Happy reading and enjoyyyy!
.
.
.
.
."Sudah siap semuanya?"
"Sudah, Tante"
Aiko tersenyum seraya memberikan ponsel nya kepada Jay, mengisyaratkan kalau penelepon di seberang sana sedang menunggu Jay beres menyiapkan keperluan 'dinas' kantor.
Jay beranjak setelah mengucapkan terima kasih pada Aiko, berjalan menuju dapur sambil menyapa melalui ponsel yang kini berada di telinganya.
"Maaf lama nunggu...sengaja soalnya"
"Ha ha ha, kelakuan!"
"Lagi apa kamu?"
"Coba tebak"
"Sok misterius deh, paling juga lagi nonton 13 reasons why sambil makan semur jengkol"
Suara tersedak di iringi tawa membahana begitu keras menyentak gendang telinganya, membuat gadis itu harus sedikit menjauhkan ponsel dari telinga.
"Sa ae ah Mbak nya nih, ngarang deh, ngarang nya bener" kekeh si penelepon.
"Serius??soal makanan tadi aku cuma nebak loh" seru Jay terbahak riang.
"Ya enggak lah, gila aja. Lagian disini mana famous itu jengkol. Suka pinter Mbak nya"
Jay terkekeh kembali sambil mengambil gelas dan menuangkan jus jeruk dari dalam lemari pendingin, "Ha ha ha, makanya cepet pulang, Ryu. Nanti kapan-kapan aku traktir semur jengkol di warteg deket kantor ku"
"Gak usah, makasih..eh btw kamu gak bisa jemput aku dong nanti di bandara? Jahat kamu, Jay. Aku pulang tapi kamu pergi" gerutu Ryu kecewa.
Tanpa sadar Jay meringis, entah untuk rasa asam dari jus jeruk yang baru saja dia minum, atau dari sebuah kenyataan yang kembali mengingatkannya kalau dia tidak bisa menjemput Ryu karena akan bersama Arya selama 'dinas' kerja nanti.
"Yaaa gimana dong, aku maunya sih jemput kamu sama Hana. Tapi ini kerjaan bener-bener gak bisa aku tolak" sesal gadis itu, "Aku baru di angkat jadi karyawan tetap, jadi bener-bener harus...yaa kamu tahu lah.."
"Loyalitas"
"Loyalitas"
Ucap mereka bersamaan, di barengi kemudian dengan tawa keduanya. Ryu menghela napas tanda mengerti, mau bagaimana lagi?
"Tenang, aku cuma seminggu kok. Dan masih ada waktu kita dua minggu setelahnya"
"Heumm...tapi kok aku gak yakin ya?"
"Hah? Kenapa? Seriusan, Ryuuuu..."
"Haha iya deh iya, pergi jamber?"
Jay melirik jam tangan, "Lima belas menit lagi, kira-kira" sambil masih menempelkan ponsel di telinganya, Jay berjalan ke kamar dan membawa tas beserta koper ke ruang tamu. Untuk mempersingkat waktu saat driver kantor menjemput nanti.
"Yaudah, hati-hati di jalan yaa jangan lupa pulang seminggu lagi hehe, bye Jay"
"Ha ha, ya pasti lah pulang, see you next week, Ryu. Byeee" Jay memutus sambungan dan segera mendekati Tante Aiko yang tengah duduk di sofa ruang keluarga.
"Tante, selama aku pergi jangan lupa makan tepat waktu oke" kata Jay sambil memberikan ponsel kepada pemiliknya.
Sembari menerima, Aiko tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala "Tante sih selalu tepat waktu, Jay yang selalu lupa waktu"
"Itu bukan lupa waktu namanya" Jay tersipu, "Tapi itu dinamakan diet" tambahnya lagi, membuat Aiko terkekeh mendengarnya.
"Kenapa diet?" Tanya Aiko
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated For You
RomanceKatakanlah gadis itu meminta hal yang begitu mustahil, terkesan tidak tahu diri. Tapi nyatanya, wanita paruh baya yang dia sebut Ibu itu, mengabulkan permintaannya dengan senang hati. Memberikan putra satu-satunya penerus keluarga Santawisastra kep...