Part 22

30 8 10
                                    

Happy Reading

***

Pernah dengar pepatah mengatakan "Bahu anak pertama harus kuat, lebih-lebih perempuan bukan cuma kuat tetapi hatinya juga harus luas, mentalnya harus kuat" Dan untuk kalian anak pertama SEMANGATTTT -- ekaprilia0416

***

Kini Azka sudah berada di kediaman Reyna, rumah Reyna tidak besar semacam rumah kontrakan tapi lebih besar. Penilaian pertama Azka adalah rapi, bersih, dan wangi dia jadi heran apakah gadis tersebut menyemprotkan minyak wanginya kerumah bukan dibaju. Tapi ada satu hal yang mengganjal, dia melihat tadi luar entah ruang apa itu ada mesin AC. Jadi penasaran tapi dia diam.

"Lo duduk dulu disini gue kekamar mau ganti baju" Ujar Reyna sembari meletakan bahan belanjaan yang tadi dia beli dengan Azka.

Niat awal Reyna ingin ke supermarket saja supaya gampang, tapi tiada sangka Azka cowok yang katanya idaman tapi didepan Reyna menjadi sosok yang menyebalkan itu mengajaknya kepasar. Awal Reyna gugup, takut karna tak pernah kepasar tapi dari pada dia diolok-olok oleh Azka lebih baik dia mengiyakan bukan?  Lagipula pasar tidak seburuk yang ia kira.

Kini setelah ia berganti baju, tapi sama sekali tidak mencopot aksesoris diwajahnya, ia berjalan kebelakang guna mengambil segelas air yang akan ia berikan ke Azka.

"Nih, lo minum, " Ucapnya seraya memberikan gelas tersebut, lalu tak berselang lama dia mengambil bahan-bahan yang tadi dia beli dipasar. Azka yang melihat mengernyitkan dahinya.

"Mau kemana lo? " Ucapnya setelah meneguk air putih tersebut.

"Huft, mau kebelakang. Masak, males gue lihat lo lama-lama, " Ucapnya sambil melenggang pergi. Azka yang melihat hanya cuek dan kembali meminum airnya sembari memainkan ponselnya.

Setelah cukup lama ia terdiam kini ia menyusuri gambaran yang ada didinding, sama sekali tidak ada foto boro-boro foto keluarga foto gadis tersebut saja tidak ada. Setelah itu ia beranjak melihat kebelakang apa yang akan dimasak gadis tersebut.

Awalnya ia kurang yakin pas tadi meminta untuk di masakan, tapi hanya ini satu-satunya cara agar gadis tersebut bertahan. Semakin menyusuri rumah tersebut semakin unik menurut Azka, bentuk rumah dengan cat warna warni membuat rumah ini hidup padahal dari tadi Azka hanya melihat hanya ada Reyna saja dirumah.

Kini ia terdiam berdiri di persimpangan antara dapur dan ruang keluarga, dia terdiam melihat gadis tersebut cukup telaten meskipun terlihat kerepotan. Akhirnya ia memutuskan untuk membantu.

"Mana ada yang mau gue bantu gak? " Tanyanya.

Reyna yang melihat hanya menggelangkan kepala seraya berkata, " Gak usah, gak yakin gue sama lo. "

"Lo ngeremehin gue? " Tanyanya.

"Iya, "

“ lo punya bahan masakan apa biar kita tanding masakan siapa yang pling enak diantara kita. "

“ yaudah lah ka, gak usah tanding, iya gue percaya kalo lo bisa. Sana lo duduk lalu potongin tuh cabe sama bawang. "

Yang hanya ditanggapi anggukan oleh Azka. Setelah sekian lama terdiam tanpa ada pembicaraan, hingga yang terdengar hanya suara dentingan dari spatula dan wajan saja.

20 menit kemudian

Kini Reyna sudah meniriskan oseng kangkung. Iya dari sekian banyak bahan masakan yang ada dipasar azka memilih kangkung, ayam dan ikan laut. Reyna memasak sedemikian rupa dengan berbekal resep yang diajarkan mbok waktu dirumahnya dulu. Memang Reyna sering membantu mbok supaya gabutnya bermanfaat katanya.

Nerd girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang