three

3.7K 446 48
                                    

"Baiklah materi hari ini cukup disini, jangan lupa tugas besok dikumpulkan"

"NE SAEM"

Materi kuliah kelas jurusan hukum akhirnya berakhir juga pada pukul 2 siang.

Setelah dosen keluar dari kelas, suasana menjadi gaduh. Ada yang  bergosip ria, ada yang sudah keluar kelas, ada yang adu argumen, dan ada yang lempar lemparan kertas hanya untuk mengerjai temanya.

Memang begitu kebiasaan mereka setiap jam pulang

Namun Park Jimin sedari tadi hanya diam duduk bertopang dagu seperti melamunkan sesuatu. Ramainya kelas seperti tak menjadi pengganggunya.

Tiba tiba saja datang segerombolan pria yang berjumlah enam orang masuk ke dalam kelas tersebut. Mereka adalah sahabat sahabat terdekat Jimin yang membentuk sebuah geng, biasanya di kampus disebut dengan Bangtan Squad.

Tentu mereka masuk ke kelas tersebut bertujuan untuk mencari satu orang yang sedari tadi tidak keluar dari kelas. Siapa lagi kalau bukan Jimin. Padahal biasanya dia yang paling rajin keluar kelas dan mengajak mereka untuk nongkrong di basecamp Bangtan.

Setelah menemukan tempat duduk namja tersebut, mereka dibuat heran dengan keadaan Jimin. Sudah empat hari ini semenjak perlombaan balap mobil kemarin Jimin selalu melamun.
Tak konsen, tak mau diajak ke club, tak mau digoda wanita wanita yang biasanya menjadi langganan Jimin setiap hari. Bahkan satu hari dia bisa bergonta ganti wanita tiga kali lebih. Tapi sekarang, disenggol sedikit oleh wanita saja dia tak mau. Ada apa dengannya?


"SEORANG PLAYBOY KAMPUS BERNAMA PARK JIMIN SEDANG BERSEDIH HARI INI"

Salah satu dari mereka sengaja mengeraskan suaranya bermaksud menyindir Jimin. Namanya Hoseok.

Perkataan Hoseok yang lantang tadi berhasil menarik perhatian orang orang yang masih ada di kelas. Tidak banyak, sekitar setengah dari mahasiswa di kelas ini yang masih di sana.

"Wahh kau benar hyung, jarang jarang dia begitu" Si maknae menimpali, Jeon Jungkook.

"Apa karena 4 hari yang lalu kau kalah dariku Jim?" Tentu kalian bisa menebak siapa yang berhasil membalap Jimin di perlombaan 4 hari yang lalu. Min yoongi sosok paling dingin.

"Bisa jadi hyung"

"Sudahlah! Kalian ini sudah tau teman sedang bersedih kenapa tidak dihibur atau dibantu?"

Kim Namjoon, sang ketua menengahi perbincangan yang menjadi pusat perhatian tersebut. Dia menghampiri Jimin yang masih saja diam di kursinya memainkan pensil. Entah tadi dia mendengarkan apa yang dikatakan teman temannya atau tidak.

"Jimin, ada apa denganmu? Ada masalah?" Mendengar itu Jimin mendongakkan kepalanya menghadap sosok yang disenggani oleh para mahasiswa di kampus tersebut karena kejeniusannya.

"Aku sedang ingin sendiri hyung, kumohon kalian pulanglah, jangan ganggu aku" Meskipun Jimin mengatakannya dengan lirih, namun teman teman terdekatnya tetap bisa mendengar. Begitupun Namjoon yang kini menatap Jimin dengan sendu.

"Jimin hyung benar benar berbeda sejak empat hari yang lalu hyung, ada apa dengannya?" Bisik Jungkook pada Hoseok yang hanya menaikkan bahunya tanda tak mengerti.

"Ok, kita pulang dulu Jim, hati hati nanti" Jimin hanya mengangguk sekilas. Sedangkan teman temannya sudah mulai beranjak keluar. Hanya tersisa beberapa orang di kelas yang masih sibuk dengan urusan masing masing.

"Jim"

Kursi di samping Jimin tiba tiba diduduki oleh seseorang. Dari suaranya Jimin sudah tau siapa, sosok yang selalu di sampingnya sejak masa kecil. Kim Taehyung.

THE DESTINY (seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang