Happy Reading
***
Kini di sela-sela makan Reyna dan Vita terus saja berbicara, bukan lebih tepatnya Vita yang bertanya. Entah apapun itu semisal
"Rey, lo bisa masak gak? " Tanyanya setelah memasukan nasi goreng ke mulutnya.
Yang dijawab Reyna dengan anggukan, "iya bisa, kenapa? "
"Wah mau dong kapan-kapan makan masakan lo, emang lo bisa masak apa? "
"Boleh banget nanti lo kerumah gue aja kalo mau, nanti kita masak bareng, kalo gue si bisa masak banyak semisal rebus air, masak mie instan. "
"Lah---" Vita yang mendengar ter bengong, "kalo gitu gue juga bisa kali. "
"Hehe, canda nanti kapan-kapan kita masak bareng. "
"Wah boleh tuh, tapi serius kan enggak air sama mie instan. "
"Iya, enggak tenang. "
Setelah itu mereka kembali makan, hingga suara yang menggelegar mengistrupsi mereka, Reyna yang baru mau memasukkan nasinya tersebut menghentikannya.
Sedangkan Vita sudah tersedak duluan karena kaget dengan suara tersebut.
"WOY CUPU, " Itu suara yang diteriakan seseorang yang berada di tengah pintu. Kemudian dia berjalan kearah Reyna juga Vita.
Brakk
Kini gebrakan yang dia berikan, Vita yang sudah selesai minum pun mengangkat kepalanya dan menatap orang tersebut.
"Lo tuh ngapain sih, gak jelas banget jadi orang, " Ujarnya kepalang kesal.
Orang yang diajak bicara bukanya menjawab hanya menatap sebentar hingga dia memusatkan pandangannya kepada seorang gadis berkaca mata.
"Lo ngapain gak bawa tas gue tadi pagi? Mana gak minta maaf lagi, " Ujarnya kesal
"Gue udah nunggu lo, sampe jamuran gue nunggunya, bukanya lo yang seharusnya minta maaf sama gue. Lo suruh gw berangkat jam berapa sedangkan lo sampainya jam berapa," Bantah Reyna.
Azka yang mendengar bantahan itu terdiam, di dalam hatinya dia mengaku salah tapi lain juga dengan di mulutnya dia gak mau salah.
"Yaudah kalo gitu ini sebagai permintaan maaf lo, " Ucapnya seraya menarik kotak makan yang tadi dimakan oleh Reyna dan Vita, dan mengambil sendok yang dipegang oleh Reyna seraya duduk disamping gadis tersebut.
Vita yang merasa diabaikan pun berdiri, toh dia juga lagi malas berdebat. Mana perutnya masih lapar mau tidak mau dia berjalan dengan tujuan ke kantin, mengabaikan panggilan Reyna yang sedari tadi memanggilnya.
"Eh, Vit mau kemana? "
Vita sama sekali tidak menjawab dan hanya melambaikan tangan saja. Reyna yang sudah berdiri dari bangkunya untuk mengejar Vita, tetapi tangannya ditahan oleh orang yang ada disampinya.
"Duduk lagi gak lo, " Perintahnya.
Yang dibalas hanya dengan anggukan dan kembali ketempat duduknya. Kini mereka berdua sudah menjadi tontonan orang-orang yang ada dikelasnya.
Bukan apa, pasalnya Azka adalah salah satu cowok yang sulit untuk didekati, tapi yang terlihat sekarang malah ia ingin berdekatan dengan sicupu. Mana baru sebantar kenalnya.
Kini yang dilakukan Reyna hanya memandang Azka saja, dia sudah risih ditatap oleh orang-orang yang ada dikelasnya juga orang yang tak sengaja lewat kelas dia berhenti dan menengok salah satu most wanted duduk tenang di samping gadis cupu.
Reyna jadi terheran, sebenarnya Azka itu pernah makan atau tidak hingga dia makan layaknya orang tidak makan tiga hari. Azka yang tersadar sudah ditatap Reyna sedari tadi puji bertanya.
"Kenapa lo? Mandang gue kaya gitu suka? " Tanyanya setalah memasukan lagi nasi goreng tersebut.
Reyna yang mendengar hanya memutar bola matanya malas, " Dih ogah, gue cuma lagi berfikir lo sebenarnya pernah makan gak sih? "
Azka yang mendengar tersedak, dia tidak menyangka ternyata gaya makanya seperti orang tidak pernah makan, " Uhuk-uhuk, iya gue emang gak makan. "
"Oh pantesan keliahatan sih, gaya aja boleh kaya tapi makan kaga bisa, " Ujarnya seraya memberikan botol yang ia bawa tadi.
"Sialan lo, " Balasnya sambil mengambil botol tersebut.
Reyna yang mendengar hanya mengedikan bahunya cuek lalu mengambil buku yang ada di laci nya.
"Lo bisa masak? " Tanya Azka setlah menghabiskan bekal yang Reyna tadi, yang dijawab hanya dengan anggukan, " Oke, sekarang lo juga harus bawain gue bekal tiap hari. "
Reyna yang mendengar pun tertawa tapi tak berselang lama dia diam dan menatap Azka sengan tatapan serius, " Hahaha, jangan ngarep. "
"Ayolah, lo kan asisten gue. "
"Bukanya lo sendiri yang udah setuju semua itu hanya sebatas gue bawain tas lo? " Jawabnya, "lagian gue bawa bekal juga karna lo, gue jadi gak sarapan dirumah. "
Azka yang mendengar pun terdiam, jadi gadis tersebut belum sarapan dan bekal tadi jatah dia untuk makan lalu ia makan, dia jadi merasa bersalah. Reyna yang melihat tatapan bersalah di mata Azka--meskipun tidak sepenuhnya, hanya membalas.
"Gak usah merasa bersalah gitu gue udah kenyang, " Ujarnya seperti mengerti apa yang ada difikiran Azka, Azka yang mendengar pura-pura tidak mengetahui dan mengalihkan pandangan.
"Cih, kepedean lo. " Ujarnya. Kini setalah terdiam cukup lama Azka kembali menatap gadis yang ada di sampingnya.
"Ngerjain apa lo? " Tanya Azka.
"Kepo."
"Sini gue kerjain, " Ujarnya seraya berusaha menarik buku yang ada di hadapan Reyna.
"Enak aja, gue udah terlanjur pintar kalo buat ngerjain ini doang, " Ujarnya yakin, kini sebuah ide terlintas di otaknya, " Kalo mau adil kita tanding. "
"Tanding apaan? "
"Kita cepet-cepetan ngerjain ini soal, kalo yang duluan berarti dia lebih pintar. "
Azka yang mendengar pun hanya tertawa mengejek, "Hahaha, oke setuju, mana gue pinjem alat tulis lo. "
Lalu Reyna memberikan satu buah pena juga satu lembar kertas. Kini di hadapan mereka ada sebuah buku yang masih tertutup, mereka berdua akan memilih soal secara acak. Kini Reyna sudah membuka buku tersebut, muncul bab limit tak hingga, lalu sekarang Azka yang memilh mereka akan menjawab soal nomor berapa.
****
*Ini soal yang dikerjakan mereka, kalo kalian mau ngerjain juga boleh kok
Nilai lim (√x²-6x-x+2) =
x-~Halu haluu, bagaimana kabar kalian? Puasanya juga gimana? Aman kan?
Permintaan aku gak pernah muluk-muluk kok dari pertama update cuma minta supaya pada vote, comment, sama share.
Aku mau ngucapin makasih buat kalian yang masih sedia baca, aku sayang kalian.
Udah ya dari akunya salam
Ekaprilia041620 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd girl (HIATUS)
Teen FictionBERUBAH!! Kita sebagai manusia pasti pernah berubah, mungkin tanpa kita sadari saja. Entah berubah dari yang kalem menjadi ngak, dari yang biasa aja jadi cantik, dari yang ngantuk jadi julid intinya semua orang itu bisa berubah setiap detiknya. Han...