Part 44

1.8K 177 34
                                    


*clek ternyata Jungkook pulang saat itu juga, aku berusaha menetralkan suasana, Jungkook menatapku aneh aku segera menghapus air mataku.

"kamu kenapa sayang?" tanyanya khawatir, aku tersenyum. yap senyum palsu tentunya, padahal
aku ingin sekali ngamuk ngamuk sekarang bahkan aku ingin sekali langsung membunuhnya saat aku melihatnya dengan Eunha penuh keesraan di tambah "kissing" tapi aku harus mencari tau dulu semua ini

"jangan boong, kamu kenapa?" tanyanya berusaha menyakinkan

"gak papa, kamu bau, udah sana mandi abis itu istirahat" ucapku datar, ia pun mengangguk lalu
memasuki kamar mandi. Setelah itu aku kembali merenung.

Akhirnya aku tergerak untuk menulis secarik kertas dengan segenap isi daria dalam hatiku, aku malas berbicara langsung pasti kita akan perang dan makanya aku memutuskan menulis surat untuk mewakili perasaan ku.

Aku melihat handphonenya tergeletak begitu saja di atas meja dengan ragu aku menyentuh hpnya, mengotak atik kesana kemari, rasanya aku ingin meledak waktu melihat dicontact hpny masih tercantum nama Eunha dengan displaypicture fotonya bersama Jungkook.

Aku gak berani buka percakapan mereka aku tau rumah ini akan pecah saat aku membacanya. Aku kembali beralih ke pesan, satu persatu aku membukanya, Pak darmawan aku merasa janggal melihat pesan tersebut.

PRANGGGGG

END Nayeon


Mendengar suara itu Jungkook langsung keluar dari kamar mandi

"Nay,, Nayeon kenapa kamu banting hp aku?" tanya Jungkook, Nayeon langsung berjalan cepat
menuju lemari dan mengacuhkan pertanyaan. Nayeon langsung menurunkan baju bajunya

"Nay.. kamu mau kemana? kenapa kamu banting hp aku!" kata Jungkook yang menghampiri Nayeon,

" Nayeon kamu mau kemana?" Nayeon terus saja menangis dan sibuk sama koper kopernya

" Nayeon jawab pertanyaan aku!!!" kata Jungkook sambil menggenggam keras bahu Nayeon

"jawab,, jawab apa? harusnya kamu yang jawab pertanyaan aku, sejak kapan kamu masih berhubungan sama Eunha?, Sejak kapan juga kantor kamu pindah ke kemang? tanya Nayeon, Jungkook langsung terdiam

"jawab !!! sejak kapan kamu dan pak darmawan sayang sayangan? itu Eunha kan iya kan? jadi cuma gara gara mau jalan sama Eunha makanya tadi pagi kamu bentak aku? jawab!!" semprot Nayeon yang sepertinya tak bisa lagi menahan unek uneknya

"gak usah pengecut, jawab? aku emang bodoh Kook aku bodoh.. saking bodohnya aku sampe kamu bego begoin selama 3 bulan terakhir iya kan? " semprot Nayeon yang kayaknya mulai meledak, Jungkook masih terdiam

"gak berani kan ngakuin kesalahan? kamu tau gak, aku itu sakitttttt sakitttt banget. Sakitnya ngelebihin apapun yang pernah aku rasa. di saat kayak gini aku bener bener mengharapkan kamu, aku harap kamu bisa sayangin aku seutuhnya tapi apa nyatanya? kamu hanya sebatas suami aku di dalam rumah dan kalo diluar rumah kamu jadi pacar orang" Nayeon makin terisak di hadapan

"aku capek Kook, aku capek,,, capekkkk banget selalu kamu mainin. Aku itu bukan boneka Kook aku itu istri kamu. Aku bodoh ya Kook kenapa aku harus pilih kamu saat itu padahal jelas jelas kamu gak sayang kan sama aku? Aku terlalu berharap sama kamu" Jungkook, Jungkook malah kayak gak punya dosa dan seenaknya meluk Nayeon

"aku,, aku bisa jelasin" katanya, Nayeon dengan cepat mendorong tubuh Jungkook yang memeluknya

"enggak enggak perlu, gak usah capek capek jelasin. yang jelas aku yang bodoh,, aku terlalu
ngarepin kamu, aku terlalu maksain semuanya, sekarang aku pasrah. aku rela bayi ini lahir tanpa ayah.. kamu cukup harus tau kalo aku sayang kamu. Dan anak ini dia yang akan gantiin posisi kamu sebagai penyemangat baru hidupku. Tolong jangan datang di kehidupan aku lagi.. "

Nayeon mulai kembali merapikan pakaiannya, air matanya terus saja bercucuran. Jungkook pun kini terdiam dia mengakui dirinya salah dan ternyata istrinya benar benar mencintainya

"Nay,, jangan kemana mana Nay.. aku gak bisa hidup tanpa kamu" rengek Jungkook mencegah Nayeon dengan memeluknya dari belakang mempererat di perut buncit Nayeon

"siapa bilang, kamu bisa hidup tanpa aku bahkan kamu gak memerlukan aku lagi di luar sana, aku emang gak se perfect Eunha Kook, aku emang gak seanggun dia, aku emang gak se sexy dia Kook.. tapi itulah aku Kook dengan berjuta kekuranganku " kata Nayeon yang tak kuat menatap mata Jungkook

" Nayeon aku cinta sama kamu, aku mau ngabisin waktu aku sama kamu dan anak anak kita, aku mau hidup normal sama kamu.. kamu jangan tinggalin aku ya aku cinta sama kamu, aku akui
aku salah" jelas Jungkook menggenggam tangan Nayeon sambil menatapnya matanya

"tapi semuanya udah jelas, kita gak bisa begini terus aku juga capek, aku capek jadi Nayeon yang bego, yang gak menyadari kalo aku itu udah diboongin kamu sejak lama dan baru baru ini terkuak semua dugaan ku atas kamu yang gak pernah ada waktu untuk aku dan terlalu sibuk dengen dunia luarmu" Jungkook menggengam bahu Nayeon dan menatapnya dalam, seakan terhipnotis Nayeon pun pasrah di peluk Jungkook

"ENGGAKKKK,,, ENGAAKKKKK.. kamu udah jahat sama aku Jungkook, kamu udah tega ngebohongin aku dengan selingkuh di belakangku, sekarang semuanya udah jelas kamu udah benar benar membuatku sakit. Dan rasanya aku ingin bunuh diri saat melihat kamu dan Eunha di kafe itu, aku ngeliat kamu ciuman,.. hati siapa coba yang ga sakit, aku terlalu baik untuk memberi kamu kesempatan ke dua. Aku benciiii sama kamu, aku benciiiiiii,, kita CERAIIIIII" pekik Nayeon yang mendorong tubuh Jungkook yang tengah memeluknya lalu berjalan keluar kamar menarik kopernya dengan Jungkook yang masih mengejarnya.

Nayeon mengambil langkah seribu untuk mempercepat langkahnya dan sedikitpun tak menghiraukan Jungkook yang berteriak memanggil manggil namanya, tangannya masih sibuk menghapus air mata yang mengalir dari pelupuk matanya , pundaknya serasa berat dengan semua beban yang di rasakan bukan hanya beban masalah tapi beban koper yang ia seret mungkin juga berpengaruh .

“Nayeon dengerin aku , aku memang sering jalan bareng Eunha tapi itu untuk sekedar menuruti kemaunnya yang ga bisa di tolak gitu aja kamu tau itu kan bagaimana sifat dia jika aku gak nuruti semua kemaunnya … cepat atau lambat aku akan benar benar mutusin dia dan meninggalkannya demi kamu, aku gak munafik aku mulai ada rasa sama kamu, nyaman , tenang dan bahkan sumua beban yang aku rasain serasa hilang jika melihatmu tersenyum”

Jungkook yang masih mencoba menahan Nayeon pun sia sia karna taxi sudah membawa Nayeon pergi jauh, jauh dari pandanganya yang bahkan sudah tak terlihat lagi, pikirannya benar benar kacau kali ini, tangannya mengacak acak kasar rambutnya , kaki yang dapat berdiri kokoh pun tak mampu menopang tubuh tegapnya, kini ia bersimpuh dengan sejuta penyesalannya, ntahlah apa yang dia sesalin , menyesal karena selingkuh atau menyesal karena tidak bisa menyembunyikan perselingkuhannya dengan baik ~







Our Silly Love  <Jjk - Iny> End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang