CHAPTER 20 : The Crazy Hyemi

851 145 11
                                    

Begitu keluar dari caffe, air mata sooyoung luruh begitu saja, hatinya sakit sahabat yang begitu ia percaya dengan begitu mudahnya berhianat. Tidur dengan kekasihnya? Haha lucu. Tiba-tiba semua orang menjadi berengsek.

Sooyoung terus berjalan menuju halte, tempat kala taehyung bersikeras ingin menjemputnya.

Tak sampai 5 menit mobil taehyung tiba. Sooyoung segera masuk bahkan sebelum diizinkan.

"Seatbelt mu,"

Sooyoung memakai seatbeltnya dan langsung menatap keluar jendela, ia tidak mau taehyung tahu ia tengah menangis.

Taehyung tidak tahan dengan keheningan ini, "Ada apa?"

Sooyoung menggeleng, suara isakan tangisnya mulai terdengar.

"Kau baik-baik saja?"

Sooyoung tetap tidak menjawab, namun isakannya semakin keras.
Tangisnya pecah.

Mendengar tangis sooyoung, taehyung segera menepikan mobilnya.

"Hei, lihat aku." ucap taehyung lembut.

Sooyoung menggeleng. Tak tahan, taehyung pun langsung membawa sooyoung kedalam pelukannya. Dan seketika tangis sooyoung benar-benar pecah. Ia mengeluarkan seluruh sakit dihatinya.

Taehyung dengan sabar membiarkan sooyoung menangis di pelukannya. Ia tidak perduli jika jasnya basah karena air mata gadisnya. Gadisnya? Apa sooyoung miliknya? Entahlah.

Hampir 20 menit hingga akhirnya tangis sooyoung mereda. Meskipun isakannya sesekali terdengar.

"Ada apa? Kau mau cerita?" tanya taehyung lembut sembari mengelus kepala sooyoung.

Sooyoung mengeleng, "aku mau pulang."

Taehyung mengangguk.

Akhirnya mereka pulang, ke apartemen taehyung tentunya.
Begitu sampai sooyoung langsung masuk ke kamar. Dan membersihkan diri. Mengingat mereka satu kamar sooyoung tidak bisa begitu saja mengunci pintu. Ia masih tahu aturan bahwa taehyung juga berhak masuk ke kamar kapan saja.

Sementara sooyoung membersihkan diri. Taehyung dengan telatennya menyiapkan makanan untuk sooyoung. Ia tak punya banyak waktu mengingat ia pun harus kembali kekantor.

Sejujurnya ia tidak ingin meninggalkan sooyoung dalam keadaan seperti namun kantor juga prioritas utamanya.

Lama sooyoung tak kunjung turun untuk makan, akhirnya taehyung memilih pergi ke kantor tepat saat ia akan membuka pintu kamar, sooyoung membukanya.

"Aku harus pergi."

Sooyoung menatap taehyung dengan mata sembabnya. "Sekarang?"

Taehyung mengangguk.

"Haruskah?"

Taehyung tersenyum, "kenapa kau belum puas memelukku?"

Sooyoung memutar bola matanya. "Ya sudah pergi saja sana!" sooyoung menyenggol bahu taehyung dan turun untuk makan. Ia belum makan siang.

Taehyung mengikutinya, "baiklah aku harus pergi. Jaga dirimu."

Pintu tertutup sooyoung yang hendak menyendokan makanannya menjatuhkan sendoknya. Ia kembali menangis. Rasa sakit yang ditimbulkan sooah belum sepenuhnya hilang. Lihatlah meskipun tadi taehyung memeluknya sangat erat. Pada akhirnya ia tetap akan sendirian.

------

Taehyung tiba di kantornya, dan langsung dihadapkan dengan wajah kebingungan minji, asistennya. "pak maafkan saya, saya sudah melarangnya masuk namun ia bersikeras masuk."

Dahi taehyung berkerut, "siapa yang kau bicarakan?"

"Bukankah itu calon istri anda pak?"

Ah ya masalah pernikahannya dengan sooyoung tidak banyak yang tahu hanya segelintir rekan bisnis taehyung yang mengetahui, alasannya? Demi keamanan bersama.
Taehyung mengangguk,
dan begitu masuk ia dikagetkan oleh sesosok wanita.

"Hyemi."

Wanita itu, hyemi menoleh. "Hay, aku mau mengajakmu makan malam dan karena kau selalu menolak maka aku saja yang datang."

Taehyung mendesah. "Pergilah."

Hyemi mengangguk, "aku akan pergi setelah kita makan malam."

Taehyung berjalan menuju meja nya sambil melihat jam ditangannya, "ini masih pukul 3, makan malam masih sangat lama, pergilah."

Bukannya pergi, hyemi malah duduk di sofa dekat meja taehyung. "Aku akan menunggu mu, sayang."

Taehyung mencebik tak suka, "kau menggangguku."

Taehyung pun melanjutkan pekerjaannya yang untungnya tinggal sedikit, setidaknya ia bisa pulang sebelum jam makan malam.

1 jam, 2 jam akhirnya perkerjaan taehyung selesai. Ia berdiri mengambil tas kerjanya dan bersiap pulang tanpa menghiraukan hyemi yang ikut berdiri dan bersiap.

"Mau apa kau?"

"Makan malam denganmu, kau lupa sayang?" hyemi lantas merangkul lengan taehyung.

Taehyung menghempaskan tangan hyemi. "Aku mau pulang, aku bisa makan malam dirumah. Oh ya dan satu lagi berhenti bertingkah seolah kau adalah calon istriku. Ingat aku sudah menikah."

"Aku serius soal yang waktu itu."

Taehyung berbalik menatap hyemi, menunggu apa yang akan diucapkan seanjutnya oleh wanita itu,

"Soal aku yang menjadi istri kedua mu."

Seketika taehyung tertawa, tawa yang sangat keras, mungkin orang diluarpun dapat mendengar tawanya.
"Haha..aha.ha. Kau ingin jadi istriku? Tapi maaf aku tidak suka barang second."

Seketika wajah hyemi memerah penuh amarah dan langsung menampar taehyung.

"Dasar pria berengsek." maki hyemi.

"Baru tahu aku berengsek? Sana pulang jangan kotori ruanganku."

Taehyung langsung keluar meninggalkan hyemi. Ia tersenyum. Ia tahu ia bukanlah anak dari bayi yang dikandung oleh hyemi. Namun ia masih kesulitan mencari siapa ayah sebenarnya dari bayi hyemi. Yang jelas bukan dia.

Kini saatnya ia pulang, ini sudah saatnya ia pulang dan bertemu sooyoung, gadis itu sedang butuh dirinya.

'Aku datang,... Istriku'

--------

Tbc....

Double update yay!!!

Ga kerasa udah chap 20. Gimana sih kesan kalian sama cerita ini.
Membosankan kah? Belibet kah? Seru kah? Atau.... Dll??? 💚❤💚❤💚❤💚❤💚❤

Silahkan vote dan comment nya. Ditunggu loh....

Gimana part ini?????
Good? Or bad??

Tpsweetme, 3 juli 2018.

Make Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang