Seulgi pov
"Daniel?"
Setelah meraba raba sekitarku, akhirnya aku bisa menggapai tangan seseorang. Apa ini tangan Daniel?
Dahiku mengeryit heran, ini bukan tangan Daniel. Tangan Daniel tidak bantet seperti ini.
"Kau bukan Daniel" Aku menghempaskan tangan itu begitu saja.
"Kau siapa hah? Dimana ibu dan adikku"
Pecah sudah air mataku. Aku benar benar takut sekarang. Traumaku dengan kegelapan belum bisa kulawan. Aku selalu ketakutan jika tiba tiba kamarku mati lampu.
Padahal sejak kubuka mataku yang kulihat hanya gelap, tak ada cahaya sama sekali. Ada apa dengan mataku.
Eomma, Daniel, dimana kalian?
"Kang Seulgi..." Suara itu berasal dari sampingku. Aku yakin dia orang yang tangannya tadi kugenggam. Benar dugaanku tadi waktu kuraba tangannya, dia laki laki.
Aku merasa benar benar bodoh. Sejak tadi aku berbicara menghadap ke depan, tapi ternyata orang yang aku ajak bicara ada di sampingku. Benar benar seperti orang buta. Atau aku memang buta eoh?
"Aku tak mengenal suaramu"
"Pergi kau"
Aku khawatir pria di sampingku ini akan berbuat jahat padaku. Tangisanku semakin kencang dam tubuhku semakin bergetar karena takut.
"PERGI"
"PERGI!!!! ARGHHH"
Tiba tiba kurasakan tubuhku ditarik ke dalam sesuatu yang hangat. Setelah kuraba raba, aku baru sadar bahwa laki laki di sampingku ini memelukku. Kupukul dadanya beberapa kali sambil terus meraung. Tapi bukannya dilepas, pelukan ini terasa semakin erat.
Tubuhku melemas, tanganku beralih mencengkram kaos laki laki ini. Dan yang tak ku mengerti kenapa pelukan ini terasa hangat dan menenangkan.
Apalagi saat dia mengeratkan pelukan, dan mulai menciumi puncak kelapaku."I'll always be by your side, I promise"
Aku tak pernah merasa diperlakukan special seperti ini selain dengan keluargaku. Tapi sekarang pria asing ini memperlakukanku layaknya sang putri. Ini terlalu manis dan menangkan.
"Kang Seulgi ..."
Aku hanya diam saat dia memanggil namaku. Detak jantungnya sangat terdengar jelas di telingaku.
"Tolong dengar baik baik"
Author pov
"Tolong dengar baik baik"
Jimin merenggangkan pelukan tersebut, tapi tangan kirinya masih bertengger manis di pinggang Seulgi, sedangkan tangan kanannya mulai menyentuh pipi gadis itu kemudian mengelusnya guna memberi arah pada Seulgi kemana dia harus menghadap.
"Apa kau masih ingat apa yang terjadi kepadamu sebelum ini?" Seulgi hanya menggeleng.
"Kau kecelakaan Seulgi" Jimin menggenggam satu tangan Seulgi mencoba memberi kekuatan pada gadis itu.
"Dan aku yang menabrakmu waktu itu" Jimin menundukkan kepalanya, tak kuasa melihat kedua mata Seulgi yang mulai berkaca kaca kembali. Sekarang gadis itu ingat semuanya. Dia tertabrak saat akan mengambil handphone dan tasnya yang tertinggal di cafe.
"Dan sekarang semua menjadi gelap ini karena aku buta begitu?" Jimin semakin menundukkan kepalanya sambil menggigit bibirnya kuat kuat ketika mendengar pertanyaan lirih dari Seulgi. Dia mencengkram tangan rapuh gadis di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESTINY (seulmin)
Fanfiction(COMPLETED) Mengapa takdir ini begitu kejam dan indah secara bersamaan Tuhan izinkan aku memilikinya dan mengembalikan senyumnya Cast : Kang Seulgi Park Jimin The Others • Start : 01/07/2018 • Finish : 10/10/2018