"Just give me a reason,
just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent,
and we can learn to love again
It's in the stars,
it's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent,
and we can learn to love again"
-pink-Pagi jam 6 Syasya sudah rapi, dari selepas sholat subuh tadi dia tidak bisa memejamkan matanya. Dari tadi malam memang dia tidak berhenti memikirkan Rafa. Yang entah kenapa tampak sedang marah padanya.
Syasya merapikan oleh-oleh yang sudah dia siapkan.
3 plastik besar untuk Adam, Ella, dan Zara. Kemudian satu plastik sedang untuk bi Narti, dan sebuah kotak untuk Rafa. Syasya kemudian berniat mengorder transportasi online untuk kerumah Rafa. Karena mobil bundanya nanti akan dipakai oleh Erika menyiapkan beberapa hal terkait pernikahannya dan mengunjungi butiknya juga.15 menit Syasya telah sampai di rumah Rafa. Masih cukup sepi. Begitu masuk rumah, Syasya mulai disambut dengan hangat oleh bi Narti.
"Assalamualaikum bi" salam Syasya.
"Wa'alaikumsalam mba Syayang yang dikangenin, ayo masuk mba. Itu den Rafanya masih tidur dikamar, mba Za juga. Kalo mamanya di deket kolam neng."
"Makasih bi, Sya mau liat Rafa dulu ya"
"Iyaaa kangen ya neng, den Rafa juga tuh" goda bi Narti kemudian meninggalkan Syasya menuju dapur.
Syasya menuju kamar Rafa yang pintunya tidak terkunci. Dan ternyata yang punya kamar tidak ada.
"Eh Si Syayangnya mama" sapa Ella dari belakang.
"Mama" Syasya mencium tangan dan cipika-cipiki dengan Ella.
"Rafanya tidur di kamar kamu dari sejak kamu berangkat. Tuh liat. Anak lelaki mama tidur di kasur dan selimut pink kayak gitu." Ucap Ella sambil membukakan pintu kamar Syasya.
"Kok matanya sembab gitu nak? Tar cantiknya berkurang loh" Ella mengusap pipi Syasya. "Rafa nakal ya? Mungkin dia cuma kangen" ucap Ella lembut. "Ya udah sana disamperin anaknya"
Syasya kemudian masuk ke kamarnya. Dilihatnya Rafa masih nyenyak tidur sampe tidak terusik dengan suara langkahnya. Syasya memandangi wajah Rafa sebentar.
'Yang, jangan marah. Syasya takut kamu pergi. Please maafin Syasya' ucapnya dalam hati.
Kemudian Syasya meletakkan oleh-olehnya buat Rafa di sofa kamarnya. Kemudian dia keluar menyusul Ella yang ternyata kembali duduk di area di depan kolam. Syasya membagikan oleh-olehnya. Tak lama Zara pun datang bergabung di tempat.
"Aiiih si Syayang dah comeback, si Rafa ga uring-uringan lagi deh. Alhamdulillah" teriaknya sambil memeluk Syasya.
"Hehe emang Rafa uring-uringan kak?"
"Haha biasa anak posesif itu. Biarin aja. Lucu sih kek orang PMS"
"Rafa marah ya kak sama Sya?" Ucap Syasya pelan.
"Dih berlagak dia. Udah Syayang ga usah dipikirin, Rafanya lagi lebay. Itu iphone Sya rusak ya?"
"Iya jatuh di Disneyland kak"
"Ya udah tar dianter Rafa aja buat belinya" Ella menyahut. "Bundamu mana Yang?"
"Ke butik sama mau ke om Rifat katanya ma"
Akhirnya mereka asyik mengobrol dan berbagi cerita. Kemudian Syasya pamit untuk memasak di dapur. Dia ingin membuatkan sarapan untuk Rafa.
***
Rafa membuka matanya, jam sudah menunjukkan jam set 8 pagi. Dia langsung duduk. Kemudian dia menatap ada kotak warna merah yang ada di sofa kamar tidur Syasya itu. Diatas kotak itu ada secarik kertas bertuliskan 'oleh-oleh Rafa'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita & Jingga
RomanceMenceritakan kisah hidup dan romansa seorang gadis bernama Jelita Syasya Paramadina. "Langkahku takkan terhenti, walaupun mentari tak lagi menyinari. Karena hujan ini tak akan selamanya. Dan malam pun akan sirna. Semburat dan cahaya Fajar akan kemb...