Plis deh judulnya GAK banget HAHAHAH
Selamat membacaaaa......
Bagi yang kena prank kmren2 maapkeun wkwkkwkww.
M
A
R
I
.
.
.
.
."Sudah siap semuanya?"
Jay mengangguk dengan pandangan meneliti setiap sudut kamar, sambil mengingat-ngingat kalau-kalau ada yang belum dimasukkan atau terlupakan.
"Sudah jangan terlalu dikhawatirkan, kalau ada yang lupa bisa Tante paketkan kok" timpal Aiko yang disetujui oleh Arya.
Membalikkan tubuh, Jay kini berdiri berhadapan dengan Aiko, berat juga rasanya harus meninggalkan rumah ini, meninggalkan Aiko dengan kesendirian lagi.
Arya dan Mia sebelumnya sudah mengajak Aiko untuk ikut pindah, tapi tentu saja perempuan paruh baya itu menolaknya. Alasannya hanya dua, tidak ingin merepotkan dan Ryu keberatan karena takut merepotkan.
Jay menghambur memeluk Aiko erat, Aiko membalasnya tidak kalah erat. "Terima kasih, Tante. Untuk semuanya. Jay sayang Tante. Sehat-sehat selalu"
Aiko mengangguk dan tersenyum, diusapnya punggung sang gadis dengan sayang, "Jaga kesehatan, dan berbahagialah"
"Tante juga...sampaikan salamku buat Ryu" timpal Jay setengah berbisik.
Keduanya melepaskan pelukan, saling menatap dan tersenyum haru, Arya yang melihat interaksi keduanya pun merasakan rasa hangat yang menjalar naik ke hatinya, ternyata banyak yang menyayangi gadisnya itu.
Mau tidak mau dia ikut tersenyum.
"Tante tunggu undangan dari kalian"
"Tentu"
Jay mendengus mendengar jawaban dari pria disampingnya, Arya tersenyum lebar dan Aiko menganggukkan kepala sambil terkekeh.
Mereka berjalan menuju teras rumah, Arya menyusul di belakang keduanya sambil membawa koper Jay.
Setelah menaikkan semua barang-barang dan koper milik Jay ke bagasi, mereka berdua berpamitan kepada Aiko. Perempuan paruh baya itu dengan lapang melepas gadis yang sudah dia anggap sebagai anak sendiri selama lima tahun ini, kembali ke keluarganya.
Jay melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam mobil. "Hati-hati dijalan, sampaikan salam Tante untuk Ibu kalian" seru Aiko, mencoba tersenyum sambil menyipitkan pandangannya yang tengah berkabut.
Arya dan Jay mengangguk mantap, dan sekali lagi berpamitan sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil.
Deru mesin kendaraan telah menyala, seiring lajunya yang perlahan kian menjauh. Sosok Aiko yang masih terlihat dari kaca spion akhirnya menghilang saat mobil yang dikendarai Arya, berbelok menuju jalan raya.
Jay menoleh saat dirasakan tangannya di genggam kemudian di kecup mesra.
"Jangan sedih, kapan-kapan kita bisa menjenguk Tante Aiko, bahkan memintanya sesekali berlibur ke Lembang" gadis itu hanya mengangguk mengiyakan.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"Udahan pegang-pegangnya, fokus nyetir deh!" seru Jay sambil melepaskan genggaman pria itu. Sedangkan pria itu tampak tidak suka dan langsung memberengut sebal.
"Gak romantis banget sih kamu" gerutunya kesal. Jay memutar bola matanya tapi tak urung dirinya tertawa melihat tingkah Arya barusan.
Hari ini, dimana Jay pulang kembali ke rumah. Rumah dimana masa kecil nya tumbuh, rumah dimana dirinya mendapat curahan kasih sayang, dan rumah dimana dirinya untuk pertama kali mengenal cinta dan rasa sakit secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated For You
RomanceKatakanlah gadis itu meminta hal yang begitu mustahil, terkesan tidak tahu diri. Tapi nyatanya, wanita paruh baya yang dia sebut Ibu itu, mengabulkan permintaannya dengan senang hati. Memberikan putra satu-satunya penerus keluarga Santawisastra kep...