Perkenalan Keluarga

15.4K 887 0
                                    

Hari ini adalah hari sabtu yang cerah, dan jadi hari kencan pertama untuk Adel dan Daniel.

Sekitar tengah hari sebuah sebuah SUV mewah melaju membelah jalanan ibukota yang cukup ramai menuju pinggir kota tempat Adel tinggal, di dalam SUV tersebut tampak Daniel dengan kaus polo,dan celana jeans biru dongker sedang mengemudi, sembari menelepon melalui telepon portable di mobilnya

"Sayang, aku udah jalan ke tempat kamu ya. Sekitar 15 menit lagi lah aku sampe." Ujar Daniel.

"Iya. Mama udah masak banyak juga buat kita." suara Adel di seberang telepon terdengar memenuhi kabin mobil tersebut.

"Oke. See you soon, honey. Love you." Jawab Daniel sembari menutup telpon.

***

Sekitar 15 menit lebih kemudian di depan rumah Adel telah terparkir dengan manis mobil SUV milik Daniel sedangkan sang pemilik sudah berada di dalam rumah tersebut.

"Ma, kenalin ini Daniel. Pacar aku sekaligus Pak Manajer di kantor aku." Ujar Adel sembari mengenalkan Daniel pada ibunya yang masih tampak cantik di usinya yang tak lagi muda.

"Oh ini tho yang namanya Daniel. Masih muda tho. Mama kira sudah om om." ujar mama Adel berkelakar.

"Ih si mama mah.." Ujar Adel sebal.

"Halo tante." Jawab Daniel tersenyum sembari mencium tangan mama Adel sopan.

"Oh ini tho yang akhirnya bikin Adel melepas masa jomblonya yang panjang." Papa Adel keluar dari kamarnya.

"Ish si Papaaaa."Pekik Adel sebal sembari mencubit perut papanya yang agak buncit.

"Halo om, saya Daniel." Daniel memperkenalkan diri secara sopan sembari mencium tangan ayah Adel.

"Kok kamu mau sama Adel ?" Tanya papa Adel heran.

"lho emang kenapa om ?" Daniel langsung antusias bertanya pada ayahnya Adel.

"Iya si Adel kan galak." Dan sedetik kemudian seluruh isi rumah Adel asyik berbincang santai dan penuh kehangatan dengan Daniel.

***

"Keluargamu asik ya, Del." Ujar Daniel sembari menyetir, Adel tidak menjawab dan hanya tersenyum. "Kamu kenapa ? Nervous mau ketemu orang tua aku ?" Tanya Daniel sembari memegang tangan Adel.

"Kira-kira mereka bakal suka gak ya Niel sama aku ?" Tanya Adel pelan dengan tatapan kosong.

Daniel tersenyum menatap Adel sejenak dan kembali fokus mengemudikan mobilnya.

"Kenapa harus gak suka, Del ? Kamu itu sempurna kok." Ujar Daniel yang akhirnya membuat Adel tersipu.

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan dengan santai hingga mereka tiba di suatu komplek perumahan yang cukup elit di tengah kota.

Tak lama kemudian, Daniel menghentikan laju mobilnya di depan sebuah rumah berdesain minimalis dan bercat putih bersih. Ia kemudian membunyikan klakson dan tampaklah seorang security membukakan pintu pagar dan Daniel pun melajukan kembali mobilnya ke pekarangan rumah tersebut. Adel tampak kaget dengan kemewahan dari rumah Daniel. Ia tak menyangka bahwa Daniel benar-benar dari kalangan yang berbeda dengannya dan semakin ciutlah nyalinya.

"Yuk turun." Ajak Daniel lembut.

"Niel, aku takut." Ujar Adel pelan dari sorot matanya tersirat ke-khawatiran yang dalam.

"Takut apa, sayang ?" Daniel lalu memiringkan badannya dan memandang lekat-lekat Adel yang sedang menunduk.

"Aku takut orang tua kamu ga bisa terima aku." Jawab Adel tercekat.

"Sayang, dengar ya, kalo pun orang tua aku ga bisa terima kamu, aku akan perjuangin kamu sampe titik darah penghabisan." Jawab Daniel seolah-olah sedang berorasi.

"Masa gitu ?" Adel tertawa.

"Iya dong. Kan aku sayang sama kamu." Jawab Daniel sembari membelai lembut pucuk kepala Adel. "Yuk turun." kali ini Daniel berhasil membujuk Adel untuk turun.

Tangan Adel terasa dingin karena terlalu tegang, namun segera digenggam oleh hangatnya tangan Daniel yang memberikan kekuatan untuk dirinya sembari berjalan menuju ke ruang tamu rumah mewah tersebut.

"Mamaaaa.. Aku pulang bawa seseorang ini." Teriak Daniel yang memenuhi isi ruangan.

Tak lama kemudian keluarlah sosok wanita setengah baya dengan pakaian yang cukup sederhana jika dibandingkan dengan rumah tersebut, tampak sangat bersahaja.

"Eh eh siapa ini ? Cantik sekali." Sapa mama Daniel yang langsung disambut dengan ciuman tangan oleh Adel dan Daniel.

"Ini Adel, ma. Staff Daniel di kantor yang.." belum selesai Daniel berbicara sudah disambar oleh mama Daniel.

"Pantes aja kamu langsung jatuh cinta, cantik sekali sih. Mama juga langsung sayang deh kalo begini" Ujar mama Daniel sembsri memeluk hangat Adel.

"Ah tante bisa aja." Jawab Adel sedikit lega bahwa mama Daniel cukup ramah.

"Eh kok tante ? Jangan panggil tante ya. Panggilnya mama." Ujar mama Daniel sembari melepas pelukannya terhadap Adel.

"Eh iya ma." jawab Adel yang langsung disambut dengan wajah kegirangan oleh mama Daniel.

"Ada siapa ma ?" suara berat terdengar dari dalam rumah tersebut yang akhirnya menghampiri mereka bertiga diruang tamu.

"Ini pa, pacarnya Daniel yang kemarin dia ceritakan." Ujar mamanya Daniel begitu suaminya berada di sampingnya.

"Oh ini wanita hebat yang selalu bikin Daniel sukses dengan meeting meetingnya. Adel kan namanya." Tanya papa Daniel yang berperawakan tinggi besar.

"Iya om." Jawab Adel sembari mencium tangan papa Daniel.

"Panggil papa ya, Del. Jangan om!" tegas mama Daniel.

"Iya ma." jawab Adel dan sejurus kemudian mereka menjadi sangat akrab. Wajah tegang yang awalnya menghiasi wajah Adel nampak perlahan menghilang berganti dengan wajah bahagianya.

***


My New Boss (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang