"Good morning!!!"
Sapaan di pagi hari yang cerah begitu terdengar ketika seorang perempuan membuka pintu kamar bernuansa biru laut itu. Kamar yang begitu luas jika hanya menampung satu orang saja. Dan pemilik kamar tersebut rupanya masih terlelap dalam tidurnya, sama sekali tak terganggu dengan kedatangan perempuan yang mulai mendekat ke arah ranjang tersebut.
"Selalu seperti ini!"
Kang Seulgi, perempuan yang baru saja memasuki kamar itu terkekeh kecil melihat Park Jimin yang masih setia menjelajahi dunia mimpi dengan tubuh terbungkus selimut. Dia beranjak membereskan sedikit barang barang yang berserakan di kamar kekasihnya itu. Mulai dari snack, sepatu, buku buku dan barang barang kecil lainnya yang tercecer di lantai.
Begitu selesai, Kang Seulgi yang saat ini terlihat berpakaian santai hanya dengan sweater merah dan celana jeans seadanya itu mulai mendekati Jimin kemudian naik ke atas ranjang lantas duduk tepat di samping sosok yang terkapar itu.
Senyumnya mengembang begitu melihat wajah teduh kekasihnya yang terlihat begitu nyaman dalam tidurnya. Dia masih tak menyangka bahwa takdir mempertemukannya dengan pria setampan ini.
"Hey!! Bangun tampan!!"
Dia berujar lembut seraya mengusap wajah kekasihnya, dari dahi turun ke mata, hidung, pipi dan terakhir bibir tebal yang begitu menggoda itu. Bibir yang dengan senantiasanya memberinya kecupan demi kecupan.
"Hmm!"
Park Jimin menggeliat pelan dan berguman kesal kala merasakan ada yang mengusik tidurnya. Setelah kedua matanya terbuka sedikit, dia dikejutkan dengan sosok bidadari cantik yang tersenyum manis di depan matanya.
"Eoh? Seulgi?" Suara khas orang bangun tidur. Jimin tersenyum kecil. Kesadarannya masih belum begitu terkumpul. Terlebih lebih merasakan usapan lembut dari tangan bidadarinya yang lembut juga, seakan akan membawanya melayang semakin tinggi.
"Mandi sana, kau haru segera berangkat kuliah, ingat sebentar lagi Park Jimin akan jadi pengacara"
Bukannya beranjak, pria itu malah mendaratkan kepalanya di pangkuan Seulgi kemudian memeluk perut rata tersebut. Kedua matanya terpejam erat menikmati aroma harum khas Kang Seulgi yang dari dulu tak pernah berubah.
"Ayo Jim! Kalau kau bermalas malasan begini wisudamu malah diundur nanti"
"Aku sakit dok! Apa dokter yang cantik ini tidak kasian denganku?"
Jimin semakin menenggelamkan wajah di perut kekasihnya. Sang wanita yang mendengar gumaman Jimin itu tertawa geli. Kedua tangannya mulai mengusap usap wajah dan rambut hitam legan milih pria itu. Oh God! She love him so much!!
"Kuliahmu kan sudah tertunda lama karena pengobatan, kalau begini terus kapan kau bisa lulus Park!!"
Tak ada jawaban. Yang ada malah si pria Park yang dengan lancangnya menelusupkan satu tangannya ke belakang sweater merah kekasihnya. Membuat Seulgi memebelalakkan kedua matanya kaget.
"Ya!!! Park Jimin!!! Lepas!!
Wanita itu semakin tersentak kala merasakan usapan lembut di punggungnya. Kurang ajar!!! Jimin memulai lagi aksi nakalnya. Dia mengusap usap punggung halus kekasihnya dengan lembut membuat Seulgi begitu geli dibuatnya.
Seulgi terus berteriak meminta Jimin untuk mengeluarkan tangannya dari balik sweater yang dia pakai. Namun Jimin seperti tuli, dia terus terusan melancarkan aksinya tersebut. Bahkan kini mulai naik meunju tengkuk wanita itu.
Ok! Tidak ada cara lain!! Harus dengan ancaman satu ini.
"Kalau kau tak beranjak dari sini, pernikahan kita terpaksa harus ditunda lagi!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESTINY (seulmin)
Fanfiction(COMPLETED) Mengapa takdir ini begitu kejam dan indah secara bersamaan Tuhan izinkan aku memilikinya dan mengembalikan senyumnya Cast : Kang Seulgi Park Jimin The Others • Start : 01/07/2018 • Finish : 10/10/2018