part 15

38 10 0
                                    

Happy Reading... 🙃

❤❤❤

Jangan terlalu percaya dengan dia seng sering datang untuk meninggalkan luka

❤❤❤

"Gue minta dia buat kabulin 5 permintaan gue. Dan salah satunya dia harus jadi pembokat gue"ucapnya sambil menatap temanya.

Sontak itu membuat mereka terkejut tak percaya. Pasalnya mereka mengetahui sifatnya si azka yang selalu tak pernah peduli ke gadis lain kecuali si " Dia " Yang meninggalkanya.

Itupun sudah berjarak lama, bukan rahasia jika dia masih punya rasa. Tapi apakah dia pindah hati ke si cupu, hanya gara-gara dia ketemu dan berakhir dengan tabrakan?.

"Lo serius ka?" Tanya alfan.

Hanya disahut deheman oleh azka.
"Emang ngak keterlaluan ya ka.? " Tanya fredy.

"Udah lo tenang aja Fred" Ucapnya sambil menyunggingkan senyumnya.

"Yaudah kalo itu mau lo. Tapi lo harus inget ka" Ucap Diki sambil menggebrak meja. "Lo jangan terlalu main-main sama itu bocah" Lanjutnya.

Azka yang mendapat ucapan seperti itu menaikan alisnya bingung. "Emang kenapa"

"Ya sapa tahu nanti lo minta permintaan selanjutnya dengan jadiin dia pacar lo.  Kaya yang di novel-novel adek gue. Tapi kalo itupun terjadi gue ikhlas kok" Ucap Vito.

"Nah itu yang mau gue omongin sama si Azka. " Srobot Diki.

"Eh Ngomong-ngomong, dito kemana? " Tanya azka, mengalihkan pembicaraan. Fredy yang melihat puji hanya menggelengkan kepala, tidak mau mengurusi.

" Noh dibelakang. " Jawab alfan. "Gue heran sama tuh bocah. Kaga ada kapok-kapoknya ngerjain putri. Udah sering tuh dia dapet KDRT dari putri. " Lanjutnya.

"Emang dia udah nikah sama putri" Tanya Diki.

Plakkk

Suara tepukan keras yang mendarat di leher belakang membuat dia mengaduh kesakitan. "Auh, lo kira kaga sakit apa fan. Seneng banget perasaan  nganiaya gue" Tanya nya sewot.

Pertanyaan itu sontak membuat alfan berdecak kesal "ck, Gue lebih heran sama lo. Kenapa begonya ngak ber kurang-kurang. "

"Sama gue juga kurang-kurangin makan micin" Lanjut fredy. Sontak membuat keempat temanya tertawa.

"Ck, kalian tuh ya sama temen sendiri gitu banget. " Ucap Diki kesal. Hanya dibalas kekehan dari para temanya.

"Emang sejak kapan lo temen gue? " Tanya Vito.

"Sejak kita lahir lah, kita tuh udah ditakdirin bersama makanya kita ngumpul terus. Dari masih zaman orok mungkin kita udah temenan."

"Lo sini ki" Panggil azka seraya menepuk tempat duduk disampingnya.

"Ish, ogah gue mah. Jangan bilang kalo lo maho" Tuding diki sambil menunjuk azka.

"Enak aja lo"

"Enak lah, kalo dienakin mah"

"Ish, buruan gue mau ngomong serius sama lo keburu bu inggrit dateng. "

Nerd girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang