"Satu dua tiga..... Lari!!!!!"
Segerombolan anak anak TK berlomba lari untuk mencapai start yang telah ditentukan para guru. Mereka tampak bersemangat dalam memenangkan lomba ini.
Pemandangan ini tak luput dari seorang gadis yang sedari tadi berdiri di sudut lapangan tempat anak anak tadi berlomba. Senyumnya selalu menghiasi wajah cantiknya.
"Seulgi..."
Gadis itu menoleh tatkala namanya disebut oleh wanita paruh baya yang baru saja menghampirinya.
"Kau nanti pulang sendiri?"
"Ne Saem" kepalanya menggangguk mengiyakan pertanyaan wanita yang merupakan salah satu guru dari TK tempat seulgi bekerja.
"Apa tidak apa apa? Nanti kau pulang agak malam karena akan ada pekerjaan yang harus kau kerjakan"
"Tidak apa apa Saem, saya sudah terbiasa. Sekalian nanti saya harus beli kebutuhan untuk ibu dan adik saya"
"Ya sudah hati hati nanti, Saem harus mengurus anak anak dulu" tunjuk Saem pada anak anak yang sedang bersorak sorak ria di tengah lapangan, kemudian pergi dari hapadan seulgi.
Kang seulgi namanya, gadis berusia 21 tahun yang bekerja menjadi pembantu guru di TK Kyung Hee. Di usianya yang masih terbilang muda itu dia sudah harus mencari nafkah membantu ibunya untuk membiayayai kuliahnya serta sekolah adik semata wayangnya. Bekerja di sebuah cafe ketika pulang dari kuliah, dan bekerja di TK ketika hari Sabtu dimana jam kuliahnya libur. Dia memilih bekerja disini karena memang dia suka dengan anak anak, menurutnya dunia anak anak menyenangkan.
Dari dulu memang kedua orang tuanya sudah mendidik Seulgi menjadi anak yang berani dan mau bekerja keras. Tak heran jika sekarang Seulgi menjadi gadis yang tegar tegas dalam hal apapun, tidak gampang menyerah. Buktinya sekarang dia bisa mendapat beasiswa untuk menimba ilmu di salah satu universitas terkenal di Korea Selatan, Sungkyunkwan University. Tepatnya di jurusan kedokteran, kerena dari kecil memang Seulgi bercita cita menjadi dokter yang bisa membantu banyak orang tanpa pamrih.
Ketika di kampus, seringkali dia iri melihat teman teman seumuran dengannya yang bisa menikmati masa muda mereka tanpa terbebani dengan bekerja untuk membiayai kehidupan. Tapi biarlah, toh dia juga sudah bahagia dengan hidupnya saat ini.
"DRRRTTT DRTTT"
Getaran di saku celananya menyadarkan Seulgi dari lamunan panjangnya. Tangannya dengan sigap mengambil benda persegi tersebut kemudian membuka chat dari orang tercintanya.
Eomma
"Jadi kau pulang malam sayang? Ingat jaga diri ya, bahaya kalau malam malam. Pakai jaketmu biar tak kedinginan. Eomma akan memasakkanmu makan malam. Love you anak oemma sayang"
Entah kenapa air mata Seulgi mengalir begitu saja membaca pesan dari ibunya, satu satunya orang yg dia punya saat ini selain adiknya.
Seulgi sangat menyayangi dua orang yang dia miliki sekarang melebihi dirinya sendiri. Tak heran dia rela bekerja paruh waktu untuk membantu ibunya setelah kematian ayahnya dua bulan yang lalu.
Jari jari lentiknya mengetikkan huruf demi huruf membalas pesan ibunya.
"Ne eomma, kalau nanti Seulgi belum pulang dan oemma sudah mengantuk, oemma isitirahat saja, Seulgi takut oemma nanti sakit. Love you too oemma"
Selesai membalas pesan ibunya, Seulgi segera beranjak dari tempat tersebut.
______
Asap itu keluar begitu saja berhembus dari mulut pria yang sedang duduk santai di atas gedung universitas, tepatnya Younsei University, salah satu universitas terbaik dan termahal di Korea Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESTINY (seulmin)
Fanfiction(COMPLETED) Mengapa takdir ini begitu kejam dan indah secara bersamaan Tuhan izinkan aku memilikinya dan mengembalikan senyumnya Cast : Kang Seulgi Park Jimin The Others • Start : 01/07/2018 • Finish : 10/10/2018