Ketegahan Hidup

2.7K 154 3
                                        

             Keesokkan Harinya Ali terbangun dari tidurnya.Ali terkejut melihat Imel nggak ada di sampingnya.Ali terduduk di post ronda.
"Ma,Mama Mana,Jangan tinggalin Ali,Ali sendirian" Ucap Ali menangis.
             Ali berdiri dari Post ronda hendak melangkah.Tapi kepalanya tiba tiba merasa pusing.Ali hampir Tumbang.Tapi Imel menangkap tubuh Putranya.Imel membawa putra duduk bersadar di Post Ronda.Ali menangis.
Imel menempelkan tangannya di kening Ali.Masih agak panas.Ali memeluk Imel.Imel terkejut.
"Ma,Jangan pernah tinggalin Ali Ma,Ali nggak mau sendiri cuman Mama ya Ali punya,Nggak ada lagi" Ucap Ali menangis.
"Udah ya sayang jangan nangis,Mama nggak akan ninggalin Ali" Ucap Imel.
          Setelah itu Imel mengeluarkan 2 bungkus nasi Dan 1 botol Air aqua serta Obat penurun demam.
"Sekarang makannya jagoan mama setelah itu Baru minum Obat" Ucap Imel membuka kedua bungkus Nasi terdapat Lauk Tahu dan Tempe aja.
          Imel menangis dia hanya bisa memberikan makanan ini untuk Putranya yang biasanya makan ayam dan Rendang.Ali mengusap Air mata Imel.
"Kita harus bersyukur Ma,Walaupun hanya Makan Nasi pake Tempe dan Tahu,Tapi Ali tetap bersyukur bisa makan" Ucap Ali.
            Imel bangga dengan Ali anaknya masih berusia 18 tahun tapi pemikiran sangat dewasa.Ali menyedot Nasi Tempe dan Tahu ke Imel.
"Ayo Makan Ma" Ucap Ali.
              Imel menerima suapan putranya dan Membalas menyuapi Putranya.Setelah itu mereka selesai Makan.Ali pun meminum obat yang di berikan mamanya.
"Ali,Udah baikan,Kalau Ayo kita ke kontrakan baru Kita" Ucap Imel.
"Mama,Udah dapat Kontrakan" Tanya Ali.
"Iya,Sayang tadi Mama ninggalin Kamu terlalu lama tadi mama nyari kontrakan" Ucap Imel.
"Ayo Ma,Ali nggak sabar lihat kontrakan baru kita" Ucap Ali tersenyum.
            Ali menarik kopernya dan Mamanya.Ali mengandeng tangan Imel menuju Rumah Kontrakan.
            Beberapa Saat Kemudian.
Mereka sampai di rumah Kontrakan baru mereka yang tidak terlalu besar dan sederhana.Imel menunduk Sedih karena hanya bisa menyewa kontrakan sederhana ini.
"Ma,Walaupun Kontrakan yang sederhana,Tapi setidaknya kita bisa berlindung dari Hujan dan teriknya Matahari" Ucap Ali merangkul bahu Imel.
            Imel menangis di dada Putranya dia nggak bisa menahan bendungan Air matanya.Ali juga menangis.Melihat Hidup mereka yang berubah.Dulu mereka tinggal di tempat yang mewah dan Sekarang mereka tinggal di tempat sederhana.
Dulu masih ada Kebahagiaan Mama dan Papa.Setiap pagi Ali selalu melihat mereka berciuman.Dulu sangat bahagia,Dulu masih ada canda dan tawa tapi Sekarang Hanya ada kesedihan,Luka dan Kesepian.

"Dunia bagaikan panggung sandiwara
Semua yang ada tiada yang abadi
Di suatu Masa bisa kan berubah
Adanya hidup senang oh menjadi susah
Ada saat sedih ada saat gembira
Penuh dengan cinta,Tangis dan Tertawa"
              Ali bernyanyi sambil bersandar di penyangga dermaga mengingat Saat kebahagiaan Bersama Imel dan Fandy.
Saat Ali sering mengoda Imel dan Fandy yang berciuman dan Sering mendapat jeweran.Sering mendapat ciuman Pipi dari Mereka.Saat ulang tahun Pernikahan ke 18 melihat tangis haru Mama dan Papa.Menyanyikan Lagu untuk mereka dan Mereka berdua berdansa.Sampai Selama 18 tahun dalam Keharmonisan,
Kabahagiaan dan kehangatan keluarga.
"Di masa remaja masa bahagia
Penuh dengan canda dan bersukaria
Akhirnya lupa waktu yang berharga
Hanya terbuang dengan sia sia
Akhir masa tua hidup yang sengsara
Lemah tak berdaya bagai tak berharga"
              Ali bernyanyi sambil berjalan di pinggir dermaga.Ali menangis mengingat kebahagiaan keluarganya yang hancur.Semenjak Kedatangan Restu dan Rafly yang di tolong oleh Fandy.Dia dan Imel selalu bersikap baik Ke Restu Dan Rafly serta menganggap mereka keluarga.Tapi Ternyata mereka membalas kebaikan keluarganya dengan kelicikkannya dan Menjembak Dia dan Imel sampai mereka terusir dari rumah.Hujan hujanan sampai tidur di kantor post dan Memakan makanan seadanya dan Tinggal di rumah kontrakan.Tidak kebahagiaan dan senyuman.Tiada canda dan tawa.Tiada ngegombal dan suka jail hanya kesedihan dan luka.

              Ali dan Imel memasukin rumah Kontrakan mereka.Melihat Rumah mereka yang begitu berantakan,Berdebu dan Kotor.
Mereka pun menyapu dan Membereskan rumah Kontrakan mereka.Mereka bersyukur melihat Kedua kamar memiliki kasur.Ali memilih kamarnya kecil.Biar mamanya tidur di kamar yang besar.
             Beberapa Saat Kemudian.
Rumah sudah rapi.Mereka pun duduk di tempat beralaskan tikai tanpa Tv.
"Yeah,Nggak bisa nonton sinetron menantu dech" Ucap Imel Pura pura Sedih.
"Anak mama kan cuman Ali berarti yang menantu mama main sinetron berarti Istri Ali,Siapa istri Ali" Ucap Ali Polos.
"Prilly Annora menantu Mama" Ucap Imel Mengoda Ali.
"Apaan sich ma,Jangan mimpi terlalu tinggi punya menantu Artis" Ucap Ali tersenyum membayangkan wajah Prilly.
"Tapi kamu suka kan,Ayo ngaku" Ucap Imel mengelitik Putranya.
"Apaan sich mama Nggak" Ucap Ali bersemu merah.
"Cie kok Pipi Putra mama merah ini" Ucap Imel Mengelitik Ali.
"Ma,Udah ma,Geli" Ucap Ali kegelian.
            Mereka tertawa.Ali tiba tiba Terbayang wajah Prilly.Sekarang hidupnya beda bukan Ali yang dulu.
Ali yang kaya tapi Sekarang Ali yang miskin jauh terbalik dengan Prilly yang seorang Artis.


BERSAMBUNG.



                  Vote And Comment.

ALI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang