Prolog

27.5K 804 62
                                    

Iyaaa initu aku unpub karena mau ganti cover hihi..

Makasih banget buat mamita RetaHill untuk covernya yang kece badai... terharu akutu...

Jadi, monggo dibaca dulu aja prolog nya itung-itung sebagey trailer bahahaha.

Happy reading

================================

Jay memandang sosok idamannya sambil menopang dagu dari balkon kamar, matanya tidak pernah merasa puas walau harus melihat orang yang sama sampai seribu tahun kedepan.

Senyum dari bibir mungil penuh dengan warna pink alaminya selalu terbit seiring pergerakan yang dibuat oleh sosok yang sedang bermain bola basket dalam radius delapan meter di depannya.

Mata bulat dengan pendar coklat madunya selalu memancarkan kekaguman yang amat sangat pada sosok itu, kekaguman yang tumbuh setiap hari selama lima tahun terakhir dari awal perjumpaan mereka.

Suara ketukan di kaca jendela kamar mengalihkan perhatian gadis itu sejenak, kepalanya menoleh mengikuti sumber suara. Binar matanya semakin hidup tatkala penyelamat hidupnya sedang berjalan dengan anggun ke arahnya.

"Ibu ganggu Jay ga?" tanya perempuan paruh baya yang kini sudah ada di dalam pelukan gadis itu. Gadis yang dipanggil Jay menggeleng sambil mengerucutkan bibir mungilnya.

"Engga dong Bu, Jay malah seneng Ibu kesini, padahal lagi sibuk-sibuknya ngurus acara nanti malam. Jay malah ga enak sama Ibu" kata gadis itu sambil memeluk lengan perempuan yang dia sebut Ibu tadi.

Perempuan paruh baya itu tersenyum sambil memeluk tubuh Jay, dia merasa bahagia kalau kehadiran gadis ini mampu setidaknya mengobati sedikit rasa kerinduan terhadap anak perempuannya yang dua tahun lalu sudah meninggalkan kehidupan.

Jay pun sangat bahagia mempunyai keluarga asuh yang memberikannya kasih sayang tak terhingga, dan kecukupan materi layaknya gadis yang lahir dari keluarga terpandang disini.

"Makasih ya Bu, Jay bahagia punya Orang tua asuh yang baik kaya Ibu" gadis itu makin mengeratkan pelukannya, tanpa mereka sadari seseorang yang berada tidak jauh di depan mereka sedang menatap interaksi keduanya dengan pandangan sedih, kecewa, dan bahagia sekaligus.

"Ibu bersyukur kamu hadir di keluarga ini sayang" dikecupnya puncak kepala gadis remaja yang sedang berulang tahun ke tiga belas hari ini.

Interaksi keduanya terhenti saat seorang pegawai rumah mengetuk pelan pintu kamar yang terbuka, "Punten Bu, Neng, Bibi ganggu"

"Ya Bi Asih, ada apa?" tanya Ibu sambil tersenyum ramah, melepaskan pelukan dan bersama gadis itu berjalan menghampiri Bi Asih.

"Ibu sudah ditunggu sama tamu yang kemarin" kata Bi Asih dengan logat sunda nya yang kental. Ibu mengangguk sekilas mempersilahkan Bi Asih untuk pergi.

"Jay, malam nanti kamu resmi jadi bagian keluarga Santawisastra, ini sebagai kado dari Ibu buat Jay" Jay menatap perempuan yang dia sebut Ibu dengan binar yang sulit diartikan, betapa bahagianya dia bisa menjadi anak perempuan dari Imamia Herlina Santawisastra dan otomatis menjadi adik dari---- gadis itu terlonjak seketika tanpa sadar menggelengkan kepalanya dengan kuat.

Enggak! Enggak! Kalau aku jadi resmi menyandang nama Santawisastra itu artinya---

Fated For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang