TO BE CONTINUE

Don't forget follow, vote and comment

20 Januari 2018

.
.
.

Revisi Total :
7 Desember 2019

Haruno Sakura Love !!! [ SAKURA FANFIC ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang