#Part 6

76 21 3
                                    

Berdamai dengan masalalu itu perlu supaya nantinya kita tidak keliru

***

Happy Reading

Hari, detik, jam, dan bulan berputar begitu cepatnya. Hingga Reyna sudah memasuki bulan ke empat berada disana, tidak terasa dia bersama dengan teman-teman barunya cukup lama. Pertemanan mereka tetap terjaga baik, pandangan sinis orang-orang ke Reyna juga berkurang tapi masih banyak yang beranggapan bahwa Reyna anak beasiswa.

Reyna itu gadis manis, periang, tidak sombong, pintar, dan juga cerdas. Maka dari itu banyak yang mau berteman dengannya meski masih banyak yang mengejeknya tapi dia tidak peduli. dia tetap menjalankan kehidupanya

Dan dengan identitasnya pun masih belum diketahui oleh orang-orang hanya guru-guru saja yang tau.

Untuk masalah dengan keluarganya pun dia bisa memahami dan memaafkan, meski terkadang ada selisih pendapat antar dia dan papanya, tapi dia bisa memahami. Dengan Airin pun dia berdamai malah keduanya sering menghabiskan waktu berdua ketika weekend,  dia sadar dia salah dalam menilai kakak perempuan nya itu.

***

Hari minggu merupakan hari yang terus didambakan setiap siswa dan siswi, banyak diantaranya menghabiskan dengan quality time entah itu dengan keluarga, teman, atau pacar. Banyak juga yang menghabiskan dengan olahraga dilapangan sekitar rumah mereka. Tapi banyak juga yang menghabisi dengan tidur dan bermalas-malasan di rumah semisal Reyna.

Iya pagi ini dia masih terlelap padahal matahari sudah beranjak dari balik gunung-gunung yang menutupi ketika pagi. Dia masih bergelung manja diatas kasurnya yang empuk serta selimut yang hangat. Tapi suasana tersebut dengan secepat kilat ketika ketukan bukan lebih tepatnya gedoran dari luar membuat dia bising dan semakin malas beranjak.

tok tok tok

tok tok tok

"Reynaaaaaaaaaa banguuuuuuuunn"  Teriakan nyaring dari balik pintu semakin membuat dia menutup telinganya dengan bantal dan selimutnya.

Iya yang dari tadi teriak dari luar adalah Airin,Airin yang merasa kesal memutuskan untuk membuka pintu Reyna . Dia yang melihat reyna menutub tubuhnya beserta wajahnya menggunakan selimut berdecak sebal.

"Reyna lo tuh gadis ya, kenapa belum bangun coba. Bangun kaga lo, bangunn" Teriaknya sambil menarik-narik selimut yang membungkus adiknya tersebut.

"Ngapain  sih kak, " Ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur. " Lagi pula masih pagi juga, hoammp" Lanjutnya sambil menarik lagi selimutnya dan berbalik membelakangi kakanya tersebut.

"Pagi-pagi pala lo"ucapnya sambil berkacak pinggang.

"Iya, pala gue emang napa? " Balasnya sambil berusaha kembali menutup matanya agar kembali ke alam bawah sadarnya.

"Ish, Rey gue lagi serius ya"

"Jangan minta serius sama gue. Sana minta diseriusin sama pacar lo. "

"Lo tuh, masih sempetnya ngeledek gue, tau gue kaga punya pacar juga. " Nada suara Airin terlihat semakin kesal dan dia merasa juga kakaknya tersebut duduk diatas ranjangnya. Entah kenapa kakaknya tersebut terdiam padahal tidak biasanya ketika Reyna ledek kakaknya seperti ngambek kaya sekarang.

Hingga akhirnya Reyna memutuskan untuk beranjak dari tidurnya. Eits, tunggu dulu dia hanya duduk guna melihat kakaknya tetapi yang ia lihat hanya seorang gadis yang bersedekap dada sambil memanyunkan bibirnya.

Nerd girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang