ten

2.8K 396 60
                                    

Author pov

"Kalian kapan pulang ya ampun?"

Jimin menghela nafasnya kasar. Punggungnya ia sandarkan di dinding. Kedua matanya menatap jengah pada segerombolan manusia yang duduk di ruang tamu apartemennya tersebut.

"Ya!! Aku tanya ini"

Semua orang yang di panggil Jimin tak ada yang menyaut, membuat Jimin lagi lagi menghela nafas sambil memutar bola matanya.

"Tau begini tak usah kuberitau paswordnya ke mereka" Jimin bergumam lirih. Dia merutuki dirinya sendiri karena dengan mudahnya memberitau pasword apartemennya kepada sahabat sahabatnya di Bangtan.

Malam pukul jam delapan malam, saat seulgi makan malam dan Jimin asyik menonton TV, tiba tiba dikejutkan dengan kedatangan anak anak Bangtan. Begitu membuka pintu mereka menyelonong masuk ke dalam kemudian dikejutkan dengan penampakan seorang wanita di dalam apartemen Jimin.

Detik itu juga Jimin dihujani berbagai pertanyaan dari mereka. Bagaimana tidak? Baru kali ini dia membawa seorang wanita ke dalam apartemennya.

Untung saja ada Taehyung dan Seokjin, mereka berdualah yang membantu Jimin menjelaskan kronologi kejadian dari awal hingga akhir.

"Salah siapa merahasiakan sesuatu dari kami" Yoongi angkat bicara setelah tak ada satupun yang menjawab pertanyaan Jimin.

"Kau ini kenapa? Sudah jangan menyalahkan Jimin terus" Wanita di samping Yoongi menyikutnya pelan.

"Wendy-ah kenapa malah membelanya?"

"Dengarkan kekasihmu itu hyung!!" Jimin merasa puas ketika ada yang membelanya. Wanita tadi adalah Wendy, kekasih Yoongi.

Yoongi membawa kekasihnya mengunjungi apartemen Jimin, katanya sekalian mengantarkan wanita itu pulang ke rumah setelah berkencan.

"Park Jimin, aku masih belum memaafkanmu! Bagaimana bisa kau menyembunyikan seorang gadis di apartemenmu ini, sementara keluarga Seulgi setiap hari mencarinya?" Wendy bertanya dengan raut tak suka pada Jimin yang masih berdiri di depan kamar Seulgi.

Setelah mendapati Seulgi di ruang makan apartemen Jimin, gadis keturunan Canada itu langsung memeluk Seulgi, dan  berniat menyerbu gadis itu dengan segala makian dan pertanyaan.

Sungguh Wendy begitu khawatir dengan sahabatnya itu, dia juga merasa iba pada Daniel yang setiap harinya tak henti henti mencari kabar kakaknya. Sementara yang dicari ternyata malah tinggal di apartemen mewah. Dan yang lebih mengejutkan lagi berduaan dengan seorang Park Jimin, laki laki yang terkenal dengan kebejatannya.

Namun semua makian itu tak mampu keluar dari mulutnya tatkala sadar bahwa keadaan Seulgi tak seperti dulu lagi. Dia menangis ketika tau bahwa Seulgi buta. Wendy tak bisa membayangkan bagaimana hidup Seulgi tanpa kedua mata.

"Wendy-ah, Jimin punya alasan kenapa dia tak mengembalikan Seulgi pada keluarganya"

Itu bukan suara Jimin. Tapi suara Taehyung yang duduk tepat di samping gadis yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.

"Seul, kau baik baik sajakan?" Taehyung menggengam tangan kiri Seulgi lembut. Pemandangan ini tak luput dari kedua mata Jimin. Ini yang sedari tadi meresahkan hatinya. Dia tak suka ada laki laki selainnya yang dekat dekat dengan Seulgi, apalagi sampai menggenggam tangan. Belum lagi berbagai pertanyaan yang bersarang di kepalanya tentang hubungan Taehyung dan Seulgi.

Seulgi mengangguk pelan sembari mendongakkan kepala dan memberi senyuman tipis pada teman teman Jimin yang masih setia duduk di sofa ruang tamu. Gadis itu melepas pelan genggaman tangan Taehyung. Dia merasa tak enak pada teman teman Jimin.

THE DESTINY (seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang