Happy reading semuanya, jangan lupa vote dan komennya.
Cipokssssss
.
.
.
.
.Lima Tahun kemudian
"Gue denger-denger kalo si Maleficent hari ini balik dari Jerman loh" kata suara nge bass tapi mendayu itu, dengan lambaian tangannya yang lentik kemayu di kibas-kibaskan sedikit lebay pada dua perempuan di hadapannya.
Perempuan dengan rambut potongan pixy dan kacamata cat eye menanggapi dengan raut wajah yang terlihat kaget, "Eh Pere serius lo? bukannya itu lampir balik tiga harian lagi?"
"Ish, Mbak Juls kurang updet, kabarnya sih gitu, dari kemaren aku udah denger dari Mbak Sitta soal ini. Dan kalo Kak Perez udah ngomong kayak gini berarti emang beritanya bener" Kata perempuan di samping si Pixy Cut yang dipanggil Mbak Juls tadi.
Si Perez yang punya body manly tapi gerakannya luwes kemayu, dengan tampang 'kata gue juga apa, Juls' langsung duduk cantik di atas meja kerja Helena, perempuan mungil yang sedang berdiri di samping si Juls alias Julia Soeriadiningrat.
"Ih ih Mas Pere jangan duduk di meja Helen dong!" protes perempuan mungil itu dengan menarik-narik tangan berotot Perez alias Peter Remirez alias Bambang Joyo Hadikusumo.
Sang Empu pemilik bokong sexy olaham Gym yang sedang duduk santai itu dengan muka jutek langsung menghardik gadis mungil di depannya, "Mas Mas Mas! siapa yang Mas Mas? Kak Pere atau Kak Perez ya inget itu! dasar cebol"
Tanpa merasa bersalah, Helen kembali menimpali, "Ya sama aja! Mas kek, mau Kak lah, yang jelas itu panggilan sopan untuk orang yang lebih tua dari aku"
"Yaaa beda lah boooollll, pokoknya sekali elu manggil gue pakek sebutan itu lagi....... " Perez menjeda sambil memperlihatkan wajah ganteng horornya di depan Helen,"Gue embat si Rio!"
"Kyyaaaaaa.... jahat banget Bambaaaannggg" teriak Helen dan Juls berbarengan. Jelas Perez makin keki saat kedua rekan kerja nya malah memanggil nama asli nya.
"Kalian berisik banget, Maleficent denger bisa SP satu melayang" seketika ketiga manusia yang sedang berisik langsung terdiam dan memandang ke arah sumber suara.
"Jjjaaaaaayyyyyyyy!!!!!!" teriak mereka kompak, bagai anak ayam kehilangan induknya mereka berlari ke arah gadis yang baru datang tersebut, lalu memeluk tubuhnya erat.
"Akhirnya kamu dateng, keadaan kantor tanpa kamu bagai kutang tanpa busa. Hampaaa" rengek Perez.
"Yampun Dek akhirnya kamu nongol setelah sekian lama gak ngantor" timpal Juls.
"Huhuhu kangen Jay deh, gak ada temen buat jajan gorengan di gang doli" gumam Helen sambil ndusel pipi di bahu Jay.
Dan Jay langsung memutar bola mata dengan jengah, tapi tertawa terkikik mendengar ocehan absurb para rekan kerjanya.
"Lebay deh kalian, aku cuma ijin satu hari doang, hari Jumat"
"Satu hari dari mana ih, tiga hari sayangku" kata Juls yang langsung diangguki kompak oleh Helen dan Perez.
"Jumat, Sabtu, Minggu!" seru Helen dan Perez bersama, kompak banget.
Jay langsung tertawa terbahak-bahak, disini siapa yang paling bontot sih kalau bukan Jay, tapi kelakuan mereka seolah Jay adalah anak sulung yang punya tiga adik lucu-lucu.
Tanpa melepas pelukan mereka kembali melepas rindu setelah tidak bertemu Jay selama tiga hari. Lebay.
"Anyway honey, happy graduation!!!" seru ketiganya lagi, diiringi pekikan ala ala fans garis keras K-Pop, meriah sekali. Membuat Jay mau tidak mau terharu tapi malu. Teriakan mereka bisa di dengar sampai ke divisi lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated For You
RomanceKatakanlah gadis itu meminta hal yang begitu mustahil, terkesan tidak tahu diri. Tapi nyatanya, wanita paruh baya yang dia sebut Ibu itu, mengabulkan permintaannya dengan senang hati. Memberikan putra satu-satunya penerus keluarga Santawisastra kep...