Semburat jingga matahari terbenam di atas perkebunan teh menandakan sang hari akan berganti malam. Lampu-lampu taman serta tenda besar yang sudah dihias sedemikian rupa di area taman belakang, mulai siap untuk disinggahi para tamu undangan pada satu jam mendatang.
Malam ini adalah malam perayaan ulang tahun Jay yang menginjak usia 18 tahun, sekaligus peresmian pertunangan gadis itu dengan Putra tunggal Mia Santawisastra, Mahakarya Dewa Santawisastra.
Sesuai keinginan Jay kali ini, pesta diadakan dengan sederhana saja. Sederhana maksud Jay tentu berbeda dengan konteks sederhana ala Mia. Walau pemangkasan jumlah tamu undangan hampir setengah dari sebelum-sebelumnya, tetapi untuk konsep nya sendiri masih tetap terkesan mewah.
Acara hiburan yang biasanya mengundang band-band anak muda yang sedang hits, kini berganti menjadi mini orchestra dengan bintang tamu para penyanyi papan atas di Indonesia. Jangan tanya bagaimana catering dan dekorasi pestanya, sudah tentu mewah walau terkesan lebih simple.
Dan tidak terasa langit telah berubah menjadi gelap, dimana tamu-tamu sudah mulai berdatangan dan panggung hiburan mulai dihidupkan. Alunan musik yang mengalun merdu terdengar hingga ke dalam kamar dimana Jay sedang bersiap-siap mengenakan gaun pesta yang terlihat santai tapi elegant seusai dirias oleh seorang Makeup Artist.
Wajah cantiknya masih terlihat murung walau tidak separah tadi siang, rasa sakit yang berdenyut masih begitu terasa, bahkan sedari tadi tangannya tidak berhenti bergetar.
Sang perias yang telah selesai menjalankan tugasnya, pamit undur diri dari kamar Jay, "Saya permisi ya, semoga acaranya lancar dan turut berbahagia" ucap wanita muda yang kira-kira seumur dengan Arya. Jay pun tersenyum sambil mengangguk dan langsung menuju ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
🌸🌸🌸🌸🌸
Beruntungnya perkebunan malam ini tidak terlalu dingin, malah terasa sedikit lembab, karena memang musim sedang berada di puncak kemarau.
Para tamu yang telah hadir beberapa terlihat sedang berbincang dengan Mia, sang tuan pesta malam ini, didampingi oleh Arya. Finn pun nyatanya terlihat mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat baik, terlihat dari kesibukannya yang juga sedang berbincang dengan para mitra bisnis keluarga Santawisastra.
Musik mengalun dari seorang penyanyi cantik yang sedang naik daun, membuat para tamu semakin menikmati acara, ikut bersenandung menyanyikan lagu yang dibawakannya dengan begitu apik.
Arya melirik ke arah penyanyi tersebut sejenak sebelum akhirnya pandangannya terpaku pada sosok yang tadi siang begitu menguras emosinya, berjalan anggun memasuki pintu masuk tenda yang telah dihias dengan bunga-bunga cantik. Dengan gaun mewah berpotongan sederhana berwarna gading, sangat pas dengan warna kulitnya yang kuning langsat. Serta riasan natural yang semakin menonjolkan kecantikan seorang Jihan Jaiyana.
Bibir gadis itu tersenyum menyapa sebagian tamu yang berpapasan dengannya, senyumnya terlihat begitu tulus dan pancaran netra coklatnya yang terlihat sayu tidak seperti biasanya. Mata itu masih terlihat sembab walau riasan cukup sedikit membantu menutupi.
Pandangan Arya tidak pernah lepas hampir selama beberapa menit jika bukan karena tepukan halus di belakang pundaknya, "Arya, kalau Jay udah dateng nanti kamu ajak dia langsung duduk di meja depan" bisik Mia yang langsung diangguki oleh Arya.
Setelah memastikan Mia kembali berbincang dengan salah satu tamu undangan, Arya melangkahkan kakinya perlahan dengan tatapan yang terus tertuju pada Jay yang kini malah sedang bercengkrama dengan seorang lelaki muda, senyum hangatnya yang tersungging untuk Jay, dan tatapan penuh cinta untuk Jay. Tatapan cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated For You
RomanceKatakanlah gadis itu meminta hal yang begitu mustahil, terkesan tidak tahu diri. Tapi nyatanya, wanita paruh baya yang dia sebut Ibu itu, mengabulkan permintaannya dengan senang hati. Memberikan putra satu-satunya penerus keluarga Santawisastra kep...