RIDDLE

Riddle 95

Siang hari yang sepi di kantin CIA. Karena banyak agent yang bekerja membantu yang lain untuk menangkap sesorang.

Bryce bersantai di kantin di mejanya sendirian. Kantin hanya berisi beberapa orang saja.

"Siang yang sepi bukan Bry ?" kata Reynolds yang datang sambil membawa nampan makanan.

"Ya benar Reynolds. Siang yang sepi."

"Sepertinya untuk mengejar kapten dari teroris pelik sekali bukan ?"

"Ya benar. Sangat pelik sekali. Melibatkan lusinan agent lapangan."

Datang seseorang duduk bersama Bryce dan Reynolds.

"Aku tidak terlambat kan untuk bergabung ?"

"Tidak sama sekali Shane." kata Reynolds.

Shane duduk dan meminum satu cup kopi.

"Lelah rasanya menatap monitor di tempat yang tak begitu terang, andaikan terang tetap melelahkan, hanya bisa duduk, duduk dan duduk. Membuat tubuhku pegal temporer."

"Ya aku juga." kata Randy yang
muncul dari belakang Shane.

"Randy bergabunglah. Kita sedang bersantai di tengah kerumunan setan yang memperbudak."

Randy duduk sambil membawa satu cup kopi dan mecaplok sebuah roti berbentuk lingkaran.

"Berharap dan berdoalah agar ini cepat berakhir." kata Bryce.

"Pasti akan ada orang yang di cari selanjutnya Bryce." kata Reynolds sambil mengunyah sebuah sirloin.

"Lebih baik menjadi pembunuh bayaran bukan ? Bebas. Bergerak saat ada yang memerintah, tak ada perintah artinya tak ada kesibukan. Mendapatkan uang dengan nilai tinggi pula." Bryce dan Reynolds mengangguk.

Tiha puluh menit kemudian mereka kembali keruangan mereka masing-masing.

Keesokan harinya.

Mereka mendapatkan kabar bahwa Shane tewas di rumahnya di ruang tamu. Tak ada rekaman CCTV, tak ada bukti, tak ada penjebolan pintu atau jendela, dan tak ada sidik jari.

Menambah pekerjaan saja. Mengejar kapten teroris saja sudah pelik. Sekarang mencari pembunuh. Mengapa tak mencari teroris sekalian pembunuh saja ? Satu orang dengan pekerjaan ganda. Agar pekerjaan tak jadi ganda.