Author pov
"Aku tau sekarang kau dalam perjalanan ke rumah Seulgi, Jim"
"Malah sudah di depen rumahnya sekarang"
"Apaa?"
Suara Taehyung yang memekik terdengar sangat keras dari handphone Jimin. Membuatnya sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Kim Taehyung, ada apa denganmu?
"Ya!!, kau kena - "
"Jim, jangan masuk ke dalam sana eoh!! Kalau bisa kau pulang saja SEKARANG"
Taehyung benar benar membuat Jimin bingung. Apalagi saat dia menekankan kata 'sekarang'. Why? Memang kenapa?
"Apasih Tae, aku tutup"
"Jim, Dan - "
Pip
Jimin menutup panggilan secara sepihak dengan sedikit perasaan jengkel. Ya. Dia jengkel pada Taehyung yang seringkali seperti punya mata mata yang bisa mengikutinya kemanapun. Laki laki itu tau dimana Jimin berada, bahkan saat Seulgi dibawa ke apartemennya pun Taehyung tau.
Apalagi ini? Kenapa juga tiba tiba dia melarangnya masuk ke rumah Seulgi? Apa yang salah? Seulgi kekasihnya jadi berhak saja. Ah! Biarlah! Jimin tak peduli juga pada ucapan Taehyung.
Akhirnya Jimin masuk ke dalam rumah Seulgi tanpa pusing memikirkan ucapan Taehyung. Kedua matanya berkeliling melihat ruang tamu yang terkesan sederhana namun rapi dan bersih. Di dindingnya tertempel jejeran foto-foto berbingkai.
"Jimin, duduk dulu!"
Jimin yang sedang mengamati satu persatu foto di dinding itu menoleh mendapati ibu Seulgi membawa nampan berisi makanan dan minuman. Di belakangnya ada Seulgi yang sudah berganti baju dengan baju santai.
Jimin mulai duduk di kursi panjang ruang tamu tersebut kemudian diikuti dengan Seulgi yang duduk di sampingnya. Sedang ibu Seulgi duduk di kursi paling ujung.
"Ahjuma, tak usah repot repot - "
"EOMMA!!"
Baru saja Jimin mau membuka percakapan, mereka sudah dikagetkan dengan teriakan seseorang yang tiba tiba saja menyelonong masuk ke dalam rumah.
"Daniel, tak usah berteriak juga! Dasar kebiasaan!"
Kang Seulgi menggerutui adiknya yang selalu saja mengagetkan orang orang di rumah jika pulang.
"Wah!! Ada orang ini ya ternyata?! Kebetulan!!" Daniel yang memang dari awal masuk sudah bermuka masam bertambah murka tatkala melihat seorang pria duduk di samping kakaknya.
"Daniel, mandi dulu sana!" Sang ibu yang melihat Daniel seperti tak sopan pada tamu segera angkat suara. Sepertinya pemuda itu masih dendam dengan Jimin. Daniel benar benar seperti ayahnya. Sulit memaafkan kesalahan orang lain.
"Eomma, mana foto ayah? Kenapa tak dipajang disini saja?"
"Eomma taruh di kamar, kenapa?"
Daniel menyeringai menatap Jimin sembari kakinya melangkah cepat menuju kamar ibunya. Sedangkan Jimin hanya bisa mengeryitkan keningnya heran. Dia tau Daniel membencinya, tapi kenapa tatapannya kali ini berbeda? Seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Tapi apa?
Jimin masih terus diam tak mendengarkan percakapan Seulgi dan ibunya hingga kedua matanya menangkap sesuatu yang mengganjal di otaknya. Itukan? No!! Tidak mungkin!!
"Eomma, aku taruh disini eoh!"
Daniel menggantungkan sebuah bingkai foto di dinding tepat di hapadan kedua mata Jimin. Itu!! Benda itu yang membuat Park Jimin melebarkan kedua matanya terkejut. Bahkan laki laki itu sampai menggeleng gelengkan kepalanya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESTINY (seulmin)
Fanfiction(COMPLETED) Mengapa takdir ini begitu kejam dan indah secara bersamaan Tuhan izinkan aku memilikinya dan mengembalikan senyumnya Cast : Kang Seulgi Park Jimin The Others • Start : 01/07/2018 • Finish : 10/10/2018