"Kita, muncul dari perjuangan.
Hatiku meyakinkan hatimu,
genggamanku menghangatkamu,
ucapku menenangkanmu,
keringatku untuk bahagiamu.
Karena kita, akan ada selamanya"-JAA-
Hari-hari berlalu, Syasya maupun Rafa kini sedang sama-sama sibuk. Rafa sudah mulai lebih intens dikelas tambahan, dan Syasyapun kini sudah intens pergi ke butik sang bunda setiap pulang sekolah. Namun kebiasaan Rafa untuk menjemput dan mengantar kekasihnya itu belum lah berubah. Yang berubah hanyalah waktu kebersamaan itu berkurang, jika dulu malam hari masih bisa menjadi waktu mereka untuk bertemu lagi, sekarang keduanya biasanya sudah kelelahan dan hanya melakukan vidio call atau telepon.
Sore itu Syasya masih berada di butik sang bunda, dia mulai mempelajari bagaimana proses kerja di butik itu. Sebelumnya Ella telah meminta Alita, manager yang membantu mengelola butik itu untuk memberikan bimbingan menyeluruh untuk Syasya, jadi Syasya akan berkenalan dengan seluruh kegiatan yang ada dibutik itu. Dan minggu ini Syasya baru diperkenalkan dengan proses secara besarannya, Syasya memulai kegiatan dibutiknya dari jam 3 sepulang sekolah sampai jam 5/6 saat dia dijemput oleh Rafa.
"Mba Sya, jemputannya udah datang tu" Alita sudah masuk ke ruang dimana Syasya sedang membaca beberapa panduan dan catatan tentang butik itu.
"Oh Rafa ya mba, oke Sya pamit ya mba Alita. Makasih banyak untuk hari ini" Syasya berjalan dan memeluk mba Alita dengan erat. Mba Alita memeluknya tak kalah erat.
"Sama-sama mba Sya, mba Sya ga perlu bilang terimakasih, hal ini yang sepantasnya saya lakukan untuk mba Sya, puteri kesayangan dari ibu Erika yang sudah sangat baik dengan saya" kini nada suara Alita sudah serak, namun tak ingin berlarut yang nantinya akan membuat Syasya sedih akhirnya dia melepaskan pelukannya. Dan segera mengantarkannya ke depan, dimana Rafa sudah duduk di sofa lobby dengan tenang. Keduanya pun segera berpamitan dan langsung melajukan kendaraan.
"Sayang" panggil Rafa pelan, setelah melihat Syasya sedari tadi hanya melihat kearah jendela. Syasyapun segera menoleh mendapat panggilan itu. "Kenapa? Kok mukanya sedih"
"Hm lagi inget Bunda aja yang, soalnya tadi sama mba Alita abis ngomongin almh. Bunda" Syasya bicara sambil meletakkan kepalanya di kursi penumpang itu. Setelah mendapatkan jawaban itu Rafa segera meletakkan tangannya di atas tangan Syasya memberikan usapan lembut sebagai bentuk dukungan untuknya.
"Pulang ke menteng aja mau?" Ucap Rafa kembali.
Syasyapun terlihat berpikir sejenak dan kemudian langsung mengangguk."Lusa aku acara PMR ke bogor ya yang" ucap Syasya yang kini raut mukanya sudah tidak sesendu tadi.
"Mila sama Fadil ikut?"
"Iyaa, ga usah dianter ya kan ada bus sekolah. Rafakan pasti capek jadi dipake istirahat aja weekendnya" Syasya bicara sambil mengelus tangan lengan Rafa lembut. Rafa hanya mengangguk.
***
Weekend pun tiba, Syasya bersiap-siap pagi itu. Jam 6 pagi dia sudah di meja makan, bersiap membawa bekal untuk perjalananya ke Bogor. Pagi ini Rafa akan mengantarkannya ke sekolah. Syasya sudah menolak, namun apalah dayanya Rafa akan selalu menang dalam hal ini. Tak lupa Syasya membuat bekal sandwich nya itu menjadi double, karena dia akan memberikannya juga pada Rafa.15 menit dan mobil CRV hitam itu sudah datang, Syasya bergegas ke halaman dan langsung naik ke atas mobil, dia takut terlambat karena bus akan jalan jam 7 pagi. Dan dimobilpun mereka mulai menyantap sarapan bikinan Syasya, dengan telaten Syasya menyuapi Rafa dan bergantian dia juga menggigit bagiannya.
Begitu melihat Mila dan beberapa teman perempuan lainnya Syasya langsung mengahambur. Rafa sendiri menyusul dibelakang.
"Mil, nitip ya, kalo manja marahin aja, tapi jangan ditinggalin ya" ucap Rafa sambil tersenyum kearah Mila, mendengar pesan Rafa itu Syasya langsung melayangkan cubitan gemesnya pada perut Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita & Jingga
RomanceMenceritakan kisah hidup dan romansa seorang gadis bernama Jelita Syasya Paramadina. "Langkahku takkan terhenti, walaupun mentari tak lagi menyinari. Karena hujan ini tak akan selamanya. Dan malam pun akan sirna. Semburat dan cahaya Fajar akan kemb...