"Kurelakan.
Karena bahagiamu
Adalah bagian dari bahagiaku"-JSP-
Pagi itu Syasya sudah bersiap-siap ganti baju di kamarnya yang ada di rumah Mbok Suti yang berada di area tak jauh dari jalan Malioborro. Syasya punya kamar sendiri disana karena memang dulunya dia sering ada disana saat bundanya keluar kota dan Mbok Suti masih ada suaminya yang sakit. Rumah itu sudah di renovasi oleh keluarga Syasya, sengaja dibuatkan kamar tamu yang banyak dengan harapan jika ada rekan keluarga Syasya yang main ke Jogja bisa menginap disana.
Hari ini rencananya Melati akan berkunjung, karena dia juga kangen sama mbok Suti. Mbok Suti sedang sibuk di dapur memasak makanan khas jogja untuk tamu-tamunya hari ini. Senggaja mbok suti melarang Syasya membantu memasak, karena mbok Suti takut Syasya kecapean karena baru semalam sampai. Lagian kalo Syasya ikut masak bisa makin lama selesainya.
"Mbok, ada teh seduh ga?" Tanya Syasya.
"Itu mba Sya dipojokan, dah tinggal tuang itu, tumben mba Sya mau teh?"
"Hehe bukan buat Sya" jawab Syasya pelan sambil tersenyum.
"Trus buat siapa dong mba?"tanya mbok suti pura-pura tidak tahu.
"Buat pacar dong" jawab Syasya dengan sumpringah. "Syasya dah ga jomblo loh mbok, Syasya laku hehehhe"
"Alhamdulillah ya mba, Mas Rafa pasti ya pacarnya?"
Syasya hanya mengangguk.
"Mbok doain mas Rafanya banyak sabarnya ya mba" kata mbok suti sambil tertawa kecil.
"Hahaha iya mbok, doain ya dia sabaaar, jadi awet kayak kisah mbok suti ngerawat Syasya"
"Amin mba. Mbok Doain sampe halal"
"Widih mbok doanya ngebut" Syasya menjawab sambil tertawa.
Kemudian Syasya beranjak ke ruang depan, Rafa rupanya sudah ada diruang TV melihat kartun. Syasya meletakkan teh dimeja depan Rafa.
"Minum Raf, mumpung anget, gulanya dikit biar Rafa ga diabetes" cerewet Syasya
"Manis banget" ucap Rafa setelah menyeruput tehnya.
"Hah kok bisa tadi Sya udah cobain" Syasya tidak percaya dan langsung mencobanya. "Engga nih Rafa, Hampir tawar kok" Syasya tidak terima.
"Sambil liat Kamu" jawab Rafa sambil mengambil tehnya kembali.
"Ah Rafa mah, godain aja Sya terus" omel Syasya sambil menahan senyumnya. "Nanti jam 9 Melati kesini ya"
"Hmm"
"Terus besok kita kunjungin ayah, nanti kalo bunda datang kita kesana lagi. Cuma terserah Rafa mau ikut dua-duanya atau pilih salah satu"
"Maunya?"
"Temenin Syasya terus, Syasya belum siap bertemu bunda sama ayah, takutnya Sya ga bisa jaga emosi" jawab Syasya.
"Oke Syayangku" jawab Rafa sambil mengelus kepala Syasya.
***
"Syasya" Sapa melati sambil menghamburkan pelukannya."Mel.. kangeeen" jawab Syasya tak kalah heboh.
Rafa dan mbok Suti yang juga duduk diruang tamu hanya bisa memandangi aksi kedua sahabat yang baru bertemu lagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita & Jingga
RomanceMenceritakan kisah hidup dan romansa seorang gadis bernama Jelita Syasya Paramadina. "Langkahku takkan terhenti, walaupun mentari tak lagi menyinari. Karena hujan ini tak akan selamanya. Dan malam pun akan sirna. Semburat dan cahaya Fajar akan kemb...