~TIGA PULUH DUA~

2.5K 100 8
                                    

SENIN ini, seluruh siswa SMA Nusa Harapan sudah berkumpul di lapangan upacara untuk melaksanakan upacara bendera. Sudah selama 30 menit mereka di sana dan mendengarkan Kepala Sekolah beramanat, namun sepertinya tak ada ujung dari pidato itu. Sebagian dari siswa ada yang menguap, bahkan sampai ada yang hampir terjatuh karena saking mengantuknya.

"Sekian pidato pendek dari saya. Saya harap kalian semua mau menjalankan amanat dari saya. Terima kasih."

Seluruh siswa langsung mendesah lega, begitu amanat yang katanya 'pendek' itu baru saja diselesaikan oleh Pak Rahmat. Pak Rahmat agak terkejut mendengarnya, namun tak begitu dihiraukan.

Protokol kemudian membacakan acara berikutnya, yaitu 'Pembacaan doa', petugas upacara yang ditugaskan membacakan doa langsung mengambil micropone dan membacakan doa yang sudah tertulis. Para siswa lantas menundukan kepala.

Acara di upacara bendera selanjutnya adalah 'Pengumuman'. Di acara ini, segala jenis pengumuman, mulai dari pengumuman agar guru-guru rapat, sampai pengumuman tentang prestasi-prestasi yang telah diraih dalam sebulan, baik oleh sekolah, perkelas, atau pun perseorangan, akan diumumkan.

Biasanya pengumuman ini akan disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah, namun untuk kali ini pengumuman akan disampaikan oleh anggota OSIS.

"Test, test. Berhubung hari ini Ketua OSIS sedang tidak masuk sekolah karena sakit, saya yang akan mengumumkan hasil dari lomba membuat puisi dan cerpen, serta pertandingan basket yang minggu lalu diadakan untuk merayakan hari jadi sekolah kita." kata Vania di atas podium sambil memegang kertas berisi hasil lomba-lomba itu.

"Untuk yang dipanggil namanya, harap naik ke podium. Yang pertama, lomba menulis puisi. Juara 3 dari kelas X-6, atas nama Melinda Artanti. Juara 2 dari kelas X-3, atas nama Fahmi Diatmaja. Dan juara 1 jatuh pada kelas XI-2, atas nama Gauriya Almahesa."

Setelah membacakan pemenang dari lomba menulis puisi, mereka yang dipanggil langsung naik ke podium dan berdiri sesuai urutan juara yang mereka raih.

Hadiahnya tidak banyak. Hanya sebuah piala untuk juara 1, piagam penghargaan untuk masing-masing juara, dan alat tulis.

Setelah sesi foto, ketiga juara puisi itu turun dari podium.

"Berikutnya untuk lomba menulis cerpen. Nilai diambil dari terpenuhi atau tidaknya syarat-syarat yang sudah ditentukan. Juara 3, dari kelas XI-3, Ferdinand Marquez dengan nilai 82. Juara 2, dari kelas XI-1, atas nama Hanara Hellia dengan nilai 85..."

"Hana! Lo dapet! Yeyy!" Ve, Nadya, dan Hana saling berpelukan.

"Dan juara 1 dari kelas XI-1 juga, atas nama Fahriza Radnanjaya dengan nilai 88..."

"YEYYYY UDIN IS THE WINNER!!! YEYY!!" Anak-anak kelas XI-1 bersorak gembira.

"Selamat untuk para pemenang!"

Ferdi, Hana, dan Udin yang sudah berdiri di podium tersenyum bahagia. Kepala Sekolah pun memberikan hadiah. Hadiahnya sama seperti hadiah dari lomba menulis puisi, namun ditambah dengan surat tawaran untuk menulis cerpen dan mengirimkannya ke penerbit yang bekerja sama dengan SMA Nusa Harapan. Sungguh awalan dan kesempatan yang baik untuk menjadi penulis.

Setelah berfoto dengan Kepala Sekolah, mereka bertiga kembali ke barisan kelas mereka.

"Dan sekarang waktunya untuk mengumumkan pemenang dari pertandingan basket kemarin. Mungkin kalian semua sudah tau, tapi di sini akan saya bacakan kembali." Vania menjeda ucapannya. "Juara 3 diraih oleh kelas XI-4!"

Sorakan gembira dari siswa kelas XI-4, terdengar memekakkan telinga. Semua pemain, dari pemain inti, sampai cadangan naik ke podium.

"Selanjutnya, juara 2. Diraih oleh kelas X-3!"

RAN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang